Himam Miladi
Himam Miladi Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

4 Langkah Menggapai Puasa Ramadan Penuh Kenikmatan

3 April 2022   13:10 Diperbarui: 3 April 2022   19:00 1305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
4 Langkah Menggapai Puasa Ramadan Penuh Kenikmatan
Ramadan adalah waktu untuk melatih sekaligus membersihkan jiwa dan tubuh kita secara rohani, psikologis, sosial dan fisik (Dokumentasi pribadi)

Di sebuah pusat perbelanjaan, terpasang spanduk besar bertuliskan:

Obral Diskon Besar-besaran!

Gratis berbagai macam barang dan kebutuhan pokok!

Mulai 1-30 April!

Seandainya kita sedang memasuki pusat perbelanjaan dan melihat tulisan spanduk tersebut, apa yang akan kita lakukan?

Cuek dan tidak peduli, atau berjalan cepat bahkan hampir berlari dan mencoba mendapatkan apa pun yang bisa ditampung oleh troli belanja?

Nah, obral besar-besaran yang jauh lebih baik sudah datang menyapa kita. Yang diobral juga bukan sembarangan. Bayangkan, kita bisa mendapatkan surga, melindungi diri kita dari api neraka, mendapat pengampunan atas semua dosa masa lalu, dan pahala yang berlipat ganda tanpa batas waktu.

Sudah bisa menebaknya bukan?

Ya, inilah Ramadan, bulan penuh rahmat. Bulan di mana Allah mengobral pahala dan pengampunan.

4 Pembersihan yang Bisa Kita Lakukan di Bulan Ramadan

Bulan ini lebih dari sekadar merencanakan pesta buka puasa bersama, menimbun makanan di dapur secara berlebihan, persiapan mudik dan Idulfitri, serta menahan diri dari makan dan minum. Sebaliknya, Ramadan adalah waktu untuk melatih sekaligus membersihkan jiwa dan tubuh kita secara rohani, psikologis, sosial, dan fisik.

Pembersihan Rohani

Pembersihan rohani/spiritual selama Ramadan dimulai dengan Takwa. Apa itu Takwa?

Takwa adalah hati-hati dalam bertindak karena takut kepada Allah. Orang yang bertakwa melakukan apa yang diperintahkan Allah dan tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dimurkai Allah.

Misalnya, Umar yang sudah baligh berpuasa untuk pertama kalinya. Meskipun di rumahnya tersedia makanan dan minuman, dan seandainya dia memakannya tidak ada orang lain yang tahu, namun Umar tetap tidak makan dan minum karena dia tahu bahwa Allah selalu melihatnya.

Maka sebagaimana Umar tidak makan dan minum karena berpuasa dan ia tahu bahwa Allah mengawasinya, ia juga tidak melakukan hal-hal lain yang tidak diperbolehkan seperti berbohong, memfitnah, mencuri, dll, karena ia menyadari bahwa Allah tidak hanya mengawasinya ketika dia makan atau minum saat berpuasa, tetapi Dia juga mengawasi setiap tindakannya. Beginilah puasa mengingatkan kita bahwa Allah melihat dan mendengar kita setiap saat dan membantu kita menjadi orang yang bertakwa.

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah: Saya mendengar Rasulullah Saw berkata tentang Ramadan, "Barangsiapa yang puasa Ramadan karena iman yang tulus dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. Barang siapa yang salat malam di bulan Ramadan karena iman yang tulus dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR Bukhari)

Pembersihan Sosial

Islam mengajarkan kita bahwa puasa itu tidak hanya menahan lapar dan haus. Orang yang berpuasa harus menghindari sesuatu yang lebih dari sekadar makanan dan minuman. Orang yang berpuasa tidak boleh berperilaku buruk, baik melalui lisannya maupun perbuatannya.

Nabi Saw mengajarkan bagaimana seharusnya orang yang berpuasa itu:

"Puasa itu bukan hanya menahan makan dan minum saja, tetapi juga menahan diri dari ucapan yang sia-sia dan bahasa yang kotor. Jika salah seorang di antara kalian dicaci maki atau disakiti, hendaklah ia berkata: "Aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa." (HR Bukhari-Muslim)

Penggunaan media sosial yang tidak perlu dan interaksi sosial yang tidak produktif mencemari kehidupan kita sehari-hari, sekaligus menjadikan waktu Ramadan kita menjadi sia-sia. Ramadan adalah waktu yang tepat untuk mempraktikkan pembersihan sosial.

Fokus utama kita di bulan Ramadan harusnya mencapai keridhaan Allah, menjalankan puasa dengan iman yang tulus, berusaha mencapai khushu' dalam salat, dan selalu menghubungkan diri ke Al-Quran. Meminimalkan interaksi sosial yang tidak perlu akan bermanfaat agar puasa Ramadan kita lebih bermakna.

Pembersihan Psikologis

Nabi Saw bersabda: "Sesungguhnya telah datang bulan Ramadhan bagimu, bulan yang penuh berkah, yang di dalamnya Allah mewajibkan puasa atasmu. Di dalamnya pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dirantai. Di dalamnya ada malam yang lebih baik dari 1000 bulan, maka sesungguhnya orang yang terhalang kebaikannya benar-benar terhalang." (HR Ahmad)

Saat setan-setan dirantai selama Ramadan, gunakan bulan ini untuk menghilangkan ketakutan, kecemasan, dan depresi. Konsisten dalam doa dan ibadah kita, dan serahkan urusan kita kepada Allah.

 Hindari orang dan pertemuan yang membahayakan kesehatan psikologis kita. Gunakan bulan yang diberkati ini untuk terhubung dengan Sang Pencipta.

Allah berfirman,

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran. (QS Al-Baqarah, 2: 186)

Pembersihan Fisik

"...berpuasa adalah yang terbaik bagimu, jika kamu mengetahuinya." (QS Al-Baqarah, 2: 184)

Puasa membantu detoksifikasi tubuh dan menormalkan hipertensi dan tekanan darah. Ini memiliki efek penyembuhan yang luar biasa pada kulit dan otot. Puasa membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan metabolisme. Inilah beberapa manfaat kesehatan yang bisa didapatkan orang yang berpuasa.

Namun harus diingat, hendaknya niat puasa kita semata-mata demi menggapai ridha Allah, bukan karena ada manfaat kesehatan dari puasa itu sendiri.

Akhir kata, Ramadan adalah waktu untuk fokus pada Akhirat. Semoga Allah menjadikan Ramadan kali ini sebagai salah satu pintu kita memasuki surga. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun