Sudomo
Sudomo Guru

Trainer Literasi Digital | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 | Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bukber Hemat, Tetap Nikmat, Komunitas Sehat

20 April 2023   00:34 Diperbarui: 20 April 2023   00:38 1187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukber Hemat, Tetap Nikmat, Komunitas Sehat
Ilustrasi bukber hemat, tetapi tetap nikmat ala Komunitas ON|OFF Lombok yang telah lama vakum (Foto: Dokumentasi pribadi)

Kenikmatan bukber bukan perkara menu, melainkan juga kebahagiaan pada sebuah temu.

Menjelang akhir Ramadan, ajakan buka bersama (bukber) seakan tidak pernah putus. Terlebih bagi orang kebanyakan yang sudah lama tidak bersua. 

Bukber menjadi ajang yang sangat ditunggu-tunggu. Terutama bagi sebagian orang yang tergabung dalam satu komunitas yang sama. 

Bukber menjadi agenda silaturahmi setiap tahunnya. Tentu saja bukber seperti inilah yang membuat orang tidak malas untuk datang. 

Bukber bukanlah ajang pamer capaian dan sejenisnya. Dipastikan bukber seperti ini akan membuat anggota kelompok merasa minder. 

Mengapa Komunitas Perlu Bukber? 

Berbeda pastinya dengan bukber komunitas yang dibangun dengan dasar kesamaan passion. Bukber menjadi ajang berbagi cerita dan pengalaman seru. 

Untuk mengadakan bukber tentu membutuhkan dukungan pembiayaan. Sebagian anggota ada kalanya berinisiatif mengadakan secara individu dari kantong pribadi anggota. 

Ada kalanya, bagi sekelompok komunitas bukber menjadi momen untuk mengumpulkan anggota. Utamanya bagi komunitas kecil yang sudah lama tidak begitu aktif berkegiatan dan jarang berkumpul. 

Momen bukber merupakan upaya menjaga hubungan anggota komunitas agar tetap sehat. Saat bukber anggota bisa memperbaiki hubungan yang sempat renggang beberapa waktu. 

Melalui bukber komunitas bisa berbagi banyak hal secara informal. Pendekatan informal akan lebih membuka peluang anggota untuk saling berbagi cerita dan harapan terhadap komunitas. 

Ilustrasi bukber hemat sebagai ajang silaturahmi hangat anggota komunitas yang telah lama vakum (Foto: Dokumentasi pribadi)
Ilustrasi bukber hemat sebagai ajang silaturahmi hangat anggota komunitas yang telah lama vakum (Foto: Dokumentasi pribadi)

Bagaimana Strategi Bukber Hemat Bagi Komunitas?

Anggota memiliki tanggung jawab terhadap keberlangsungan komunitas yang telah terbentuk bersama. Bukan saja terlibat aktif dalam kegiatan komunitas, melainkan juga berinisiatif menyelenggarakan pertemuan. 

Bukber komunitas menjadi ajang yang tepat mengumpulkan ide bersama. Masing-masing anggota membawa ide yang berdampak positif bagi komunitas. 

Ajang bukber bisa menjadi pengikat kembali komitmen membesarkan komunitas. Oleh karena itu perlu kiranya komunitas merencanakan sejak awal dengan baik. 

Salah satunya adalah terkait dengan pembiayaan dan pengelolaannya. Bagaimanapun juga kedua hal ini menjadi syarat utama terselenggaranya bukber. 

Tentu pertimbangannya adalah dengan biaya seminimal mungkin bisa dilaksanakan bukber yang sederhana. Tentu tanpa mengurangi kenikmatan bersilaturahmi sesama anggota. 

Berikut ini adalah empat strategi melaksanakan bukber hemat, tetapi tetap terasa nikmatnya sebuah pertemuan. Kenikmatan bukan saja pada hidangan, melainkan juga terpuaskannya batin dalam percakapan bermakna. 

1. Kesepakatan Pembiayaan

Mengingat pembiayaan penting dalam pelaksanaan bukber, tentu komunitas harus mengupayakan pemenuhannya. Salah satunya melalui upaya mencari sponsorship.

Sponsorship bisa berasal dari swasta atau pemerintah. Untuk mendapatkannya tentu tidaklah mudah. Namun, perlu dicoba. 

Terutama bagi komunitas yang sudah mapan dan menjalin kemitraan dengan banyak pihak terkait. Strateginya adalah dengan memodifikasi bukber dengan peningkatan kompetensi komunitas. 

Upaya lainnya adalah iuran anggota. Hal ini sepertinya paling mudah dilakukan komunitas. Tinggal diskusi kesepakatan besaran iuran menyesuaikan kebutuhan. 

Dalam prosesnya perlu disampaikan bahwa menu sederhana saja. Disampaikan juga poin utama bukber adalah silaturahmi dan berbagi. 

2. Memasak Bareng

Ini bisa menjadi alternatif bukber hemat. Terutama komunitas kecil yang tujuannya sekadar bersenang-senang melakukan kegiatan positif. 

Strateginya bisa diawali dengan kesepakatan pembagian bahan memasak. Masing-masing anggota diberikan kebebasan dalam penentuan bahan yang akan disiapkan. 

Setelah itu, selesai salat Asar, komunitas bisa berkumpul untuk masak bareng. Aktivitas ini selain hemat, juga menumbuhkan komunikasi hangat. 

3. Kesepakatan Potluck

Potluck saat ini sedang tren. Strateginya dengan diskusi di grup tentang masakan yang akan disiapkan. Setiap anggota membawa masakan sendiri sesuai kesepakatan dan jumlah anggota. 

Pembagian pun diusahakan seadil mungkin. Minimal biaya yang dikeluarkan tidak jauh berbeda setiap item masakan. Hal ini akan membuat pilihan menu semakin banyak dan tentu saja hemat. 

4. Kesepakatan Tempat

Kesepakatan tempat ini penting terutama jika direncanakan akan dilakukan di luar rumah. Jika sepakat dilaksanakan di rumah makan, sistem bayar sendiri-sendiri akan lebih hemat. Pastinya dengan memilih rumah makan yang sederhana dan terjangkau.

Demikian beberapa strategi bukber hemat, tetapi tetap nikmat sekaligus menjaga komunitas tetap sehat. Satu hal yang perlu diingat bahwa nikmat bukan saja tentang menu, melainkan juga perihal perasaan dalam temu. 

Semoga bermanfaat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun