Tips Aman Mudik: Belajar dari Pengalaman Mendebarkan di Jalanan
Pada malam hari, kondisi jalan cenderung sepi dan banyak orang tidak lagi aktif di jalanan, sehingga bantuan menjadi sulit didapat jika terjadi masalah.
Wasana Kata
Tidak ada yang ingin terkena musibah, dan kita tidak pernah tahu kapan musibah akan datang. Yang terpenting adalah bagaimana kita dapat meminimalisir risiko-risiko buruk yang mungkin terjadi selama perjalanan mudik.
Perawatan kendaraan adalah hal utama yang harus diperhatikan sebelum melakukan perjalanan jauh. Sebenarnya, ada banyak persiapan yang biasa saya lakukan sebelum berangkat.
Saya suka membawa bekal lontong, sambel tempe, atau orak-arik kentang sebagai persiapan untuk mengatasi rasa lapar saat dalam perjalanan. Makanan-makanan itu umumnya tahan lama dan praktis untuk dibawa saat perjalanan.
Kuota internet juga menjadi hal yang penting, pastikan untuk membawa nomor dengan provider yang memiliki jangkauan sinyal yang kuat di mana pun Anda berada.
Sering kali, saya kehilangan sinyal saat melakukan perjalanan di daerah terpencil. Tidak ada gunanya memiliki kuota penuh jika sinyal tidak ada. Kuota internet sangat penting, terutama untuk keadaan darurat.
Beberapa hal yang saya sebutkan di atas seringkali terlupakan atau diabaikan oleh banyak orang. Merasa yakin dengan kemampuan mengemudi dan terlalu percaya diri dapat menjadi penyebab terjadinya kecelakaan, seperti yang hampir dialami oleh saya dan keluarga.
Kami bersyukur kepada Allah karena selamat, dan diberikan kesempatan kedua. Semoga tulisan ini menjadi pengingat bagi saya dan pembaca lainnya ketika akan melakukan persiapan perjalanan.
Hati-hati di jalan, semoga selalu dalam perlindungan Sang Pencipta Alam Semesta.
Oh ya, saya juga ingin bertanya kepada Bapak Andre Lolong, berdasarkan pengalaman saya di atas, saya akhirnya memutuskan untuk menggunakan ban tipe MT (Mud Terrain) pada kendaraan saya di rumah.
Meskipun berisik saat melaju di jalan raya, saya merasa nyaman ketika menghadapi medan berlumpur.