Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Penulis

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menyoal Pertanyaan "Kapan Menikah?" yang Selalu Menghantui saat Momen Lebaran

10 April 2024   19:34 Diperbarui: 10 April 2024   19:36 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyoal Pertanyaan "Kapan Menikah?" yang Selalu Menghantui saat Momen Lebaran
Ilustrasi pertanyaan Kapan Menikah? yang selalu menghantui saat momen lebaran- sumber gambar: istockphoto.com

Momen Lebaran seringkali menjadi saat yang membawa banyak pertanyaan, termasuk pertanyaan tentang pernikahan.

Di tengah riuhnya suasana Lebaran, pertanyaan "Kapan menikah?" seringkali muncul dan menghantui beberapa individu, terutama mereka yang berada dalam usia yang dianggap ideal untuk menikah.

Namun, apakah pertanyaan ini memiliki relevansi yang sama bagi semua orang? Apa yang sebenarnya melatarbelakangi pertanyaan ini, dan bagaimana kita seharusnya meresponsnya?

Pertanyaan "Kapan menikah?" seakan menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kita, terutama dalam lingkungan yang masih kental dengan norma-norma sosial yang kuat.

Terlebih lagi, momen Lebaran seringkali menjadi saat di mana keluarga dan kerabat berkumpul, meningkatkan tekanan sosial untuk menemukan pasangan hidup atau bahkan mempertimbangkan pernikahan.

Namun, apakah ini hanya sebuah refleksi dari harapan-harapan yang diproyeksikan oleh masyarakat, ataukah pertanyaan ini juga mencerminkan kebutuhan yang lebih dalam dalam diri kita?

Dalam tulisan ini, penulis akan membahas lebih dalam tentang asal usul dan makna dari pertanyaan "Kapan menikah?" serta bagaimana kita seharusnya menyikapinya dengan lebih bijak, terutama dalam konteks budaya dan tekanan sosial yang seringkali mempengaruhi persepsi kita tentang pernikahan.

Dengan memahami lebih dalam tentang dinamika di balik pertanyaan ini, diharapkan kita dapat menemukan cara yang lebih sehat dan bermakna dalam merespons pertanyaan yang seringkali dianggap sepele namun memiliki dampak yang cukup besar bagi banyak individu.

Menelisik Makna Pertanyaan "Kapan Menikah?"

Pertanyaan "Kapan menikah?" seringkali dianggap sebagai pertanyaan yang sederhana, tetapi memiliki makna yang kompleks.

Bagi sebagian orang, pertanyaan ini bisa menjadi tekanan sosial yang besar, terutama jika mereka merasa bahwa usia mereka sudah waktunya untuk menikah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun