Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com
Mempersiapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Jelang Idulfitri 2023
Alhamdulillah. Hanya beberapa hari lagi menjelang lebaran Idulfitri. Sudah ada apa saja di rumah?
Sudah beli daging buat bikin rendang, atau lebih senang mempersiapkan opor ayam dan ketupat? Atau mungkin lebih senang belanja tepung, mentega, telur, dan bahan lainnya untuk membuat kue lebaran?
Nggak bisa dipungkiri, pengeluaran yang kita keluarkan saat Ramadan dan Idulfitri selalu membengkak daripada hari-hari biasanya. Bukan.. bukan karena kebutuhan yang bertambah, lebih karena kita ingin meramaikan suasana Idulfitri yang hanya hadir setahun sekali ini.
Tiada yang salah memang. Tapi jangan sampai memaksakan apalagi berutang. Kita harus tetap memerhatikan berapa pemasukan kita selama Ramadan. Dan tetaplah qanaah (merasa cukup) dengan apa yang Tuhan berikan kepada kita.
Berapa budget yang kamu siapkan untuk Idulfitri 2023?
Untuk memenuhi segala persiapan Ramadan dan menjelang Idulfitri 2023, setiap orang pasti memiliki alokasi budget yang berbeda-beda.
Berdasarkan survei yang dirilis oleh goodstats.id, 37% responden mempersiapkan uang dari 1 juta hingga 3 juta rupiah untuk keperluan Idulfitri. Sementara ada 35% responden yang mempersiapkan uang antara 3 juta rupiah hingga 5 juta rupiah.
Sisanya, 10% responden yang mempersiapkan uang di bawah 1 juta rupiah. 9% yang mempersiapkan uang antara 5 juta hingga 10 juta rupiah. Dan hanya 4% persen responden saja yang mempersiapjan biaya di atas 10 juta rupiah.
Lantas, teman-teman termasuk golongan yang mana?
Berbagai cara untuk mempersiapkan budget
Dengan membaca hasil survei lebih lanjut, hasil tersebut mengindikasikan kalau responden sudah menyadari jumlah anggaran belanja yang dikeluarkan. Kata menyadari ini bermakna sederhana saja. Yakni anggaran pengeluaran yang kita akan keluarkan tidak boleh melebihi dari pendapatan yang kita miliki.
Dan hanya itu satu-satu caranya agar finansial kita tetap sehat selama Ramadan hingga setelah Ramadan.
Lalu dari mana sumber budget tersebut berasal?
Secara umum masyarakat mengandalkan gaji ataupun pendapatan sehari-harinya untuk memenuhi kebutuhan menjelang Idulfitri. Sebagian lagi yang berhak dan memiliki THR akan menggunakannya sebagai dana tambahan.
Jikalau berkaca pada hasil survei di atas, saya termasuk golongan yang paling banyak, yakni yang mempersiapkan budget antara 1 juta hingga 3 juta rupiah.
Mungkin cara saya agak sedikit berbeda. Saya mempersiapkan budget tersebut dengan cara menabung selama 11 bulan sebelum Ramadan. Saya tidak terbiasa menghabiskan gaji dan THR saat Ramadan yang kemudian bikin saya bengong nggak karuan setelah Idulfitri lewat.
Setiap bulan saya menyisihkan kurang lebih sebesar 250.000 rupiah. Dan saya komitmen untuk tidak mengambilnya. Uang ini dipisah ke rekening lain dan tidak bersatu dengan rekening transaksional sehari-hari.
Jika khawatir kita tidak bisa komitmen dengan diri sendiri, bisa buka produk tabungan berjangka yang tersedia di bank-bank dengan tenor maksimal 1 tahun.
Membagi pos pengeluaran
Setelah saya yakin dengan sumber pemasukan dan rencana biaya, saya mencatat ke mana saja uang tersebut akan saya belanjakan.
Nah, terkait hal ini, tentunya setiap orang bisa berbeda-beda dan memiliki prioritas sendiri. Yang masih sendiri seperti saya, sudah menikah, berkeluarga dan memiliki anak, tentu berbeda-beda pula kebutuhannya.
Berikut yang saya bagikan adalah bagaimana cara saya sendiri untuk kebutuhan seorang diri. Semoga bisa menjadi referensi.
