Penulis Cerpen "Astaga! KKN di Desa Legok" dalam buku KKN Creator (2024).
Diet Sampah Saat Ramadan
Dimas menghela napas. “Apa hubungannya Imas denganku? Kami hanya teman sekelas di kampus dan kebetulan ia sekertarisku di Himpunan Mahasiswa Kehutanan.”
Karena Tia masih bergeming, Dimas pun segera menarik ujung bawah jaket Tia. “Ayo cepat! Waktu kita tak banyak. Aku hanya ingin membeli kebab dan jus alpukat. Lalu, kita ngabuburit. Menonton film bertema Ramadan.”
“Kak, selesai nonton film, aku pasti sulit mendapatkan ojek online. Menjelang waktu berbuka puasa.”
Dimas menghela napas. Ternyata perlu kesabaran ekstra untuk pendekatan dengan gadis lugu yang menarik hatinya ini. “Tia aku pasti akan bertanggungjawab mengantarmu pulang dengan selamat. Atau, kita berbuka puasa dulu baru aku mengantarmu pulang. Puas?”
Tia menyeringai dan mengacungkan jempol kanannya. Ia baru tersadar, “Lalu bagaimana dengan takjil yang hendak kubagikan pada teman-teman kost-an jika aku berbuka puasa dengan Kakak? Aku sudah berjanji membawakan mereka takjil.”
“Kau kan bisa mengirim pesan WhatsApp ke mereka bahwa kau tiba-tiba ada urusan mendadak dengan senior kampusmu.”
“Mereka pasti kecewa aku datang terlambat. Selain itu, bagaimana jika takjil ini basi? Jadi, food waste (makanan yang terbuang sia-sia)... ”
“Tia, kekhawatiran-kekhawatiranmu sungguh membuat kepalaku pening. Kita lihat saja nanti. Jika sempat, maka kita berbuka puasa di kost-anmu. Jika tak sempat, maka akan kutraktir teman-teman kost-anmu dengan martabak keju agar tak marah padamu. Sementara takjil yang kau beli itu kita berikan saja pada tukang becak atau ojek secara random sehingga tak akan keburu basi. Tak akan food waste. Bagaimana? Puas?”
Tia memamerkan senyum lesung pipitnya hingga jantung Dimas berdetak kencang. Tiba-tiba Dimas teringat bahwa ia sedang berpuasa, tapi malah pedekate dengan sang gadis pujaan. Tapi bukan Dimas, jika tak memiliki sejuta akal. Ia pun membela diri. Ya Allah, maafkan hamba yang tak segera pulang setelah War Takjil. Bukannya melafalkan ayat-ayat suci, tapi malah nonton di bioskop dengan Tia. Hamba yakin ia rusuk Hamba yang hilang. Tapi hamba mengagumi dan mencintai Tia, ciptaan-Mu yang sempurna, ya Allah. Bukankah mencintai ciptaan-Mu berarti juga perwujudan cinta pada-Mu? Hamba juga berusaha membantu diet sampah Tia yang berarti mencintai alam yang merupakan ciptaan-Mu. Please, jangan cabut pahala Hamba berpuasa hari ini. Terimakasih banyak, Ya Allah, atas pengertianmu. Aamiin Ya Robbal Alamin.
Malaikat yang mendampingi Allah Swt pun mendengus, “Oy, nggak gitu juga kaleee! Pembelaan diri macam apa itu?”
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY TOPIC
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025