Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka
Memaknai Ramadhan sebagai Paramater Kadar Ketaqwaan
Hal ini dilakukan dengan terlebih dahulu meningkatkan pengetahuan agama. Beragama tanpa ilmu adalah sesat.
Dengan meningkatkan pengetahuan agama akan menginspirasi untuk lebih dekat dengan Allah SWT yang dapat pula membantu meningkatkan kadar ketaqwaan.
Karena banyak orang yang hanya sekedar memahami puasa itu menahan lapar dan dahaga. Namun tidak paham cara menahan diri dari perilaku buruk seperti berkata-kata kasar, melontarkan kata-kata yang buruk, dan perilaku negatif lainnya.
Kedua, meningkatkan kualitas ibadah.
Ramadhan jelas menjadi ajang meningkatkan ibadah dengan melakukan puasa, sholat tarawih, sholat tahajud, membaca Al-Quran, dan memperbanyak dzikir serta doa, akan membantu meningkatkan kadar ketaqwaan.
Selain membaca Al-Quran, membaca literatur islami juga dapat memperbaiki cara pelaksanaan menjadi lebih sempurna dan tepat sesuai syariat.
Ketiga, hablumminallah wa hablumminanas.
Yakni dengan meningkatkan hubungan dengan Allah melalui ibadah dan juga menjaga hubungan dengan sesama. Hubungan horizontal dan vertikal yang perlu dijaga dengan seimbang di kehidupan ini.
Ibadah sosial yang dapat dilakukan seperti memberikan sedekah, membantu sesama, dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kebaikan dan syiar islamiyah selama Ramadhan.
Mengenalkan makna ramadhan kepada generasi sejak dini
Kebijaksaan mengenalkan makna Ramadhan kepada anak/siswa sejak dini dapat memberikan banyak manfaat positif untuk memperkuat pemahaman agama, meningkatkan kesadaran sosial, memperkuat nilai-nilai moral dan etika bagi generasi.