1. Pertama kali untuk zakat fitrah dan sedekah
Anggaplah saya memiliki hasil tabungan sebesar 3 juta rupiah. Saya tidak akan pernah mengusik uang ini sebelum membayarkan zakat fitrah. Karena bagaimanapun juga zakat fitrah hukumnya wajib bagi yang mampu dan sebagai penyempurna ibadah puasa kita.
Jumlah nominal yang saya keluarkan biasa mengikuti aturan Badan Amil Zakat di sekitar tempat tinggal saya. Di kota Sukabumi, besaran zakat fitrah yang ditetapkan adalah 33.000 rupiah dan bisa dilebihkan untuk sedekah seikhlasnya.
2. Beli bahan kue dan masakan
Jujur saja, pos untuk membeli bahan kue dan masakan adalah yang paling besar. Apalagi menjelang lebaran harga bahan makanan pokok merangkak naik yang kadang beneran bikin pusing.
Tapi, karena di rumah, ibu saya terbiasa membuat kue lebaran dan masak sendiri, anggaran bisa dihemat. Dengan kata lain, dengan anggaran yang sama, saya bisa mendapat lebih banyak daripada membeli kue dan masakan yang sudah jadi.
Untuk beli bahan-bahan kue dan masakan, saya alokasikan kurang lebih 25-30% dari total anggaran.
3. Bagi-bagi ke saudara
Saya amat jarang memberikan uang tunai kepada saudara (kecuali para bocil). Lebih sering memberikan sesuatu yang bisa dimakan seperti kue kaleng dan sirup sebagai hadiah.
Pertama-tama, saya hitung dulu berapa keluarga yang akan diberi. Dan setiap hadiah biasanya saya sesuaikan dengan jumlah orang di keluarga tersebut.
Setelah ketahuan jumlahnya, saya membeli kue kaleng dan sirup sebelum Ramadan. Pengalaman saya Ramadan dua tahun lalu, saya mengalami kelangkaan produk kue kaleng karena membelinya di pertengahan Ramadan.
Sudah keliling ke seluruh supermarket dan minimarket yang ada di Sukabumi, tetap sulit memenuhi kebutuhan ini.
Secara anggaran, biaya untuk pos ini menghabiskan sekitar 10-20% saja.
4. Self reward dengan beli baju lebaran
Tidak setiap tahun saya beli baju lebaran. Bahkan beberapa kali menggunakan baju yang sama dari tahun ke tahun.
Tapi membeli baju saat lebaran ini, sebetulnya untuk digunakan sehari-hari juga. Jadi sebetulnya, membeli baju nggak harus saat lebaran.
Alasan utama membeli baju saat lebaran karena seringkali banyak promo dan midnight sale dengan potongan harga yang gila-gilaan. Siapa yang nggak tergoda diskon, wahai kaum adam?
Anggaran untuk satu stel baju, celana, alas kaki, dan body care, saya tetapkan nggak boleh lebih dari 1 juta rupiah. Pokoknya cari yang diskon dengan kualitas terbaik.
5. Transportasi dan bensin
Dengan banyaknya frekuensi hilir mudik dari satu pasar ke pasar lainnya, dari satu mall ke mall lainnya, tentunya biaya untuk transportasi dan bensin pun perlu dianggarkan.
Termasuk di dalamnya biaya parkir dan jasa buruh panggul (jika ada).
6. Pengeluaran lainnya
Sisa dari lima kebutuhan di atas, saya siapkan tunai untuk cover pengeluaran yang tidak terduga. Misal tiba-tiba banyak bocil yang datang ke rumah minta THR, hehe.
Atau buat makan bakso di hari lebaran. Soalnya meski tersedia banyak makanan dan kue di rumah, entah kenapa makan bakso di hari lebaran itu adalah nikmat yang tidak bisa didustakan.
Ya begitulah sharing saya mengatur dan mempersiapkan anggaran pendapatan dan belanja untuk Idulfitri 2023.
Dengan menabung, tak perlu mengganggu finansial saat Ramadan. Dan Idulfitri bisa dirayakan tanpa harus ngutang.
Semoga bisa jadi referensi dan silakan disesuaikan dengan anggaran pendapatan dan belanja rumah tangga masing-masing.
Yang mau rumah tangga bareng, ditunggu!