Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Dosen

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Happy Ramadhan 120: Idul Fitri dan Kuliner, Sebuah Perspektif Ilmu Ekonomi

7 April 2024   22:22 Diperbarui: 10 April 2024   01:45 2039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Happy Ramadhan 120: Idul Fitri dan Kuliner, Sebuah Perspektif Ilmu Ekonomi
Ilustrasi hidangan Lebaran, dekorasi meja makan untuk Lebaran. (Sumber: SHUTTERSTOCK/ADHWIJENAM via kompas.com)

Setiap tahun, datangnya bulan suci Ramadan diikuti oleh hari kemenangan Idul Fitri, memberikan tantangan dan peluang bagi industri kuliner dan restoran

Di tengah euforia perayaan, restoran-restoran berlomba-lomba menawarkan inovasi dan penawaran spesial untuk menarik pelanggan dan memperkuat posisi pasar mereka. 

Di sini Kita akan mengulas strategi bisnis yang dapat diadopsi oleh restoran dan pelaku industri kuliner selama Idul Fitri, dengan fokus pada inovasi dan penawaran spesial.

Mengetahui Tren Konsumen

Sebelum merancang strategi bisnis, penting bagi para pelaku industri kuliner untuk memahami tren konsumen selama bulan Ramadan dan Idul Fitri. 

Data dari Asosiasi Pengusaha Restoran Indonesia (APRINDO) menunjukkan bahwa selama bulan Ramadan, permintaan untuk hidangan berbuka puasa meningkat drastis, sementara selama Idul Fitri, masyarakat cenderung berkumpul dengan keluarga dan kerabat untuk merayakan lebaran dengan makanan khas seperti ketupat, opor ayam, dan rendang.

Inovasi Menu Ramadan

Untuk menarik perhatian pelanggan selama bulan Ramadan, restoran-restoran dapat memperkenalkan inovasi menu yang sesuai dengan tema berbuka puasa. 

Misalnya, penggunaan bahan-bahan tradisional dengan sentuhan modern atau penawaran hidangan yang ringan namun mengenyangkan dapat menjadi daya tarik tersendiri.

Selain itu memperluas pilihan menu vegetarian atau menyediakan hidangan kesehatan juga dapat menjangkau segmen pasar yang lebih luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun