Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Dosen

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Eid Mubarak 53: Dinamika Ekonomi Informal di Musim Lebaran

19 April 2024   20:20 Diperbarui: 19 April 2024   20:23 939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eid Mubarak 53: Dinamika Ekonomi Informal di Musim Lebaran
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

4. Peningkatan Investasi dan Pengembangan Usaha

Peningkatan pendapatan selama Idul Fitri juga dapat menjadi modal untuk investasi dan pengembangan usaha di masa depan. Para pelaku ekonomi informal dapat menggunakan pendapatan tambahan mereka untuk memperluas usaha mereka, meningkatkan kualitas produk atau layanan, atau bahkan membuka cabang baru. Dengan demikian, Idul Fitri tidak hanya menjadi momen untuk merayakan, tetapi juga untuk merencanakan masa depan usaha mereka dengan lebih baik.

5. Inklusi Keuangan dan Akses Terhadap Layanan Keuangan

Salah satu aspek penting dari peningkatan kesejahteraan ekonomi informal adalah inklusi keuangan. Peningkatan pendapatan selama Idul Fitri dapat membuka pintu bagi para pelaku usaha untuk mendapatkan akses yang lebih baik terhadap layanan keuangan, seperti pinjaman modal dan rekening bank. Ini dapat membantu mereka mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif, mengurangi ketergantungan pada pinjaman informal dengan bunga tinggi, dan meningkatkan daya tahan ekonomi mereka.

6. Peningkatan Kualitas Hidup dan Kesejahteraan

Peningkatan pendapatan, penciptaan lapangan kerja, penyediaan barang dan jasa esensial, serta investasi dalam pengembangan usaha, semuanya dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan para pelaku ekonomi informal selama Idul Fitri. Dengan pendapatan tambahan dan akses yang lebih baik terhadap layanan dan sumber daya, mereka dapat meningkatkan standar hidup mereka, menyediakan pendidikan dan perawatan kesehatan yang lebih baik bagi keluarga mereka, serta berinvestasi dalam masa depan yang lebih baik.

Perspektif Teoritis: Teori Kesejahteraan Ekonomi Informal

Dari sudut pandang teoritis, teori kesejahteraan ekonomi informal menyoroti bagaimana peningkatan aktivitas ekonomi dalam sektor informal dapat berdampak pada kesejahteraan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Teori ini menekankan pentingnya faktor-faktor seperti pendapatan, lapangan kerja, akses terhadap layanan keuangan, dan investasi dalam pengembangan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi informal. Dengan memahami teori ini, kita dapat mengidentifikasi cara-cara untuk meningkatkan kesejahteraan para pelaku ekonomi informal selama Idul Fitri dan di luar musim perayaan tersebut.

Potensi peningkatan kesejahteraan ekonomi informal selama Idul Fitri adalah sebuah kenyataan yang penting dalam dinamika ekonomi Indonesia. Melalui peningkatan pendapatan, penciptaan lapangan kerja, penyediaan barang dan jasa esensial, investasi dalam pengembangan usaha, inklusi keuangan, dan peningkatan kualitas hidup, para pelaku ekonomi informal dapat merasakan manfaat yang signifikan dari perayaan ini. 

Dengan pemahaman yang mendalam tentang potensi ini, kita dapat mengembangkan kebijakan dan strategi yang mendukung untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, sehingga menjadikan Idul Fitri bukan hanya momen keagamaan, tetapi juga momen bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Perspektif Teoritis: Teori Ekonomi Informal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun