Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, jadi Game Changer untuk lingkunganmu!

Tanya Pakar

Pakar Menjawab

Dear Mba Tutut. Salam kenal. Momen lebaran biasanya identik dengan Halal Bi Halal, baik itu di kampung ataupun di sekolah. Bagaimana cara efektif mengelolah sampah plastik dari acara kegiatan HBH tersebut?


Salam kenal kembali Pak Kaseri.

Betul sekali Pak, kegiatan halal bihalal memang tidak terlepas dari sampah plastik. Yang bisa kita lakukan adalah sebisa mungkin mengurangi sampah, seperti membawa tumbler untuk air minum, jadi kita tidak perlu mengambil air minum dalam kemasan yang menghasilkan sampah plastik.

Kita juga bisa membantu mengumpulkan sampah plastik tersebut untuk disetor di bank sampah / pengepul sampah. Mereka yang kemudian akan memilah plastik jadi hal yang lebih bermanfaat.

 

Selamat merayakan hari raya idul fitri,mohon maaf lahir batin.Salam kenal.Saya seorang biarawati dari Malang.Salam literasi Bgaimana cara upload artikel di kompas


Terima kasih Kak Angela Mau, salam kenal. Mohon maaf lahir batin kembali. 

Apakah yang dimaksud mengupload artikel di kompas.com? Saya belum pernah mencoba. Beberapa artikel yang ditayangkan di kompas.com, biasanya dipilih langsung oleh admin Kompasiana. Untuk lebih lengkapnya bisa ditanyakan ke admin ya.

Dear Mba Tutut. Bagaimana cara efektif mengurangi sampah dan makanan terbuang saat momen Lebaran? Apa langkah praktis yang bisa diterapkan keluarga tuk lebih bijak dalam mengelola konsumsi dan limbah selama momen lebaran ini? Thx


Halo Pak Akbar,

Saat momen Lebaran memang tidak dipungkiri kita memproduksi lebih banyak sampah makanan. Meski begitu kita tetap bisa mengupayakan langkah-langkah bijak untuk meminimalisirnya seperti:

1. Membagikan makanan ke tetangga/saudara.

2. Menyimpan makanan untuk dimakan 2/3 hari, beberapa lauk pauk seperti rendang, bisa bertahan lebih dari sehari jika disimpan di kulkas dan dihangatkan ketika makan.

3. Mengompos sisa makanan, untuk mengurangi pembuangan sampah ke TPA/TPST.

Kurang lebih seperti itu Pak Akbar, semoga bisa membantu.

Bismillah, Mba Tutut yg baik..izin bertanya bagaimana tipsnya agar kita istiqomah dan mau mengompos...terima kasih Mba..Salam sehat. Jujun Kota Bandung


Pak Jujun, terima kasih untuk pertanyaannya.

Untuk bisa istiqomah dan mau mengompos, pertama-tama datang dari kesadaran tentang lingkungan. Kondisi sampah yang menumpuk dimana-mana, TPA/TPST yang overload, bumi yang semakin panas, dll.

Lalu coba dirutinkan dulu mengompos dalam waktu sebulan-dua bulan. Nanti kalo sudah terbiasa, jadi ada yang kurang kalo gak mengompos :)

Terakhir, saya juga follow teman-teman atau influencer yang rutin mengompos. Jadi saat lagi malas/lupa, bisa ingat lagi kalau mengompos itu sangat penting.

Semoga menjawab, Pak Jujun. Salam lestari.

Hi Mbak Tutut, Untuk mengurangi sampah organik rumah tangga, lebih efektif mana: mengompos atau menggunakan maggot ? Terima kasih


Halo Mas Rully,

Wah, maggot ya, nama lainnya lalat tentara hitam (Hermetia illucens) atau Black soldier fly (BSF) memang dikenal sebagai dekomposer sampah organik. 

Maggot diketahui bagus dan efektif untuk mengompos. Tapi saya sendiri belum pernah mencoba pakai maggot, karena memelihara makhluk hidup pastinya butuh perawatan seperti pengaturan suhu, kelembapan, cahaya, dan cara pemanfaatannya. Maggot juga rawan terhadap predator seperti semut atau binatang kecil lain.

Tapi kembali lagi ke preferensi masing-masing. Jika memang Mas Rully punya waktu lebih untuk memelihara dan merawat maggot, bisa banget dicoba untuk mengompos. Dari beberapa artikel yang saya baca, maggot sangat efisien dalam menghancurkan sampah organik, dan bisa mempercepat proses pengomposan dibanding metode tradisional.

Halo Mba Tutut, apakah penggunaan cairan EM4 dalam pembuatan pupuk bisa diganti dengan air cucian beras? Kalau bisa, Kira-kira seberapa banyak ya? dan berapa lama pupuk kompos siap digunkan? Terima kasih 🙏


Halo Kak Muharika,

Betul, EM4 sebagai bioaktivator kompos bisa diganti dengan air cucian beras. Menurut banyak penelitian, air beras dipercaya mengandung asam amino, vitamin dan mineral, yang mana bagus untuk kompos.

Cara menggunakan air cucian beras bisa dengan dua cara:

1. Langsung menuangkan air beras ke kompos yang sedang diproses. Tidak perlu terlalu banyak, cukup semprotkan hingga kompos terasa lembap.

2. Fermentasikan air beras dengan gula merah dan tape. Rasionya adalah 1 liter air beras, dicampur 2 butir gula merah dan 2 butir tape yang sudah dihaluskan. Diamkan selama 1 minggu sebelum digunakan.

Selama proses fermentasi, bakteri baik dalam air cucian beras akan berkembang. Bakteri ini yang nantinya bertugas untuk memecah sampah organik di kompos.

Kompos akan jadi dalam 2-3 bulan ya.

Assalamualaikum mba Tutut, mohon berbagi tips terkait pemilahan sampah organik rumah tangga yang layak dalam pembuatan kompos. Terima kasih sebelumnya.


Waalaikumsalam Pak Krismas,

Untuk pemilahan sampah organik rumah tangga, bapak bisa membuat 3 tempat/kategori ya:

1. Sampah sayuran dan kulit buah

Ini adalah jenis sampah yang bisa langsung dikompos. Sebelum dibuang sebaiknya sayuran dan kulit buah dipotong-potong kecil terlebih dulu untuk mempercepat penguraian.

2. Produk hewani

Produk hewani seperti sisa tulang ikan, ayam, atau daging sebaiknya dipisahkan karena sampah ini tidak disarankan untuk dikompos. Produk hewani mengandung jamur dan bakteri sehingga bisa menguarkan bau tidak sedap yang dapat mengundang tikus. Alternatifnya, bapak bisa membuat lubang biopori untuk mengompos produk hewani.

3. Kertas dan kardus

Kertas dan kardus coklat yang mengandung sedikit tinta bisa juga untuk dikompos. Namun kertas yang penuh dengan tinta, atau kardus yang ada lapisan licin (plastik) tidak bisa dikompos karena sulit terurai.

Assalamualaikum mba Tutut, bagaimana mengatasi kompos yang terlalu basah karena terkena air hujan? kompos berisi materi coklat berupa daun-daun kering dimasukkan ke dalam karung, waktu hujan angin banyak yang masuk ke dalam karung


Waalaikumsalam Mba Rania,

Untuk mengatasi kompos yang terlalu basah bisa dengan dua cara ya:

1. Dianginkan / dijemur di bawah matahari

Sewaktu mengompos dengan karung dulu, setiap minggu biasanya saya jemur atau dibuka saja karungnya supaya terkena udara. Proses penjemuran ini bisa mengurangi air yang berlebihan di kompos, sekaligus meminimalisir bau busuk kompos.

