Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Guru

Nomine Penulis Opini Terbaik pada Kompasiana Awards 2024

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Tips Aman Mudik: Belajar dari Pengalaman Mendebarkan di Jalanan

11 Maret 2024   13:56 Diperbarui: 12 Maret 2024   08:55 1639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips Aman Mudik: Belajar dari Pengalaman Mendebarkan di Jalanan
Sumber Gambar: Kompas.id

Pertolongan akhirnya datang dari warga setempat yang membantu menarik kendaraan kami, dan akhirnya kami selamat tanpa ada yang kurang. Saya tidak pernah membayangkan akan selamat, terutama saat ban mobil slip. 

Awalnya karena ban slip, mobil terbanting ke arah kanan, menghantam tebing. Saya berusaha memutar setir ke kiri, tapi malah membuat mobil menuju jurang. Beruntung adik saya spontan menarik rem tangan, sehingga mobil berhenti. Alhamdulillah, kami selamat.

Pengalaman itu memberikan saya pelajaran berharga. Saya ingin berbagi beberapa hal sebagai evaluasi perjalanan kami dan juga sebagai saran atau tips bagi mereka yang akan melakukan perjalanan mudik, terutama bagi pemudik pemula yang akan mengendarai mobil atau kendaraan pribadi mereka.

Pertama, Periksa Kondisi Ban

Kondisi ban merupakan salah satu faktor utama dan krusial ketika akan melakukan perjalanan, baik itu perjalanan dekat maupun jauh. Sangat berbahaya jika kondisi ban tidak memenuhi standar untuk digunakan dalam perjalanan.

Kecelakaan bisa dimulai dari sini, seperti yang saya alami, di mana slip ban hampir membawa saya dan keluarga menuju pada akhir yang tragis.

Setelah saya menyadari, ternyata ban yang kami gunakan tidak cocok untuk digunakan di jalanan yang licin dan berlumpur, sehingga ban kehilangan daya cengkeramannya pada permukaan tanah, hampir menyebabkan kecelakaan.

Beruntung, adik saya yang duduk di samping pengemudi sigap dalam menarik tuas rem tangan. Meskipun mobil tidak langsung berhenti, momentum untuk meluncur sudah berhasil diredam akibat pengereman. Keberuntungan juga datang ketika ban di bawah kemudi 'nyantol' pada cor-coran jalan yang sedikit menonjol. 

Hal pertama yang saya periksa sebelum melakukan perjalanan sekarang adalah, kondisi ban, mulai dari keausan, kekurangan angin, atau kerusakan lainnya.

Salah satu kebiasaan yang saya terapkan untuk menjaga kondisi ban tetap prima adalah dengan menjaga tekanan ban sesuai dengan pengaturan default pabrik yang biasanya tertera di pintu kemudi.

Jadi, memeriksa kondisi ban sangatlah penting. Beberapa waktu yang lalu, saya bersama keluarga melakukan perjalanan di daerah dengan medan lumpur yang dalam dan licin.

Beruntung, ban yang kami gunakan adalah tipe MT (Mud Terrain) yang memang dirancang untuk menghadapi medan tanah, lumpur, atau off-road, sehingga kami dapat melintas dengan lancar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun