Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara
Pola Tidur yang Baik Bantu Cegah Sakit Ringan Saat Puasa
Konon, tidurnya orang berpuasa itupun menjadi bagian dari Ibadah. Demikian sering orang mengatakan, saat puasa lebih baik kita tidur daripada bergunjing atau berghibah. Ya, bukan hanya menyangkut pola makan dan asupan gizi saja yang akan membantu kita terhindar dari gangguan sakit ringan saat melangsungkan ibadah puasa. Melainkan pula pola tidur khususnya pada malam hari yang kadang tidak diperhatikan.
Alih-alih sekalian menunggu waktu sahur atau semangat beribadah hingga larut malam, tak jarang kita mengabaikan pentingnya pola tidur selama puasa. Alhasil, ibarat siang menjadi malam, malam menjadi siang. Begadang sepanjang malam hingga waktu sahur tiba. Begitu pagi datang justru tidur hingga siang atau malah hingga sore menjelang.
Jelas dalam kondisi tidak berpuasa sekalipun, hal itu akan banyak menjadi faktor masuknya gangguan sakit yang beraneka macam. Terlebih saat kita sedang berpuasa, pastinya akan banyak gejala sakit ringan yang menghampiri. Dari mulai pusing, mual akibat asam lambung atau gangguan pencernaan, hingga lemah letih lesu yang membuat tubuh seolah tidak berdaya untuk melakukan aktifitas normal pada umumnya.
Jangan abaikan gejala sakit ringan yang datang, selain bisa menggangu kelancaran puasa, tentu kita tak mau menjadi orang yang berdaya tahan tubuh rendah yang perpeluang menderita Corona ditengah musim pandemi seperti ini.
Waspada juga bagi penderita darah rendah, saya salah satunya. Pola tidur yang tidak terjaga akan memicu kambuhnya tekanan darah rendah yang bisa menyebabkan pusing, nyeri pada bahu hingga letih lesu. Mengkonsumsi asupan makanan berbahan dasar kambing , atau mengkonsumsi Jahe- jus jambu merah kerap saya lakukan, namun jika pola tidur tidak saya perbaiki, hal itu menjadi sia-sia adanya.
Oleh karena itu,selama menjalankan puasa sebisa mungkin kita menjaga pola tidur yang baik. Tidak hanya sekedar menjaga pola makan yang baik saja.
Jika dalam kondisi tidak puasa dianjurkan tidur malam minimal 6-7 jam maka selama puasa, upayakan tidur malam tidak lebih dari jam 23.00-00.00, selanjutnya kita harus bangun pukul 03.30 -04.00 untuk makan sahur. Meski konon waktu tidur malam yang tidak terpenuhi tidak bisa digantikan dengan tidur siang, namun tak ada salahnya, menyempatkan diri untuk beristirahat tidur siang jika dirasa ada gejala sakit ringan yang menyerang.
Nah apalagi para Kompasianers sedang diuji melalui tantangan menulis Tebar Hikmah Ramadan nih, pastinya jangan sampai terlena dan mengabaikan pola tidur yang baik. Asyik menulis sembari menunggu waktu sahur, malah abai dengan pola tidur yang justru bisa menjadi tameng agar sakit ringan tak menggempur. Aduh, jangan sampai puasanya jadi babak belur.
Jangan lupa untuk menjaga adab tidur yang baik dari sisi kebersihan, ataupun mengikuti anjuran sunah nabi. Pastikan kita menggunakan pakaian yang bersih dan nyaman saat tidur. Cuci kaki, menggosok gigi dan membersihkan sisa make up bagi perempuan menjadi satu keharusan untuk menjaga kesehatan kulit dikemudian hari. Ada lho anjuran posisi tidur yang baik menurut Nabi Muhammad SAW. Yakni tidur dengan posisi miring ke kanan. Jangan lupa sebelum tidur kita berdoa menurut pengetahuan agama yang sudah diajarkan sedari kecil.
Masih ingat kan Dia sebelum tidur?
Bismika allahumma Ahya Wa Amuth, boleh juga dilanjutkan dengan membaca beberapa hafalan surat pendek seperti Al-Ikhlas, Annas hingga Alfatekhah.
Yuks, selain menjaga pola makan, kita jaga pola tidur yang baik juga, agar terhindar dari gangguan sakit ringan selama menjalankan puasa Ramadan.
Salam sehat selama Ramadan ....