Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Target untuk Ramadan 2024 Harus Lebih Meningkat

12 Maret 2024   08:26 Diperbarui: 12 Maret 2024   10:43 1802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Target untuk Ramadan 2024 Harus Lebih Meningkat

Keinginan untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan lebih baik tentu diharapkan semua umat Islam. Rangkaian ibadah puasa Ramadan bukan hanya menunda waktu makan dan minum.

Seperti sudah dimaklumi bersama, waktu makan dan minum saat menjalankan ibadah puasa Ramadan sudah ditentukan waktunya. Setelah azan Subuh dilarang makan dan minum serta melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Selanjutnya, setelah waktu azan Magrib tiba, baru boleh makan dan minum (berbuka).

Semua umat Islam sudah mengetahui hal itu. Target satu bulan penuh selama Ramadan dapat berpuasa merupakan target dasar bagi setiap lelaki yang sudah balig (akil balig). Untuk kaum perempuan yang masih mengalami masa menstruasi, target satu bulan penuh berpuasa mungkin tidak tercapai. Ada tiga sampai enam hari harus “bolong”.

Ibadah Pelengkap Puasa Ramadan

Target menjalankan ibadah lain di samping puasa cukup banyak yang dapat dilakukan, misalnya mengerjakan salat wajib tepat waktu, menjalankan salat sunah yang dianjurkan, membaca/menghafalkan ayat-ayat kitab suci Al-Quran lebih intensif, bersedekah lebih berkualitas, dan sebagainya.

Sering ada pertanyaan dalam majelis-majelis pengajian, bagaimana hukum orang yang berpuasa tetapi tidak menjalankan salat.

Seperti dilansir dalam Kompas.Com, orang yang menjalankan ibadah puasa tetapi tidak menjalankan ibadah salat hukum ibadah puasa tetap sah. Keduanya merupakan ibadah yang berbeda. Ustaz Maulana yang menyampaikan hal itu. (Bagaimana Hukumnya jika Puasa Tapi Tak Jalankan Shalat Wajib? (kompas.com). Namun, sangat disayangkan orang yang berpuasa tetapi tidak menjalankan ibadah salat. Ibadah puasa merupakan salah satu dari rukun Islam yang lima. 

Salat Tepat Waktu

Target utama yang harus dikerjakan setelah rangkaian ibadah puasa dilakukan adalah menjalankan salat wajib (salat fardu) tepat waktu.

Pada saat azan dikumandangkan, sedapat mungkin kita segera menuju musala atau masjid. Untuk laki-laki lebih afdol menjalankan salat wajib berjamaah di musala atau masjid. Salat sendirian itu umumnya untuk ibadah sunah, seperti salat duha, salat tahajud, rawatib, dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun