Anak perempuan pertama dari 4 bersaudara yang tengah belajar mengabdi pada dunia pendidikan. Masih terus belajar, belajar, dan belajar
Ramadan Masa Anak-anak, Memang Jadi Cerita yang Selalu Dikenang
4. Berebut tanda tangan pengisi ceramah tarawih dan kultum Subuh
Hal yang harus ada di dalam buku Ramadan ialah tanda tangan pengisi ceramah tarawih dan kultum Subuh. Setiap hari kami berebut untuk mendapatkan tanda tangan beliau. Tak jarang beberapa anak akan menuju rumah pengisi ceramah apabila terlambat meminta tanda tangan.
Sebenarnya bapak pengisi ceramah dan kultum Subuh telah memerintahkan kami untuk antri dalam meminta tanda tangan. Akan tetapi, naluri kami saat itu yang masih anak-anak seolah menggerakkan kami untuk berlomba menjadi yang pertama untuk memperoleh tanda tangan.
Ada rasa puas tersendiri ketika berhasil menjadi yang pertama memperoleh tanda tangan. Meski terkadang beberapa teman akan ngambek karena rebutan, dhisit-dhisitan mendapatkan tanda tangan menjadi momen persaingan anak-anak yang sulit untuk dilupakan.
5. Pesantren kilat di sekolah
Menuju sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan biasanya sekolah akan mengadakan kegiatan pesantren kilat yang dimulai dari agenda berkumpul bersama mendengarkan kultum sebelum berbuka puasa, buka puasa bersama, tarawih, tadarrus, hingga kegiatan sahur bersama. Keesokan harinya barulah kembali ke rumah masing-masing. Seringkali di tengah kegiatan pesantren kilat juga diselipkan games seru yang membangkitkan semangat anak-anak di kala itu.
Selain di sekolah, pesantren kilat juga diadakan oleh TPQ tempat kami mengaji saat itu. Waktu pelaksanaannya hampir sama yakni sehari semalam. Hal yang membedakan biasanya rangkaian acara di TPQ yang lebih fleksibel dan bentuk permainan yang lebih beragam. Biasanya pengurus TPQ juga akan mengundang narasumber interaktif seperti pendongeng atau motivator khusus anak-anak.
6. Jalan-jalan sore berburu takjil
Kegiatan menunggu berbuka biasanya dikenal dengan istilah ngabuburit (ngalantung ngadagoan burit). Istilah ngabuburit yang berasal dari bahasa Sunda ini dapat dimaknai dengan kegiatan santai sambil menunggu waktu sore hari.
Adapun ngabuburit dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti berburu takjil, ikut kajian, membantu orang tua, menonton TV, hingga jalan-jalan. Akan tetapi saat kami kecil, istilah ngabuburit belum kami kenal. Biasanya kami menghabiskan waktu menunggu berbuka dengan janjian bersama teman untuk jalan-jalan sore sambil membeli aneka takjil di tepi jalan raya.
7. Belanja kebutuhan berbuka puasa