sisca wiryawan
sisca wiryawan Freelancer

Penulis Cerpen "Astaga! KKN di Desa Legok" dalam buku KKN Creator (2024).

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Diet Sampah Saat Ramadan

14 Maret 2025   00:30 Diperbarui: 14 Maret 2025   10:40 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diet Sampah Saat Ramadan
Recycle pot. Sumber gambar: dokumen Miguel Angel gil Tesa.

            Tanpa tersinggung, Tia menyeringai. Semua anggota Klub Gerakan Hijau memang akrab dengan Dimas Andara, senior jurusan Kehutanan yang wajah dan karakternya semanis madu hutan. “Boleh juga idenya. Tolong Kakak belikan aku satu setel ya karena bahan baju ramah lingkungan cukup mahal. Atau, Kakak buatkan aku saja bahan ramah lingkungan tersebut. Kan Kakak mengambil mata kuliah pendalaman proses industri hasil hutan. Sementara aku mengambil mata kuliah GPS.”

            Dimas menepuk dahinya. Ia mendecakkan lidahnya persis cicak kalah perang, “Kalah set aku melawanmu.” Ia melirik tote bag Tia yang tampak penuh. “Takjil yang kau beli banyak juga. Memangnya sanggup kau habiskan sendiri?”

            “Kakak mau? Aku beli takjil berlebih sekalian untuk teman kost-an. Masih cukup juga untuk Kakak.”

            “Aku kan bisa beli sendiri,” gumam Dimas sembari melirik jam tangannya. Baru pukul 3 sore. “Berarti kau sendirian?”

            Tia menganggukkan kepala. “Mengapa?”

            “Temani aku jalan. Aku belum membeli takjil apa pun. Rasanya tak enak berjalan sendirian di keramaian ini."

            “Tapi aku sudah selesai berbelanja takjil,” ujar Tia polos. Gadis bertubuh jangkung tersebut  tak memahami maksud Dimas yang ingin pedekate. Ia hanya ingin sesegera mungkin pulang ke kost-annya dan menonton acara Festival Musik Ramadan.

            “Kebetulan di ujung jalan ini ada bioskop. Nanti kutraktir nonton film. Mumpung masih ada tempo.”

            Ekspresi wajah Tia tampak ragu. “Es cingcauku nanti meleleh.”

            “Alasan macam apa itu? Tumbler-mu kan dirancang agar minuman tetap dingin.”

            “Tapi, aku khawatir Kak Imas marah jika aku jalan dengan Kakak.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

14 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG
Diet Sampah Saat Ramadan
blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 12 
15 Mar 2025

MYSTERY TOPIC

Mystery Topic 2
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 13
16 Mar 2025
Agar Bukber Lebih Bermakna
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 14
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun