Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Dosen

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Nutrisi, Rasa dan Dompet: Trilema Kreasi Makanan Berbuka Anak Kost

22 Maret 2024   13:50 Diperbarui: 4 April 2024   00:15 1404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nutrisi, Rasa dan Dompet: Trilema Kreasi Makanan Berbuka Anak Kost
Takjil dan makanan berbuka dari sebuah masjid di Kota Malang. (Dokumen pribadi)

Sumber informasi utama mereka tentang nutrisi mayoritas berasal dari media sosial, mengindikasikan pengaruh besar platform digital dalam membentuk persepsi dan kebiasaan makan mereka. 

Meskipun demikian, tantangan terbesar tetap pada bagaimana mengimbangi antara kebutuhan nutrisi, kepuasan rasa, dan keterbatasan anggaran yang ada.

Distribusi gender responden (Dokumen pribadi)
Distribusi gender responden (Dokumen pribadi)

Distribusi asal propinsi responden (Dokumen pribadi)
Distribusi asal propinsi responden (Dokumen pribadi)

Pentingnya nutrisi dalam memilih makanan berbuka (Dokumen pribadi)
Pentingnya nutrisi dalam memilih makanan berbuka (Dokumen pribadi)

Sumber informasi makanan bernutrisi (Dokumen pribadi)
Sumber informasi makanan bernutrisi (Dokumen pribadi)

Analisis Mendalam

Analisis data mengungkapkan trilema yang dihadapi anak kost saat berbuka: nutrisi, rasa, dan keterbatasan anggaran. 

Sebanyak 46% responden memiliki uang saku bulanan antara 501-1.000 ribu, sementara 34% mendapat 1.001-1.500 ribu, menandakan sebagian besar beroperasi dengan anggaran yang cukup terbatas.

Uang saku bulanan responden (Dokumen pribadi)
Uang saku bulanan responden (Dokumen pribadi)

1. Nutrisi versus Rasa

Ketika datang ke pemilihan makanan berbuka, terjadi dilema antara nutrisi dan rasa. 

Sebagian besar (52%) menyatakan bahwa mereka kadang-kadang mencoba menyertakan komponen makanan bergizi seperti buah, sayur, dan protein, tetapi ternyata 52% juga sering memilih makanan berbuka berdasarkan rasa dibandingkan nutrisi. 

Hal ini menunjukkan bahwa walaupun nutrisi dianggap penting, rasa makanan sering kali menjadi faktor penentu yang juga dominan dalam keputusan mereka.

Nutrisi versus rasa (Dokumen pribadi)
Nutrisi versus rasa (Dokumen pribadi)

Pentingnya rasa dalam memilih makanan berbuka (Dokumen pribadi)
Pentingnya rasa dalam memilih makanan berbuka (Dokumen pribadi)

2. Keterbatasan Anggaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun