Marhaban Ya Ramadan
Bulan Ramadan 1445 Hijriyah sebentar lagi tiba.
Bulan yang penuh ampunan ini akan menyapa umat Islam di Indonesia kurang lebih dalam 2 atau 3 hari lagi, bila dihitung saat tulisan ini terbit, Sabtu 09 Maret 2024.
Kedatangan bulan yang penuh ganjaran ini disambut dengan hati gembira pemeluk Islam, tak hanya di Indonesia, namun disambut dengan hati bahagia kaum muslim seluruh dunia.
Ucapan selamat datang bulan Ramadan atau dalam bahasa arab "Marhaban Ya Ramadan" merupakan ungkapan untuk menyambut bulan yang penuh berkah dan penuh rahmat ini.
Sebagaimana menyambut tamu agung, kedatangan bulan Ramadan mesti dipersiapkan untuk memuliakan bulan yang suci ini.
Baca juga: Perketat Pengawasan Lalu Lintas Hewan Jelang Ramadan
Nah, insya allah dalam hitungan beberapa hari lagi kita akan kedatangan tamu yakni bulan puasa. Bulan suci Ramadan, bulan yang penuh rahmat (baca: kasih sayang), penuh ampunan, dan setiap amalan dilipatgandakan pahalanya.
Baca juga: Munggahan dengan Babacakan, Tradisi Makan Bareng Menjelang Ramadan
Lalu, untuk menyambut bulan puasa ini apa yang harus kita lakukan?
Apa yang perlu kita persiapkan?
1. Melakukan persiapan Jasmani
Puasa itu ibadah fisik. Oleh karena itu setiap muslim harus mempersiapkan diri secara fisik agar tidak jatuh sakit saat sedang berpuasa.
Caranya bagaimana?
Sebelum memasuki bulan puasa, sebaiknya melakukan pemanasan dulu!
Apa pemanasan sebelum memasuki bulan puasa?
Pertama bisa dengan melakukan puasa Senin-Kamis. Atau memulai latihan dengan puasa-puasa sunah seperti puasa pada bulan Sya'ban.
Supaya ketika masuk bulan suci Ramadan, perut -- tubuh - tidak kaget lantaran terbiasa latihan puasa.
Lain itu, tidak akan terjadi lagi gejolak fisik dan proses penyesuaian terlalu lama seperti banyak terjadi pada orang yang pertama kali berpuasa, misalnya lemas, badan terasa panas, tidak bersemangat, banyak mengeluh, dan sebagainya.
2. Mempersiapkan diri dengan bekal Ilmu Pengetahuan
Yang berikutnya, selain fisik yang harus dipersiapkan. Persiapkan juga ilmunya.
Misalnya dengan datang ke pengajian-pengajian, majlis taklim, mengikuti kajian agama, membaca buku (baca: kitab) tentang puasa Ramadan, maupun mencari ilmu melalui media komunikasi yang tersedia seperti radio, televisi, atau media sosial dan searching and googling di internet.
Supaya apa?
Agar ketika memasuki bulan suci Ramadan kita tidak bingung.
Kita harus kembali belajar tentang fikih (hukum agama). Belajar mana yang halal, mana yang haram. Mana yang sunah, makruh, termasuk apa saja yang membatalkan puasa.
Intinya harus ikhtiar belajar atau mencari ilmu agar puasa yang kita lakukan memiliki bekal keilmuan dan pengetahuan yang memadai.
3. Silaturahmi dan saling meminta maaf
Memasuki bulan suci Ramadan lazimnya bagi setiap muslim untuk bermaaf-maafan.
Artinya, orang yang bermaaf-maafan berusaha menghapus bekas-bekas luka di hati, berupaya menghilangkan dendam, sikap ingin membalas, dan rasa tidak suka baik pada keluarga, teman, atau handai taulan.
Tradisi lazim yang dilakukan di daerah saya adalah saling berkumpul dengan keluarga, teman, tetangga, atau handai taulan melalui tradisi munggahan, diantaranya dengan babacakan, makan bersama dibarengi saling bermaaf-maafan satu sama lainnya.
Munggahan ini sebagai ajang silaturahmi saling maaf memaafkan dan bersyukur atas nikmat yang dipertemukan kembali dengan bulan suci Ramadan.
Momen munggahan dengan babacakan, tradisi makan bareng menjelang Ramadan dapat tonton disini https://www.youtube.com/watch?v=T_Utd0HsaJw
Marhaban ya Ramadhan...
Bulan suci penuh berkah ini akan segera tiba.
Mari kita menyambut Ramadan dengan hati gembira lantaran dirindukan kedatangannya.
Mari kita menyambut Ramadan dengan hati bahagia lantaran di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 2024 M
Salam Literasi
Ade Setiawan, 08.03.2024