Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Purna tugas

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Jangan Gara-gara Medsos Batal Puasamu

17 Mei 2019   06:14 Diperbarui: 17 Mei 2019   06:21 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan Gara-gara Medsos Batal Puasamu
Ilustrasi Medsos (sumber: www.bontangpost.id)

Media sosial selalu menjadi topik yang ramai baik dari orang tua hingga anak-anak, terlebih para anak muda atau remaja. Sebuah informasi yang sedang menjadi topik bahasan disebut viral. Orang yang ketinggalan informasi yang viral sering dibully dengan istilah kudet (kurang update). 

Ironisnya, informasi yang viral itu tidak selalu benar, kadang-kadang banyak yang merupakan informasi palsu, bohong dan tidak jelas asal-usulnya, istilahnya hoax.

Sebagai manusia yang sehat jasmani dan rohani, hendaknya harus mampu membedakan secara logis, apakah sebuah informasi bersifat hoax atau tidak. Saat menerima informasi, Anda wajib berpikir dulu, dan tidak asal ikut menyebarkan informasi begitu saja. 

Apabila Anda menyiarkan informasi yang baik, Anda akan mendapat pujian dari orang-orang yang menerima informasi tersebut dan orang-orang akan lebih percaya pada Anda.

Sebaliknya, bila Anda terbukti menyebar hoax, maka kredibiltas Anda akan turun, orang-orang akan tidak percaya pada informasi kiriman Anda. Bahkan bisa-bisa harus berhadapan dengan hukum, bila Anda terbukti melanggar UU ITE.

Medsos dan Puasa

Pada bulan Ramadan, khususnya waktu menjelang berbuka puasa atau dikalangan warga Sunda sering dikenal dengan istilah ngabuburit, Anda sering bersinggungan dengan media sosial (medsos), entah itu FaceBook, Twitter, InstaGram atau WhatsApp.

Membaca informasi dari medsos, Anda dapat membaca saja, memberi komentar atau mengirimkan informasi kepada teman-teman Anda (forward). Anda juga bisa menuliskan informasi, entah berbentuk puisi, curhat, protes, cerita pengalaman, maupun memberi ulasan situasi politik.

Dalam kondisi tubuh yang sudah mulai menurun enerjinya, karena sudah lebih 12 jam tidak makan minum, sering kali Anda kurang berpikir panjang, kurang menganalisa sisi benar-salah serta kurang banyak pertimbangan. Akibatnya, Anda bisa bertindak konyol dan dapat berakibat buruk bagi diri Anda sendiri.

Contoh konkretnya, Anda menerima informasi hoax, karena sudah lelah, Anda jadi malas berpikir kritis, tanpa analisa sedikitpun Anda mengirimkan informasi hoax ke teman-teman Anda.  

Tips Bermedsos Selama Puasa

Disarankan masuk (log in) ke medsos pada malam hari setelah makan malam, lebih baik lagi setelah pulang dari shalat tarawih. Saat itu kondisi tubuh Anda sudah stabil. Kemampuan berpikir kritis sudah muncul kembali. Asalkan Anda bukan tergolong kelompok "Mr / Mrs / Miss Forward" sangat aman bermedsos pada waktu ini.

Namun bila Anda ingin memanfaatkan bulan Ramadan untuk meningkatkan nilai-nilai religius pada diri Anda, disarankan jauhi medsos selama bulan Ramahan. Lebih baik setelah shalat tarawih Anda membaca kitab suci atau surat-surat dari aulia. Bila Anda mengantuk, tidurlah. Anda harus memiliki waktu tidur yang cukup untuk dapat bangun makan sahur.

Bila Anda terlalu asyik dengan medsos, tanpa menyadari waktu, tiba-tiba sudah menjelang tengah malam sehingga jumlah jam tidur Anda berkurang atau dapat berakibat ketiduran saat waktu makan sahur tiba. Akhirnya Anda akan terlambat bangun sehingga tidak lengkap berpuasa tanpa makan sahur.

Selain soal waktu sebaiknya Anda memperhatikan materi yang Anda tulis di medsos. Jangan asal nge-tweet yang bersifat nyinyir, karena akan menyakiti banyak orang. Padahal dalam bulan Ramadan, Anda harusnya menghindari sikap buruk seperti ini dan harus selalu menjaga hati.

Mengirimkan foto-foto dan cerita  melalui IG dan FB juga sebaiknya yang bernuansa bulan Ramadan, jangan mengirimkan foto-foto yang vulgar, yang bersifat gossip atau yang menimbulkan ujaran kebencian, hal ini akan mengurangi bobot puasa Anda. 

Demikian pula halnya dengan WA, sebaiknya membatasi memberi komentar yang bersifat mengarah ke pertengkaran, jangan mengirimkan informasi atau gambar yang berkaitan dengan makanan & minuman, karena dapat mengganggu orang lain yang sedang berpuasa.

Sebagai manusia yang berakal budi, bermedsos pada bulan Ramadan sah-sah saja, asalkan Anda pandai-pandai dan bijak memilih waktu saat bermedsos dan batasi menulis, membaca dan mengirim ulang unggahan yang tidak sesuai dengan suasana Ramadan. Ingatlah, jalankan puasa Anda dengan khusuk, dan jangan biarkan medsos membatalkan puasa Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun