Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Dosen

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Nutrisi, Rasa dan Dompet: Trilema Kreasi Makanan Berbuka Anak Kost

22 Maret 2024   13:50 Diperbarui: 4 April 2024   00:15 1401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nutrisi, Rasa dan Dompet: Trilema Kreasi Makanan Berbuka Anak Kost
Takjil dan makanan berbuka dari sebuah masjid di Kota Malang. (Dokumen pribadi)

Berikut beberapa pendekatan yang dapat membantu mereka mengoptimalkan pilihan makanan berbuka dengan mempertimbangkan aspek nutrisi, kepuasan rasa, dan keterbatasan anggaran.

1. Edukasi dan Informasi Nutrisi yang Lebih Baik

Pertama, peningkatan akses terhadap informasi dan edukasi tentang nutrisi yang tepat sangat penting. Walaupun media sosial menjadi sumber informasi utama, pentingnya verifikasi dan pencarian sumber informasi yang kredibel tidak bisa diabaikan. Workshop atau webinar tentang nutrisi dan cara memasak makanan sehat dengan anggaran terbatas bisa sangat membantu. Inisiatif ini bisa didukung oleh universitas, komunitas lokal, atau bahkan platform media sosial itu sendiri.

2. Mengadopsi Pola Makan Seimbang dengan Budgeting yang Cermat

Strategi kedua adalah mengadopsi pola makan seimbang dengan melakukan budgeting atau penganggaran yang cermat. 

Memahami cara mengalokasikan anggaran bulanan untuk makanan, dengan tetap memprioritaskan nutrisi, adalah keterampilan yang penting. 

Pembuatan daftar belanja berdasarkan menu mingguan yang seimbang dan bergizi, dengan memanfaatkan promosi dan diskon dari supermarket atau aplikasi makanan, dapat mengurangi pengeluaran.

3. Pemanfaatan Sumber Daya Lokal

Ketiga, pemanfaatan sumber daya lokal seperti pasar tradisional untuk mendapatkan bahan makanan segar dengan harga lebih murah dapat menjadi alternatif. 

Selain itu, berkebun sayur di ruang terbatas seperti menggunakan pot atau polybag, bisa menjadi sumber sayur segar yang hemat biaya.

4. Kolaborasi dan Sharing Economy

Kolaborasi antar penghuni kost dalam membeli bahan makanan secara grosir dan memasak bersama bisa menjadi solusi kreatif lainnya. 

Konsep "sharing economy" ini tidak hanya mengurangi biaya per orang tapi juga memperkaya variasi makanan berbuka, memastikan asupan nutrisi yang lebih baik dan pengalaman berbuka yang lebih menyenangkan.

5. Manfaatkan Teknologi dan Aplikasi

Terakhir, pemanfaatan teknologi dan aplikasi yang dapat membantu merencanakan makanan, melacak nutrisi, dan mengelola anggaran bisa sangat berguna. 

Aplikasi yang menawarkan resep-resep sehat dengan biaya rendah, aplikasi untuk membandingkan harga bahan makanan di berbagai toko, atau bahkan aplikasi yang membantu merencanakan anggaran bulanan, bisa memudahkan anak kost dalam menjalani puasa dengan lebih baik.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun