UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Freelancer

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Khutbah Idul Fitri 1446 H Dampak Positif Habituasi Bulan Ramadan

10 April 2024   09:25 Diperbarui: 10 April 2024   09:33 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khutbah Idul Fitri 1446 H Dampak Positif Habituasi Bulan Ramadan
dok. pri

Di hari yang fitri ini marilah kita jadikan sebagai momentum untuk menyatukan jiwa, hati, pikiran dan jismi (badan) kita untuk selalu bertahmid, bertakbir, memuji Allah Swt, sebagai perwujudan rasa syukur kita atas karunia rahmat-Nya dan kenikmatan yang telah dipertemukan oleh Allah Swt kepada kepada bulan Ramadhan tahun ini, bulan yang penuh barokah dimana Allah telah menetapkan untuk berpuasa, membuka pintu-pintu langit dan menutup pintu-pintu neraka, serta syaitan-syaitan dibelenggu. Di dalam Ramadhan Allah juga telah menetapkan satu malam yang kebaikannya melebihi seribu bulan. Begitu mulianya bulan Ramadhan tersebut sehingga para salafusshaleh selalu menangis bila Ramadhan telah usai. Dihari yang fitri ini kita adalah pemenang dari peperangan untuk mengendalikan hawa nafsu kita yang selalu mengajak kepada ketidaktaatan (tholeh) dan ketidak baikan (suu’/QS. Yusuf [12]:52). Kita semua berharap agar Ibadah dan kebaikan-kebaikan yang baru saja dilakukan di bulan Ramadhan diterima oleh Allah Swt, hingga memperoleh derajat taqwa, suatu maqam manusia yang paling mulia di sisi Allah Swt (QS. Al-Hujurat [49]:13).

Disaat Allah telah menentukan yaumul fitri, sebagai hari kemenangan dan diperbolehkannya kembali untuk makan dan minum di siang hari dimana sebelumnya dilarang dibulan Ramadhan (QS. Al-Baqarah [2]:187), mari kita berupaya tanpa henti untuk menjadi pribadi muslim yang kaffah, menjadi pribadi yang sholeh, menjadi mukmin yang muttaqin. Manusia yang berkarakter taqwa adalah orang-orang sholeh yang selalu beribadah kepada Allah tanpa pernah memusyrikkan-Nya sedikitpun sekaligus mampu berbuat baik kepada kedua orang tuanya, kepada fakir miskin dan anak-anak yatim, berbuat baik kepada kerabat (keluarga dekat), tetangga-tetangganya baik yang dekat maupun jauh, teman sejawat (seprofesi, se institusi, sepekerjaan, sahabat dekat, sahabat jauh dst.), memiliki empati yang tinggi terhadap anak-anak terlantar, dan hamba sahaya yang dimiliki, serta mampu menghindari diri dari sikap/sifat sombong dan ujub (membanggakan diri) (QS. An-Nisa’ [4]: 36).

Allahu akbar 3x walillahilhamdu

Saudara-saudaraku yang dirahmati oleh Allah Swt, sebulan penuh kita jalani ibadah dibulan Ramadahan, dengan berbagai pembiasaan (habitus) yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Ibarat sebuah madrasah, maka Ramadhan merupakat paket program Pendidikan karakter terlengkap yang tidak hanya menstimulasi potensi-potensi kebaikan dalam diri kita, sekaligus suatu proses pembelajaran, pelatihan dan pembiasaan yang melibatkan semua unsur manusiawi berupa fisik, otak, heart dan mind. Dan salah satu output (capaian pembelajaran) yang dihasilkan di madrasah Ramadhan adalah kesalehan sosial.

 

Nilai ini ditandai oleh empat hal antara lain: pertama, memiliki kepedulian sosial yang semakin bertambah, tidak egois, tidak mementingkan dirinya sendiri, selalu bertindak dengan memikirkan dampak ketidak baikan dengan orang lain sesama manusia, dan makhluk-makhluk Allah di bumi ini.

Kedua, kualitas hubungan dengan tetangga bertambah baik, saling menghormati dan berusaha untuk memenuhi hak-haknya, memiliki adab dan kesopanan dalam bertetangga, mampu berinteraksi dengan baik di lingkungannya, dan bukan menjadi seorang yang terasing (tidak kenal dengan tetangganya dan tidak peduli terhadap lingkungannya).

Ketiga memuliakan kedua orang tua, kerabat dekat, fakir miskin dan anak-anak yatim, anak terlantar dan pembantu rumah tangga yang dimiliki, dengan cara tidak kikir kepada mereka, dan menginfakkan sebagaian harta yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan mereka, berbagai kepada mereka atas karunia yang telah diberikan Allah kepadanya (QS. An-Nisa’[4]: 37), serta suka menyambung talisilaturrahmi kepada mereka, dan tidak menzalimi mereka meskipun sebesar zarrah (QS. An-Nisa’[4]: 40).

Keempat menjalankan ajaran agama secara washatiyah (tidak mudah mengkafirkan orang lain) dan berkemajuan (berorientasi kedepan (Wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ūlā), memiliki sikap toleran, saling menghormati dan menghargai setiap perbedaan, serta bersikap tawadhu’ kepada sesama manusia dan tercermin dari pribadinya selalu memperhartikan keselamatan orang lain dari kejahatan tangan dan mulutnya (QS. Al-Furqon [25]: 63).

Di bulan Ramadhan banyak kebiasaan-kebiasaan baik yang telah dilakukan sebagai proses habituasi (proses pembelajaran non-asosiati) setiap individu untuk bersikap dan berperilaku secara shaleh (baik-benar-salam) yang tanpa disadari telah menjadi bagian dari jalan kehidupannya (way of life) di bumi ini, dengan mengintegrasikan keseluruhan potensi yang diberikan oleh Allah dalam unsur-unsur kemanusiaan (khuliqol insaana fi akhsanitaqwim) baik qalbun (heart), otak/akal (mind), jismi (tubuh), dan nafs (jiwa) sehingga menjadi sosok manusia yang fitri. Sosok manusia yang oleh ibnu Taymiyah digambarkan sebagai kecenderungan untuk menjadi baik, meningkatnya nafs mut’aminnah, dan kecenderungan untuk menerima atau beragama secara hanif (lurus) (QS. Ar-Rum [30]: 30).

فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًاۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَاۗ لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُۙ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَۙ ۝٣٠

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun