RAMADAN

Bidadari Penghuni Surga

24 Mei 2018   14:59 Diperbarui: 24 Mei 2018   15:19 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mata indah itu tiba-tiba berkaca-kaca.

" Sudahlah Bu, Ibu jangan banyak pikiran ya, yang penting Ibu sehat, putri Ibu sudah saya beri kabar, mereka masih dalam perjalanan, sebentar lagi mereka akan sampai. Ibu tidak perlu khawatir , Tarra akan tetap bersama Ibu di sini, percayalah."

Kembali Bu Aminah memelukku dengan sangat erat, kali ini tangisnya pecah. Bahunya sampai terguncang-guncang, hati ku benar-benar pilu sekaligus bertanya-tanya, apakah yang terjadi? Tampak Beliau menyimpan sebuah rahasia di balik wajah teduhnya. Ku renggangkan pelukannya, aku berusaha menenangkannya.

" Ibu, sabar ya Bu, percayalah mereka sebentar lagi sampai, namun apabila Ibu berkenan , silahkan Ibu bercerita kalau mungkin ada yang perlu dibagi, siapa tahu akan meringankan beban Ibu. Percayalah Bu, saya akan menjaga amanah ini, namun apabila Ibu menyangsikan saya, jangan Ibu sampaikan ."

" Mereka tak akan datang Nak." Jawab Ibu singkat .

Sejenak Bu Aminah menghela napas, kemudian menatap ku.

" Ibu percaya pada mu Nak, sudah saatnya rahasia ini ku bagi. Setelah dua puluh tahun rahasia ini aku simpan rapat dalam hati ku. Baru kali ini akan Ibu sampaikan dan engkau yang terpilih untuk yang pertama mendengar cerita Ibu. Aku ikhlas berbagi cerita dengan mu karna Ibu percaya kau anak baik, selain itu semoga ini menjadi pengalaman hidup , tapi semoga kau tidak akan mengalaminya."

" Aamiin... siap Bu, silahkan Ibu bercerita kalau memang itu membuat Ibu lebih nyaman, namun jangan dipaksakan, jangan sampai Ibu terlalu letih, Ibu baru siuman."

" Jangan khawatir... lihatlah ibu segar bugar. Ibu dulu menikah muda, bahkan ibu belum lulus kuliah, Orang tua Ibu menerima pinangan sahabatnya , Ibu menerima saja setelah istiqoroh. Kami hidup sangat bahagia dan dikaruniai dua orang putri. Si Sulung kuliah di Fakultas Kedokteran sedangkan yang kedua ambil Fakultas Ekonomi. Kami sangat bahagia, namun ternyata Alloh mulai menguji kami.

Suatu saat Bapak mendapat undangan Reuni dengan teman SMA, usai reuni Bapak sering menerima telefon dari teman-temannya. Anak-anak mencurigai perubahan sikap Bapak, namun Ibu selalu menepisnya, karena Ibu sangat percaya akan kesetiaan Bapak tak pernah ada curiga atau cemburu, namun ternyata diam-diam anak-anak menyelidikinya dan ternyata saat SMA Bapak mempunyai cerita lama dan saat ini bersemi kembali."

" Ibu istirahat saja dulu, ceritanya dilanjutkan nanti ya, Ibu minum dulu ya?" Bu Aminah menggeleng sambil tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun