Sultani
Sultani Freelancer

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

8 Tips agar Bukber Sama Teman Lama Anda Menjadi "YES!"

14 Maret 2024   14:48 Diperbarui: 14 Maret 2024   15:02 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
8 Tips agar Bukber Sama Teman Lama Anda Menjadi "YES!"
Sumber: Sumut.idntimes.com

Kalian yang sudah sering bukber dengan teman lama pasti tidak akan melewatkan kesempatan untuk saling berbagi cerita dan mendengarkan cerita dari teman-teman yang lain. Kalian pasti akan memasang kuping untuk mendengarkan dengan seksama, memberi perhatian, saling menguatkan dan memberi dukungan satu sama lain dalam setiap perjuangan dan pencapaian yang dialami.

Akhirnya acara makan-makan dengan teman lama pun menjadi ajang untuk menikmati hidangan lezat dalam buka puasa. Acara berbagi cerita pasti masih terus berlangsung dibarengi dengan makan-makan, berbicara satu sama lain sambil memegang piring berisi makanan, atau menyeruput minuman sambil menggoda sahib karib.

Meskipun bukber dengan teman lama selalu berlangsung dalam suasana akrab dan informal, kita tetap perlu membawa diri secara layak sebagai orang dewasa agar sikap kita tidak merusak citra diri sendiri atau menimbulkan dampak yang tidak nyaman terhadap teman-teman. Sikap membawa diri ini bukan untuk menjaga image atau jaim terhadap teman yang lain. Sikap ini justru perlu untuk menciptakan keakraban dalam relasi yang setara.

Agar momentum bukber bareng teman lama berlangsung akrab dan hangat dalam kebersamaan, simak momen-momen berharga yang biasa terjadi dan cara untuk menjaga sikap di hadapan teman-teman lama:

1. Bertemu Kembali

Ini merupakan momen ketika pertemuan pertama dengan teman lama setelah sekian lama hilang kontak. Reaksi berupa ekspresi keterkejutan dan kegembiraan menjadi momen awal yang menghangatkan hati. Jabat tangan erat, rangkulan, atau pelukan hangat akan mendekatkan kembali fisik dan emosi kita.

Menunjukkan ekspresi keterkejutan dan kegembiraan secara tulus saat bertemu kembali dengan teman lama adalah langkah yang baik. Ini dapat membuat mereka merasa dihargai dan spesial. Dalam pertemuan tersebut menyesuaikan gaya salam atau sambutan sesuai dengan kebiasaan dan kenyamanan masing-masing bisa mengekspresikan keakraban yang sebenarnya.  

Jika biasanya kita dan teman memberikan jabat tangan, rangkulan, atau pelukan hangat, lakuka  saja kebiasaan lama itu dengan hangat dan sopan. Dalam momen kedekatan seperti ini, kita juga harus peka satu sama lain. Perhatikan reaksi teman kita saat memberikan salam atau sambutan. Jika mereka terlihat tidak nyaman dengan kontak fisik seperti pelukan, cukup berikan salam dan senyuman hangat.

Sumber: Kompas.com
Sumber: Kompas.com

Kalau masih canggung karena baru bertemu kembali, sebaiknya kita perlu menunjukkan perhatian khusus kepada teman kita dengan mendengarkan secara seksama saat mereka bercerita. Berikan reaksi yang wajar seperti tertawa atau mengangguk sebagai tanda mendukung. Hindari sikap sok tahu atau sok akrab ketika masih ada indikasi kikuk di dalam diri kita. Salah satunya adalah hindari komentar yang membuat tidak nyaman, seperti menilai penampilan fisik atau perubahan dalam kehidupan pribadi mereka. Jauhi rasa kepo meski dia pernah menjadi teman akrab. Kecuali jika kondisi tersebut sudah diinisiasi terlebih dahulu oleh mereka.

Agar keakraban bisa tercipta dengan cepat, biarkan percakapan mengalir secara alami tanpa memaksakan topik pembicaraan tertentu. Berikan ruang bagi setiap orang untuk berbicara dan berbagi cerita. Pertahankan sikap terbuka dan hangat sepanjang acara. Ini akan menciptakan suasana yang menyenangkan dan mengundang untuk berbagi pengalaman serta meningkatkan kedekatan emosional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun