Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Petani

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Anggota Grup Badminton Tetap Olahraga di Bulan Ramadan, Apa Rahasianya?

29 Maret 2024   08:29 Diperbarui: 29 Maret 2024   08:32 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota Grup Badminton Tetap Olahraga di Bulan Ramadan, Apa Rahasianya?
Pebulutangkis ganda putra Hendra/Ahsan tak meninggalkan puasa saat melakukan pertandingan (dok foto: muria.tribunnews.com)

Olahraga individu saat Ramadan mungkin lebih mudah dilakukan daripada olahraga secara grup atau kelompok.  Alasannya, sulit menyatukan agenda kegiatan anggota di bulan puasa ini.

Olahraga yang memerlukan partner di antaranya futsal, badminton, pingpong, volley, tenis lantai, dan permainan lain yang lebih dari satu orang. 

Namun bisa saja olahraga yang sifatnya dilakukan secara bersama-sama  dalam bentuk permainan tetap berjalan di bulan Ramadan.  

Grup badminton kami adalah salah satu contohnya. Di bulan Ramadan, kami tetap bermain badminton secara bersama-sama. Jumlah kehadiran pun selalu di atas 50 persen dari total anggota aktif.

Anggota grup badminton kami berjumlah 13 orang. Sebanyak 11 orang teman sekantor  dan 2 orang adalah teman dari luar yang suka bergabung bersama kami.

Olahraga badminton tidak dilakukan secara rutin setiap hari, cukup 3 kali per minggu. Itu pun berlangsung di malam hari, yaitu pukul 19.30 - 22.00 WIB. 

Kami adalah grup amatir dan lebih pada olahraga bersama untuk 'mencari keringat dan ketawa bersama' setelah seharian penat bekerja. 

Di dalam permainan inilah, kami bisa mengekspresikan diri secara bebas namun tetap saling menghormati.

Well, lalu apa hubungan olahraga badminton bersama dengan bulan Ramadan? Tentu saja ada.

Bulan Ramadan juga turut mewarnai kehadiran anggota grup. Akan tetapi selama lebih kurang 5 tahun terbentuk,  setiap bulan Ramadan juga kami tetap bermain badminton.

Apakah tidak ada teman yang menjalankan ibadah puasa? Ada, dari 13 orang itu hanya 3 orang yang non muslim. Dan teman-teman kerja  itu puasanya selalu lancar hingga tiba Idul Fitri.

Tidak ikut Sholat Tarawih setiap malam? Ikut, tetapi pada hari yang kami sepakati untuk main badminton maka teman-teman itu langsung pulang ke rumah setelah Sholat Tarawih. 

Bermain badminton itu menyenangkan, bukan puasa pun tetap bermain setelah menjalankan kewajiban (dok foto: WA group/Faizal)
Bermain badminton itu menyenangkan, bukan puasa pun tetap bermain setelah menjalankan kewajiban (dok foto: WA group/Faizal)

Ada Nggak Rahasianya?

Tidak ada rahasia. Hanya bagaimana bisa mengatur waktu dan sepakati bersama saja.

Ibadah teman-teman tidak boleh terganggu, dan olahraga badminton pun tetap terlaksana sesuai jadwal.

Ada sih beberapa hal yang kami lakukan agar ibadah puasa di siang hari dan sholat tarawih di malam hari tidak terganggu dengan kegiatan olahraga bersama kami.

1. Sesuaikan jadwal berolahraga

Olahraga bersama badminton biasa dilakukan pada malam hari, dimulai pukul 19.30 WIB sebab semua pada kerja di siang hari. 

Nah, di bulan Ramadan kami geser waktunya. Mulai pukul 20.15 WIB hingga selesai. Ini agar teman-teman tetap menjalankan Sholat Tarawih di malam hari.

2. Bangun komunikasi yang baik

Komunikasi cukup dilakukan melalui WhatsApp group.  Tentang jadwal permainan, siapa saja yang bisa hadir dan siapa yang akan mengurus lapangan dan persiapan lainnya.

Selain melalui grup WA, komunikasi juga dilakukan antarindividu. Dengan demikian, tim tetap kompak. 

3. Saling mengingatkan

Di dalam grup ini, saling mengingatkan menjadi satu hal penting juga. Mengenai puasa, sholat tarawih atau kegiatan keagamaan lainnya. 

Bahkan teman yang lain pun sudah sering mengingatkan agar yang Kristen menjalankan ibadah di hari minggu. Atau menanyakan alasan mengapa tidak ke Gereja, dan sebagainya.

4. Tak puasa datang lebih awal

Selama bulan Puasa, yang Kristen atau nonmuslim datang lebih awal untuk menyiapkan tempat. Termasuk membawa raket, cock, dan menyiapkan air minum.

5. Kurangi intensitas dan durasi permainan

Di bulan puasa, kami memutuskan untuk mengurangi intensitas dan durasi permainan.

 Intensitas dari 3 kali perminggu kami turunkan menjadi 1-2 kali per minggu.

Durasi permainan pun kami turunkan, dari yang hingga sampai 3 jam menjadi 1,5 - 2 jam saja. Tergantung pada para anggota, apakah masih bisa bermain atau sudah lelah.

Selain itu, setiap anggota juga  memperhatikan kesehatannya masing-masing selama bulan Ramadan.  

Istirahat yang cukup dan memastikan asupan makanan yang baik selama bulan Ramadan.

Tak hanya itu. Saat bermain, cukup banyak dukungan makanan dan minuman. Tentunya, yang sesuai dan direkomendasikan selama melakukan olahraga. 

Dengan memperhatikan beberapa cara di atas, diharapkan olahraga kelompok  tetap dapat berjalan lancar dan aman selama bulan Ramadan atau bulan puasa. 

Ibadah lancar, olahraga bersama tetap terlaksana.

Selamat berolahraga dan selamat menjalani ibadah puasa!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun