Mengintip Khasiat dan Cara Pembuatan Jamu Tradisional
Siapa sih yang tidak mengenal jamu? Minuman tradisional yang dibuat dari rempah-rempah ini diklaim dapat menyembuhkan berbagai pernyakit. Jamu sudah ada di Indonesia sejak dahulu dan digunakan sebagai ramuan dan cara pengobatan tradisional.
Akhir-akhir ini kepopuleran jamu melejit dan kembali menjadi trend di tengah kalangan masyarakat, pandemic virus corona inilah yang menjadi alasannya.
Jamu-jamu tradisional itu diklaim dapat menghindarkan kita dari kemungkinan terpapar virus corona. Karena hal itulah orang-orang berbondong-bondong mengonsumsi jamu. Jamu ada banyak macamnya, kamu sendiri pernah mencoba jamu apa saja?
Yani (53) adalah seorang penjual jamu tradisional yang sudah berjualan jamu lebih dari 20 tahun. Saya temui dikediamannya pada hari Rabu (14/04/21) beliau mengatakan bahwa dari resep, takaran, dan cara pembuatan semua ia pelajari sendiri dan bukan merupakan warisan dari siapapun. Keinginan untuk memberikan anaknya pendidikan yang layaklah yang mendorong beliau berinisiatif untuk memulai berjualan jamu.
"Karena hasil taninya tidak cukup dan pengen menyekolahkan anak, jadi ya milih jualan jamu saja, lama-lama ya ada pelanggan. Dari awal anak saya mau masuk SMP sampai lulus SMA bahkan sekarang sudah punya 2 cucu masih jualan jamu, ya kira-kira sudah 20 tahun lebih," ujar beliau.
Perkembangan jaman juga turut menemani perkembangan jamu Ibu Yani ini pula, dari dahulu yang satu gelas jamunya dibanderol dengan harga Rp. 100,00 kini sudah menjadi Rp. 2000,00 satu gelasnya, bahkan sudah ada yang kemasan botol 600 ml dengan harga Rp. 5000,00.
Dari yang dahulu masih dikelilingkan dengan cara menggendong atau biasa kita menyebutnya dengan sebutan 'jamu gendong' kini sudah beralih dikelilingkan dengan sepeda motor dan gerobak.
Walau sudah begitu banyak perubahan yang terjadi, namun Ibu Yani masih tetap berusaha untuk mempertahankan resep dan kualitas dari jamunya.
Seperti tidak pelit dalam menggunakan rempah-rempah agar rasa yang dihasilkan juga kuat, tidak menggunakan rempah-rempah bubuk yang biasa dijual belikan di pasaran, serta menggunakan gula asli bukan pemanis buatan. Berikut beberapa jamu andalan beliau beserta cara pembuatannya!
Jamu Jahe Sereh
Jamu tradisional yang berasal dari perpaduan jahe dan sereh ini dipercaya dapat menjaga dan meningkatkan imun tubuh. Jahe yang kaya akan kandungan antioksidan dengan ciri khas dari rasanya yang menghangatkan, serta sereh yang bisa digunakan sebagai anti-inflamasi. Dari berbagai kandungan baik inilah dan pentingnya memperhatikan kualitas imun di masa pandemic ini, jamu jahe sereh melejit namanya di kalangan masyarakat mulai dari yang muda hingga yang sudah berusia.
"Bahannya cuma jahe, sereh, gula merah, sama sedikit garam. Itu nanti direbus sampai mendidih," ujar beliau dalam pemaparannya.
Jamu Dong Kates
Nama jamu ini diambil dari bahasa jawa, 'Dong' atau 'Godong' memiliki arti daun dan 'kates' yang memiliki arti papaya. Jadi jamu dong kates ini adalah jamu yang dibuat dengan menggunakan daun papaya sebagai bahan utamanya. Cara pembuatannya cukup mudah, yakni daun papaya ditambah kunyit dan temu giring kemudian ditumbuk hingga halus. Setelah itu diperas dan disaring, dalam proses pemerasan tambahkan air matang sedikit demi sedikit. Jamu dong kates siap untuk dinikmati.
Khasiat yang dihadirkan dari jamu dong kates ini beragam, mulai dari memperlancar pencernaan, menjaga dan memperkuat imun, mengurangi nyeri haid, hingga bisa untuk memperlancar asi bagi ibu yang baru saja melahirkan.
Jamu Kunir Asem
Kunir asem atau kunyit asam, sepertinya sudah tidak asing lagi kita dengar. Kunyit asam sejak dahulu terkenal untuk meredakan nyeri haid. Jamu yang terbuat dari perpaduan kunyit, asam, dan gula merah ini digadang-gadang juga bisa membantu menurunkan berat badan loh! Nah, bagi kamu yang lagi menjalankan program diet boleh nih sekali-kali mencoba jamu kunyit asam sebagai pelengkap program dietmu, hitung-hitung untuk memelihara daya tahan tubuh.
Cara pembuatannya pun mudah, jika kamu tertarik kamu bisa mencoba membuatnya sendiri di rumah. "kunyitnya ditumbuk hingga halus, lalu tinggal direbus saja dengan bahan-bahan yang lain," jelas Ibu Yani.
Jamu Beras Kencur
Beras kencur sudah sangat akrab dengan masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu. Sesuai dengan namanya, jamu ini terbuat dari beras dan kencur. Cara membuatnya pun begitu mudah dan bisa kamu coba sendiri di rumah, kamu hanya perlu menghaluskan beras dan kencur tambahkan air hangat dan gula jawa, kemudian peras dan siap kamu nikmati. Minum segera selagi hangat, rasanya akan semakin nikmat.
Jamu beras kencur bisa kamu gunakan sebagai penambah nafsu makan dan meningkatkan berat badan loh!
Jamu Pahitan
Dari namanya saja sudah terbayang bagaimana rasa dari jamu ini bukan? Jamu pahitan ini berasal dari brotowali, kapulaga, bunga lawang, dan sambirolo yang direbus sampai mendidih, dan kemudian disaring. Disamping rasanya yang pahit dan mungkin tidak enak bagi sebagian orang, jamu pahitan ini ternyata memiliki segudang manfaat loh! Apa saja kira-kira?
Jamu pahitan dapat menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari mengobati diabetes, menurunkan kolesterol, meredakan perut kembung, pegal-pegal, kepala pusing, dan masih banyak lagi. Kamu tertantang untuk mencoba?
Temulawak
Yang terakhir adalah temulawak, memiliki bau yang unik dan sedikit menyengat, tetapi siapa sangka rempah-rempah ini menyuguhkan berbagai khasiat yang cukup digandrungi di beberapa kalangan masyarakat. Misalnya saja digunakan untuk menurunkan kolesterol karena berpengaruh terhadap metabolism lemak, baik untuk kesehatan hati, dan selain itu temulawak juga bisa dijadikan obat diuretic.
"sama seperti jamu lainnya, temulawaknya tinggal dihaluskan dikasih air panas terus disaring," ungkap Ibu Yani dalam menjelaskan cara pembuatan jamu temulawak ini.
Nah, itu tadi beberapa jamu lengkap dengan khasiat dan cara pembuatannya. Tertarik untuk mencobanya? Kamu bisa mecoba membuatnya sendiri di rumah atau cukup mencari penjual jamu tradisional saja. Semoga artikel ini bermanfaat.