RAMADAN

Mesin dan Hasrat untuk Mengetahui

27 Maret 2024   11:58 Diperbarui: 3 April 2024   11:04 1500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mesin dan Hasrat untuk Mengetahui
Robot Manusia (sumber gambar: beritasatu.com)

Kini, kita tahu mengapa muncul julukan Wakanda atau apalah untuk negeri ini. Kita lupakan saja yang sok tahu semeleketje itu.

Sejak nge-Googling berita resep masakan, termasuk di bulan puasa Ramadhan, politik, olah raga, cerita warga Lampung, Abdul Rahman Siswanto gowes 7 (tujuh) bulan sampai di Mekkah, Arab Saudi hingga mencari Tuhan tandingan di era Artificial Intelligence. Tuhan dalam mesin.

Jika boleh saya tahu, pak. Saat ini, pengetahuan pakai indeks. 

Saya mau ngomong apa lagi pak? Karena saya tidak tahu, maka saya bertanya soal informasi tentang mesin.

Mesin, Hasrat, dan Pelepasannya

Mulanya lewat mata telanjang, yang bergantung pada batas terluar berbulat putih. Ketiadaan cahaya berbulat putih di balik titik kegelapan. 

Pengetahuan inderawi didukung dengan lingkaran hitam bola mata kita seolah-olah muncul kegelapan, dilacak melalui sentuhan tubuh. Pada tubuh yang menggairahkan, dimana siang dan malam menggiring tatapan melalui lingkaran bola mata. Selanjutnya, sentuhan tubuh yang tergairahkan mengeluarkan pergerakan dari tatapan mata.

Pengetahuan melipatgandakan tatapan mata seluas dirinya; mengubah batas cahaya menjadi sebaran jaringan diskursus yang tidak dapat dikontrol dengan tubuh.  

Cahaya diubah dan diserap oleh bulatan putih dalam batas mata yang menghilang dalam tatapan mata lain yang menyilaukan mata lahiriah.  

Tatapan dengan warna campuran hanya dibuat batas garis edar benda, yang dilihat hanya sekilas.

Kita tidak akan pernah kehilangan hasrat untuk menatap layar medsos atau layar internet. sebagaimana komposisi warna menarik mata ‘biasa’, padat dan cair, banyak dan sedikit di bawah asuhan pengetahuan tentang sensasi. Hasrat untuk bermain medsos lewat mata dan tangan saya, yang dikonstelasikan tanpa peta. Hasrat untuk mengetahui melebihi hirarki bermain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun