Adhi Nugroho
Adhi Nugroho Penulis

Kuli otak yang bertekad jadi penulis dan pengusaha | IG : @nodi_harahap | Twitter : @nodiharahap http://www.nodiharahap.com/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Hadapi dengan Guyonan, Ini Cara Jawab Pertanyaan Sensitif Saat Lebaran

5 April 2024   23:38 Diperbarui: 6 April 2024   00:02 1865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hadapi dengan Guyonan, Ini Cara Jawab Pertanyaan Sensitif Saat Lebaran
Pertanyaan sensitif Lebaran bisa ditanggapi dengan jawaban bernada guyonan. Sumber: Pixabay/geralt.

Berkumpul dengan handai taulan saat merayakan Hari Kemenangan selalu dinanti setiap insan. Hanya saja, momen bertemu dengan keluarga besar ini terkadang membuat hati kita dirundung rasa deg-degan.

Mengapa?

Ya, apalagi kalau bukan mesti berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan menggelikan. Apalagi jika pertanyaan itu dilontarkan oleh kerabat jauh yang tidak benar-benar tahu akan tindak-tandukmu selama setahun terakhir.

Sebenarnya, bisa jadi pertanyaan-pertanyaan itu adalah tanda kepedulian sanak keluarga terhadap dirimu. Cuma, ya, cara menyampaikan pertanyaan itu kadang-kadang di luar nurul, eh, nalar. Bahkan sering menjurus ke hal-hal sensitif.

Hati kecilmu berkata tidak ingin menjawab. Akan tetapi, logikamu terasa sungkan bila tidak menggubris. Apalagi jikalau pertanyaan itu muncul dari orang yang dituakan macam tante, paman, atau kakekmu. Sudah pasti tidak bisa menghindar!

Untuk ihwal semacam ini, saya punya saran jempolan. Dibawa santai saja alias tidak usah terlalu dipikirkan. Karena tidak jarang yang bertanya sebenarnya tidak benar-benar ingin tahu jawabannya melainkan sekadar guyon mencari topik obrolan.

Generasi Z mungkin berpendapat, budaya melontarkan pertanyaan sensitif itu tidak bisa dibenarkan. Katanya, bisa merusak kesehatan mental. Kalau mentalnya sudah kena, sembuhnya susah. Perlu healing ke Bali minimal sepekan.

Hanya saja, interaksi antargenerasi merupakan sebuah keniscayaan yang lahir dari acara kumpul-kumpul bersama keluarga besar. Oleh sebab itu, pertanyaan-pertanyaan konyol akan bermunculan dan sangat sulit dihindari.

Jadi, yang perlu kita lakukan adalah mempersiapkan diri dengan seapik-apiknya. Jangan sampai pertanyaan langganan Lebaran menjadikan hubungan kita dengan keluarga besar renggang. Haram hukumnya.

Siapkan diri dengan baik dari pertanyaan sensitif saat Lebaran. Sumber: Pixabay/azmeyart-design.
Siapkan diri dengan baik dari pertanyaan sensitif saat Lebaran. Sumber: Pixabay/azmeyart-design.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun