Muharika Adi Wiraputra
Muharika Adi Wiraputra Lainnya

memayu hayuning bawana

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Mengunjungi Masjid Al-Wustho Mangkunegaran, Masjid Bergaya Arsitektur Jawa-Eropa

9 Maret 2025   21:52 Diperbarui: 10 Maret 2025   09:51 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengunjungi Masjid Al-Wustho Mangkunegaran, Masjid Bergaya Arsitektur Jawa-Eropa
Bagian depan Masjid Al-Wustho Mangkunegaran (Dok. Pribadi) 

Nama ini mencerminkan posisi geografisnya yang berada di pusat Kota Surakata serta ukurannya yang lebih kecil dibandingkan Masjid Agung, tetapi lebih besar dari Masjid Laweyan dan Kepatihan.

Tiang utama Masjid, berukir Kaligrafi (Dok. Pribadi) 
Tiang utama Masjid, berukir Kaligrafi (Dok. Pribadi) 

Salah satu unsur khas masjid kuno yang tetap dipertahankan di Al-Wustho adalah keberadaan tiang-tiang penyangga yang kokoh. Tiang ini bukan sekadar elemen arsitektural, tetapi juga memiliki makna simbolis yang kuat. 

Seperti sabda Nabi Muhammad SAW, "Jika ingin menegakkan agama, maka salatlah yang tegak seperti tiang-tiang ini." Itulah sebabnya, masjid-masjid tua di Nusantara hampir selalu memiliki tiang utama sebagai pengingat bagi para jemaahnya.

Gapura Masjid Al-Wustho (Dok. Pribadi) 
Gapura Masjid Al-Wustho (Dok. Pribadi) 

Yang membuat masjid ini semakin istimewa adalah kaligrafi yang tersebar di berbagai sudutnya. Ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis Nabi terpahat dengan indah di gapura, pintu, jendela, hingga di empat sokoguru atau tiang utama masjid. 

Salah satu hadis yang tertulis di sana berbunyi: "Siapa yang membangun masjid ini karena Allah, maka Allah akan membangunkan baginya rumah di surga." Sebuah pengingat bagi setiap muslim tentang kemuliaan berbagi dan berkontribusi bagi rumah Allah.

Keunikan Masjid Al-Wustho tidak hanya terletak pada arsitekturnya yang memadukan gaya Jawa dan Eropa, tetapi juga pada pilihan warna cat dindingnya yang khas. Dinding masjid ini didominasi warna hijau dan kuning, yang bukan sekadar estetika semata, melainkan memiliki makna mendalam.

Bagian dalam Masjid Al-Wustho kental akan nuansa Mangkunegaran (Dok. Pribadi) 
Bagian dalam Masjid Al-Wustho kental akan nuansa Mangkunegaran (Dok. Pribadi) 

Warna hijau melambangkan kesuburan, kesejukan, serta identik dengan Islam, mencerminkan kedamaian dan keberkahan yang diharapkan selalu menyertai masjid ini. Sementara itu, warna kuning merepresentasikan kejayaan dan kebangsawanan, mengacu pada identitas Pura Mangkunegaran yang sejak dulu menjadi pusat kebudayaan dan pemerintahan di wilayah ini.

Perpaduan warna hijau dan kuning ini juga mencerminkan bendera resmi Kadipaten Mangkunegaran, menegaskan bahwa masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga bagian dari sejarah dan kebesaran Mangkunegaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

10 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG
Mindful Eating saat Sahur & Berbuka
blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 8 
11 Mar 2025
Tetap Olahraga di Bulan Puasa
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 9
12 Mar 2025

MYSTERY CHALLENGE

Mystery Challenge 2
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 10
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Cara Seru Nunggu Bedug di Ketemu Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun