Penulis Cerpen "Astaga! KKN di Desa Legok" dalam buku KKN Creator (2024).
Diet Sampah Saat Ramadan
“Sisa sayuran dari bahan masakan sahur dan berbuka puasa, kulit buah, dan sampah dedaunan di halaman kost-an langsung kukubur di tanah dekat akar pohon cempedak. Jadi, pupuk kompos untuk pohon cempedak tersebut. Atau, bahan-bahan tersebut kukumpulkan dalam sebuah gentong berkeran, kuberi zat pengurai, dan taraaa... setelah 3-4 minggu jadilah pupuk kompos dan pupuk cair.”
“Mantap! Walaupun aktif di organisasi kampus, kau menyempatkan diri untuk membuat pupuk kompos. Memang pohon buah itu paling subur jika diberi pupuk kompos yang terbuat dari dedaunan pohon buah itu sendiri. Hasil buahnya pasti ranum.”
Tia tersenyum manis. “Aku berusaha menerapkan gaya hidup diet sampah. Ternyata teman-teman kost-anku antusias. Kami memotong galon air yang tidak bisa di-recycle. Kemudian, memanfaatkannya sebagai pot tanaman sayur. Selain galon air, kami juga memanfaatkan bohlam bekas, kaleng bekas, botol air mineral sebagai pot tanaman. Bahkan, batok kelapa. Kadang-kadang ada anak kost-an yang membeli air kelapa bersama batoknya."
"Kreatif sekali. Tapi, pemilik kost-an tak melarang kalian bercocok tanam?"
Tia menggelengkan kepala. "Bu Hayu, pemilik kost-an, malah senang karena halaman kost-an tampak lebih asri. Pot tanaman Bu Hayu yang pecah kami atur agar tampak artistik."
"Diet sampah apa lagi yang kalian lakukan?"
"Ternyata kami ini terlampau konsumtif. Banyak barang bekas yang tak terpakai. Kaus-kaus usang yang tak terpakai kami jahit menjadi keset dan serbet dapur. Sampah kertas, majalah-majalah lama, dan barang-barang bekas yang tak terpakai kami kumpulkan dan jual ke tukang loak keliling. Hasilnya, kami sumbangkan ke Masjid dekat kost-an.”
Dimas bersiul. “Hebat juga usaha kalian untuk diet sampah. Jangan-jangan kau juga nanti memakai baju Ramadan dari serat daun pisang?” ujar Dimas sembari mengedipkan mata kanannya dan melontarkan senyum menggoda yang berbahaya bagi keamanan hati para perempuan, dari balita hingga nenek. Buktinya, emak-emak bermake-up menor yang melewati mereka berdua, tak bisa mengalihkan pandangannya dari Dimas hingga menabrak tiang listrik.
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY TOPIC
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025