Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator
Ramadan, Momentum Emas untuk Habituasi, Bukan Sekadar Menahan Lapar!
Membangun kebiasaan baru itu butuh konsistensi. Menurut penelitian, otak manusia membutuhkan sekitar 21 hingga 66 hari untuk membentuk kebiasaan yang benar-benar tertanam. Ramadan, yang berlangsung selama sebulan penuh, adalah kesempatan emas untuk melatih diri.
Di bulan ini, kita secara alami lebih disiplin:
Bangun lebih pagi untuk sahur
Menahan diri dari lapar, haus, dan hawa nafsu
Rajin ibadah karena suasana mendukung
Lebih banyak berbuat baik karena ingin meraih pahala maksimal
Semua itu sebenarnya adalah bagian dari proses habit formation! Kalau kita bisa menerapkan pola ini dengan kesadaran penuh, Ramadan bisa jadi titik balik perubahan hidup yang nyata.
Journaling, Cara Jitu untuk Habituasi Saat Ramadan
Journaling adalah kegiatan menulis jurnal atau catatan harian, bukan sekadar curhat, tapi juga sebagai refleksi dan perencanaan hidup. Dalam konteks Ramadan, journaling bisa membantu kita mencapai habit yang diinginkan.
Cara yang paling sederhana untuk membentuk kebiasaan adalah dengan mencatat amal yang kita harapkan. Catatan amal ini diperlukan untuk tracking progress diri kita.
Mencatat amal ini sangat penting. Bahkan juga sudah diingatkan dalam Al Quran. Dalam surat Al Isra ayat 71, Allah berfirman:
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025