Dijawab olehWiwik Agustina

Hai kak Fadhillah, nice to meet you too kak.

Tbh, aku gak punya cara, tips, dan trik terkait bagaimana cara mendapatkan headline kak karena sepertinya itu kebijakan dari reviewer internal kompasiana ya.

Tapi dalam penulisan artikel ada beberapa hal yang aku lakukan dan mungkin bisa jadi insight buat kak Fadhillah untuk menulis di platform ini.

1. Memahami sisi bisnis dari platform kompasiana.

Membuat website se rapi kompasiana itu bagi saya perlu resources besar, jadi tentunya butuh revenue/pendapatan yang bisa dari advertiser. Nah, advertiser tentunya memilih platform mana yang bisa relevan dengan tujuan bisnis mereka. Hal yang paling sederhana adalah traffic (seberapa banyak users yang membaca artikel yang dibuat).

Jadi saat saya membuat artikel, idenya adalah dari keresahan yang mungkin dirasakan oleh banyak orang dan lifetime, jadi artikel saya bisa saja dibaca oleh users 1,2, bahkan 5th kedepan dimana google masih melihat konten saya relevan.

Ada beberapa konten yang saya buat berdasarkan idealisme saya, karena saya ingin membagikan hal yang tidak banyak dibahas misalnya idea and self, cerpen, dll. Namun, mostly adalah topik yang 'kemakan' oleh banyak orang dan longterm.

2. Memahami audiences

Setelah saya memahami platform dimana saya menulis, saya coba untuk memahami siapa target audiences saya, siapa yang saya inginkan untuk membaca konten. Saya tidak menulis untuk semua orang, tapi saya memilih audiences yang mencari kata kunci tentang finansial dan self development. Mungkin saya membahas tentang film, tapi berdasarkan pov keuangan/self development, mau bahas buku, review produk, etc, saya akan pengambil sudut pandang di finansial/self development.

3. Tulis dengan berkualitas dimana empati dan rasional ada di artikel, sehingga artikel yang saya buat bisa 'berbicara' bahkan mengubah orang.

Itu hal yang saya lakukan dalam menulis artikel di kompasiana kak Fadillah, semoga membantu ya kak. Cheerss~~~

Dijawab olehWiwik Agustina

Hi kak Leon, salam kenal kak. 

Tbh, ini pertanyaan menarik karena kak Leon bertanya sebab dan akibat, dimana dari portofolio menjadi penulis lepas sebagai karir. Namun, jawaban saya berdasarkan pov as digital marketer dimana salah satu hal yang saya lakukan untuk side hustle adalah pengisi konten website korporasi tbk dimana dalam 1 kontrak saya bisa mendapatkan kontrak >30 juta/200 artikel dalam 2 bulan, dan saya kira ini nilai yang cukup tinggi jika dibandingkan umr jakarta ya.

Apa yang saya lakukan?

Saya membangun personal branding sebagai seorang yang bisa dipercayai, ini adalah modal utama saya. Bagi banyak client, khususnya korporasi atau individu yang tak masalah dengan 'budget', mencari partner yang bisa dipercaya adalah hal penting. Kakak bisa memulai dengan menceritakan keseharian kakak as writer di media sosial dan paltform yang sesuai dengan target kakak. Apakah media, apakah corporasi, apakah personal sbg ghost writer. Terus bangun 'niche'

Saya cek tulisan kak Leon secara quantity cukup banyak ya, untuk mengukur apakah tulisan kakak cukuk 'interesting' untuk users dan search engine, kaka bisa lakukan kalkulasi dengan metriks, misal jika di kompasian:- berapa % yang menjadi headline- berapa average viewer tiap konten- mana yang traffic tinggi dan rendah- Bagaimana ranking di search engine.Bagi saya, tulisan itu bisa diukur performanya. Kenapa sih mengawali harus dengan niche? karena membangun nama perlu dilakukan dari scope yang lebih sempit dulu, dan search engine juga memperhatikan expertise dari penulisan.

3. Jalin relasi

Sambil buat konten, bangun relasi itu sangat membantu kak. Kakak bisa follow grup di kompasiana komunitas, di linkedin untuk redaksi media, ikut komunitas yang relevan dengan penulis dan lainnya, buat kakak bisa diketahui orang.

4. Konsisten untuk membuat karya.

Saya tidak pernah melilhat kuantitas, tapi kualitas, outcome yang dihasilkan dari penulisan. Kakak bisa mulai ikuti kelas menulis, bagaimana mempersuasi orang dari penulisan. Karena sekedar menulis sudah bisa dilakukan oleh chatGPT, namun menulis dengan rasa dan empati itu yang dibutuhkan.

Itu dari saya kak Leon, semoga membantu ya. Bisa tengok artikel tentang 'Niche' jika kak Leon ingin tau lebih banyak benefit di penulisan dan personal branding.Terimakasih kak!

Dijawab olehWiwik Agustina

Hai kak Fenni Bungsu, salam kenal dan terimakasih pertanyaannya ya kak.

Berarti platformnya ada media sosial dan blog. Jika blog, algoritmanya mengikuti dari update masing-masing search engine. Secara umum di Indonesia mostly masih menggunakan Google jadi kita perlu adapt dengan google update, namun secara fundamental sama kok untuk SEO bagaimana kita provide helpful content to users kak. Jika sudah, kita bisa move ke faktor teknikal SEO yang notabene perlu collabs sama tim developer, namun jika kita sebagai penulis di platform UGC (user generated content) seperti kompasiana, kita cukup fokus ke queries/keyword dan isi konten yang berkualitas. Itu dalam konteks blog (tulisan), sedangkan untuk gambar jika kakak ada website sendiri kalau wordpress bisa ditambahkan Alt text, ini cara yang sederhana.

Sedangkan untuk media sosial, SEO sering saya gunakan untuk optimasi youtube dan tiktok, seperti di caption dalam video, deskripsi, dan judul video. Selebihnya purely kita mengikuti trend dari masing-masing platform media sosial. Dan untuk gambar, PR terbesarnya adalah bagaimana mempertahankan atensi users sampai 3 detik video pertama.

Semoga jawaban saya mudah dimengerti ya kak, semangat.

Dijawab olehWiwik Agustina

Hi kak Firasat, thanks for asking..

Berarti goalnya adalah awareness ya+increase cuan ya. Kalo secara logic marketing, awareness masih di funnel atas sedangkan cuan itu ada di funnel bawah, namun ini saling berkorelasi karena untuk meningkatkan peluan cuan, perlu meningkatkan awareness. Dari logic itu, awareness yang algoritmanya possible dalam waktu singkat itu tiktok. Selain di dasboard 'Tiktok content creator' sudah tersedia trend apa hari ini, jadi kita tinggal ngikutin wavesnya. 

Konsisten aja bikin konten yang serupa, kalau perlu live sekalian kak. Terus stream revenue dari tiktok juga bermacam dari affiliate, gift, partnership, dan perlu konsistensi ya untuk yang organi atau tidak berbayar.

Selanjutnya, ya pakai jalur ads channel/berbayar, ini tidak recomended untuk personal sih karena ada budget diawal yang perlu dikeluarkan. Cuma waktunya akan lebih singkat untuk sampai ke 'cuan', tergantung berapa besar spendingnya.Semoga menjawab ya kak. Semangat.

Dijawab olehWiwik Agustina

Hai kak M_Fahrurrozy, pertanyaan menarik, thank you.

Sebenarnya pertanyaan ini sangat general ya karena medsos di paid channel ada banyak, dari meta/google/tiktok/linkedin bahkan ke 3rd party sendiri.

Tergantung objectivesnya karena itu mempengaruhi nilai dari CPA, karena action di ads itu ada banyak macam sesuai dengan bisnis masing-masing.

Jadi, di dunia marketing khusunya paid channel untuk CPA yang penting adalah nentuin ojectives dari bisnisnya, berapa budget yang disediakan, mau dialokasikan seperti apa untuk bidnya, dan mau seberapa instan outcomenya.

Itu jawaban dari saya kak, semoga menjawab ya. 

Dijawab olehWiwik Agustina

Hai kak Rifky, thanks for asking kak.

Sebenarnya gak ada tips khususnya, sesederhana cukup perbanyak pendapatan dan kecilin pengeluaran. Jika sudah surplus, tinggal mengcompounding (melipatgandakan) modal kita ke instrumen investasi.

Selain itu perlu mengedukasi diri terkait finansial, misalnya budgeting, mengatur emosi, dan lainnya. Ada buku bagus yang bisa aku rekomendasikan untuk mengatur uang karena aku menganggap kak rifky sudah berpenghasilan ya, karena mendapatkan uang dan memanage uang itu dua hal yang berbeda. Semoga membantu kak, semangat cuan!

Ambil Keputusan Keuangan Lebih Baik dari Membaca Psychology of Money

22 November 2024

1063

17

2

Dijawab olehWiwik Agustina

Hai kak Ibnu, wahh lagi mau upgrade skill di digital marketing ya kak? :D

Sekarang kak Ibnu bisa dapetin informasi dengan mudah untuk belajar SEO/SMO kak, salah satunya di Udemy, Myskill yang harganya terjangkau. Selain itu banyak juga para digital marketer yang membuat personal course untuk pemula misalnya:

Digital talkline untuk general digital marketing Search agency dan Daily SEO untuk SEO Platform course lainnya yang harganya lebih mahal juga ada, seperti Revou atau Purwadika.

Jadi, sesuaiin aja kak dengan kebutuhan kak Ibnu dan sebelum membayar bisa cari referensi yang gratis dulu kak, seperti artikel yang saya lampirin membahas tentang apa itu SEO. Semoga membantu ya kak Ibnu, semangat!

Apa itu SEO? Tingkatkan Visibilitas Artikel dengan Konten User Friendly Berkualitas

03 Februari 2025

153

16

6

Dijawab olehWiwik Agustina

Hai bu Yudaningsih, terimakasih untuk pertanyaan yang menarik. Menjadi affiliator sukses saat ini memang jadi impian banyak orang ya bu, tentunya butuh proses dan waktu.

Namun, bu Yudaningsih bisa memulai dengan menentukan niche bisnis/service/produk yang ingin dipasarkan. Selanjutnya bisa memulai membuat konten dengan konsisten dan meningkatkan traffics. Untuk selengkapnya bisa dibaca di artikel terlampir ya bu. Semoga membantu :) 

Pentingnya "Niche" Tulisan untuk Memonetisasi Website

03 Maret 2025

474

42

13