10 Nostalgia Masa Kecilku Saat Ramadhan
Dulu ketika sekolah teman Saya juga bawa petasan kecil ini. Disaat jam pelajaran tiba dan waktu itu jam menunjukan pukul 11 siang namun ruang kelas Saya kosong tidak ada Gurunya.
"Duarr.." mercon cengis teman saya dibunyikan dikelas tersebut, sehingga membuat kaget semua Guru dikantor yang sedang rapat. Akhirnya Saya yang tidak ikut-ikutan pun ikut dipanggil kekantor bersama 3 teman lainnya guna di interograsi oleh kepala sekolah.
7). Jalan-jalan Selesai Sholat Subuh
Ta'lim setiap ramadhan hingga kini masih terus berjalan sebagai pengisi luang ba'da subuh yang dikenal dengan kultum atau kuliah tujuh menit.
Sambil jalan santai berdua bersama pacar atau pun rombongan bersama teman berjalan sekuat kaki melangkah antara Bulakamba Slatri rutenya setiap hari.
Memang menyehatkan sampai keluar keringet sangkin jauhnya berjalan antara batas desa dengan desa yang lain setiap hari dilalui ketika pagi selesai subuh.
Namun kini sudah raib entah kemana aktivitas ini. Apakah faktor usia yang sudah dewasa atau tidak ada generasi yang mengikuti tradisi tersebut.
8). Main jeblugan
Jeblugan berarti ledakan biasa yang dikenal dengan istilah kompor meledug. Begitu pula dengan jeblugan mainan khas dikampung Saya saat bulan Ramadhan.
Hanya dengan minyak tanah yang kini langka dan susah didapatnya maka jeblugan dapat dinyalakan setelah terlebih dahulu dibakar agar minyaknya panas.
Cara menyalakan jeblugan yakni dengan sebuah alat kayu semisal ranting bambu berukuran setengah meter yang ujungnya dikasih minyak lalu dibakar dan ditempelkan pada lubang jeblugan.