Jurnalis | Pengelola Sampah | Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (YAKSINDO) | Tenaga Ahli Sekolah Sampah Nusantara (SSN) | Konsultan, Edukator dan Pendamping Program Pengelolaan Sampah Kawasan. Email: nurrahmadahirullah@gmail.com
Melanggengkan Silaturahim dengan Melupakan Utang
Melupakan setelah memberikan utang mestinya menjadi jalan tengah antara tidak mampu mengikhlaskan/ menyedekahkannya pada si pengutang, namun juga tidak mau menagihnya alias memberikan penangguhan atas utang tersebut. Melupakan telah memberikan utang pada orang lain adalah cara terbaik agar seseorang tidak tersiksa atas bantuan yang diberikannya pada orang lain.
Pada hakikatnya memberikan utang pada orang lain merupakan bentuk bantuan pada orang lain yang sedang membutuhkan. Dan kamampuan memberikan pinjaman atau utang tidak lain datang dari Tuhan. Tentu tidak akan mampu seseorang memberikan pinjaman atau utang pada orang lain jika Allah tidak memberikannya kemampuan. Baik kemampuan dalam hal materi maupun kemauan untuk memberi utang.
Melupakan utang yang diberikan pada orang lain memang terkesan tidak jelas, antara mengikhlaskan/ menyedekahkan utang tersebut atau sekadar memberi penangguhan saja. Memang lebih utama menyedekahkan/mengikhlaskannya. Tapi jika tak mampu melakukannya, melupakannya juga baik untuk menjaga hubungan dan silaturahim.
Namun, di atas semua itu semoga Allah memberikan kemampuan pada kita semua untuk bisa membantu orang lain tanpa utang. Atau memberi bantuan dengan status utang hanya untuk memotivasi. Maksudnya memberi utang pada orang lain tanpa niat menagihnya atau dengan niat mengikhlaskan/menyedekahkannya.
Semoga kita semua mendapat rezeki yang luas dari Allah Maha Kuasa.
Wallahu'alam bishawab. (nra)