Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Dosen

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Nutrisi, Rasa dan Dompet: Trilema Kreasi Makanan Berbuka Anak Kost

22 Maret 2024   13:50 Diperbarui: 4 April 2024   00:15 1404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nutrisi, Rasa dan Dompet: Trilema Kreasi Makanan Berbuka Anak Kost
Takjil dan makanan berbuka dari sebuah masjid di Kota Malang. (Dokumen pribadi)

Sebagian besar strategi melibatkan pembelian makanan bernutrisi yang sesuai dengan budget, dengan fokus pada sayuran dan lauk yang murah namun bergizi. 

Beberapa responden mengutamakan memasak sendiri sebagai cara untuk menghemat, mengatur keuangan dengan cermat, dan meminimalisir pembelian jajanan yang tidak perlu. 

Selain itu, mengambil keuntungan dari sumber makanan gratis seperti takjil dan makanan berbuka di masjid juga menjadi pilihan. 

Ada juga yang melakukan perencanaan menu mingguan, mencari diskon, dan membandingkan harga di berbagai toko untuk mengoptimalkan anggaran makanan mereka.

Sejumlah responden memilih untuk pulang ke rumah seminggu sekali untuk membawa pulang sayuran dan menghemat uang saku, sedangkan yang lain mengurangi pembelian takjil dan memilih untuk membeli bahan makanan yang lebih bernutrisi untuk dimasak sendiri. 

Beberapa responden bahkan mencatat pentingnya minum air putih yang cukup sebagai bagian dari strategi nutrisi mereka. 

Meskipun beberapa responden mengakui tidak selalu memperhatikan nutrisi karena keterbatasan anggaran, kebanyakan berusaha menyeimbangkan antara mengonsumsi makanan yang bernutrisi dan mengelola anggaran dengan bijak.

5. Pengalaman Makanan Berbuka  Bagi Anak Kost

Ketika responden ditanya tentang “Apakah ada komentar tambahan yang ingin Anda sampaikan mengenai pengalaman Anda dengan makanan berbuka sebagai anak kost?”, 38 dari 56 responden (68%) menjawab beragam. 

Berikut adalah analisis dari jawaban mereka.

Dari 38 responden yang memberikan komentar tambahan tentang pengalaman mereka dengan makanan berbuka sebagai anak kost, terdapat beragam pandangan yang mencerminkan strategi dan tantangan mereka dalam memenuhi kebutuhan berbuka. 

Beberapa menekankan pentingnya masak makanan sendiri yang sehat dan "real food" daripada mengandalkan makanan cepat saji, menyoroti pentingnya mengelola pengeluaran dengan bijak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun