Penulis Cerpen "Astaga! KKN di Desa Legok" dalam buku KKN Creator (2024).
Diet Sampah Saat Ramadan
Tanpa tersinggung, Tia menyeringai. Semua anggota Klub Gerakan Hijau memang akrab dengan Dimas Andara, senior jurusan Kehutanan yang wajah dan karakternya semanis madu hutan. “Boleh juga idenya. Tolong Kakak belikan aku satu setel ya karena bahan baju ramah lingkungan cukup mahal. Atau, Kakak buatkan aku saja bahan ramah lingkungan tersebut. Kan Kakak mengambil mata kuliah pendalaman proses industri hasil hutan. Sementara aku mengambil mata kuliah GPS.”
Dimas menepuk dahinya. Ia mendecakkan lidahnya persis cicak kalah perang, “Kalah set aku melawanmu.” Ia melirik tote bag Tia yang tampak penuh. “Takjil yang kau beli banyak juga. Memangnya sanggup kau habiskan sendiri?”
“Kakak mau? Aku beli takjil berlebih sekalian untuk teman kost-an. Masih cukup juga untuk Kakak.”
“Aku kan bisa beli sendiri,” gumam Dimas sembari melirik jam tangannya. Baru pukul 3 sore. “Berarti kau sendirian?”
Tia menganggukkan kepala. “Mengapa?”
“Temani aku jalan. Aku belum membeli takjil apa pun. Rasanya tak enak berjalan sendirian di keramaian ini."
“Tapi aku sudah selesai berbelanja takjil,” ujar Tia polos. Gadis bertubuh jangkung tersebut tak memahami maksud Dimas yang ingin pedekate. Ia hanya ingin sesegera mungkin pulang ke kost-annya dan menonton acara Festival Musik Ramadan.
“Kebetulan di ujung jalan ini ada bioskop. Nanti kutraktir nonton film. Mumpung masih ada tempo.”
Ekspresi wajah Tia tampak ragu. “Es cingcauku nanti meleleh.”
“Alasan macam apa itu? Tumbler-mu kan dirancang agar minuman tetap dingin.”
“Tapi, aku khawatir Kak Imas marah jika aku jalan dengan Kakak.”
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY TOPIC
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025