2. Menambahkan material coklat yang kering

Material coklat seperti daun-daun kering, sekam padi, sekam bakar, cocopeat, serbuk kayu, potongan kardus/kertas, bisa banget menyerap kelebihan air di kompos.

3. Solusi terakhirnya adalah dengan memindahkan kompos ke wadah yang lebih tertutup seperti komposter drum atau ember. Dan pastikan juga tempat menaruh komposnya aman dari tampias hujan.

Selamat mengompos, Mba Rania.

Assalamualaikum mbak Tutut,misalnya kita memiliki komposter, tujuannya kan pupuk padat ya, sementara tiap hari kita selalu menambah sampah dapur. Apakah agar komposnya jadi, ada masa kita harus stop memasukkan sampah dapur?


Waalaikumsalam Mbak Indah.

Betul, ada masa kita stop memasukkan sampah dapur yaitu saat komposter kita sudah penuh. 

Misalnya Mba Indah pakai komposter ember, pastinya dalam waktu sebulan ember tersebut akan penuh oleh sampah dapur kita. Jadi Mba Indah bisa stop masukkan sampah dapur dan biarkan kompos dalam ember untuk berproses. Sambil seminggu sekali diaduk dan dikasih EM4 supaya gak bau dan penguraiannya lebih cepat.

Tapi kalau Mba Indah pakai komposter drum yang volumenya besar, pastinya bisa dipakai utk jangka panjang. Saya pakai komposter drum dan sudah 3 bulan ini belum penuh. Nah, kita bisa terus masukkan sampah dapur dari atas, sekaligus panen kompos yang sudah jadi lewat lubang komposter drum di bawah.

Penampakan komposter drum bisa dilihat di artikel berikut ini ya. Semoga membantu, Mba Indah.

Mengompos di Musim Hujan, Masih Aman?
Mengompos di Musim Hujan, Masih Aman?
25 Desember 2024
581
61
27

Cara buat obat pengusir tikus di sawah.apa baik kita gunakan.mohon info dan petunjuk


Halo Kak Zulkarnaini,

Untuk obat pengusir tikus di sawah mungkin bisa dicari langsung di google dan marketplace ya. Saya tidak pengalaman terkait hal tersebut.

Namun kalau bertanya cara mengusir tikus di kompos, Kak Zul bisa melakukan beberapa cara seperti:

1. Menambahkan material coklat untuk meminimalisir bau kompos.

Tikus atau hewan pengerat lainnya biasanya tertarik dengan bau makanan atau bau busuk. Karena kita mengompos sisa makanan dan melalui proses pembusukan, maka tikus tertarik untuk menggerogotinya. Jadi cara yang bisa kita lakukan adalah dengan menambahkan material coklat seperti tanah, sekam, daun-daun kering, serbuk kayu dan lainnya. Material coklat ini dapat menyerap bau tidak sedap dalam kompos.

2. Hindari memasukkan produk hewani dan turunannya seperti susu, minyak, dan lemak

Menurut beberapa penelitian, produk hewani dan turunannya rawan dihinggapi jamur dan bakteri. Kedua bahan ini apabila dibiarkan dapat mengeluarkan bau tak sedap. Pada akhirnya hama seperti lalat, belatung, dan tikus bisa berdatangan.

Jadi mengomposnya hanya untuk sisa makanan yang terbuat dari tanaman / produk nabati saja. Semoga membantu.

Artikel Pakar

Terima kasih!

Pertanyaan Anda sudah terkirim.

Apakah Anda yakin ingin menghapus pertanyaan ini?

Apakah Anda yakin ingin menghapus jawban ini?

Link Artikel Edit

lorem ipsum dolor sit amet adipiscing elite lorem ipsum amet consectetur lorem ipsum dolor sit amet adipiscing elite lorem ipsum amet consecteturlorem ipsum dolor sit amet adipiscing elite lorem ipsum amet consectetur

Link Artikel