Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1
Teman yang Afdol saat Berpuasa, ya Kojima!
Terlepas dari persoalan yang menyangkut sikap mental seseorang, setiap muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan di tengah merebaknya pandemi Covid-19 seperti sekarang ini setidaknya akan mengalami dua (2) tantangan (ancaman).
Pertama, bila sebelum terjadi pandemi, tantangan itu mungkin hanya berasal dari tubuh (diri) nya sendiri. Kedua, ketika proses transmisi pandemi masih berjalan, maka ancaman sangat dimungkinkan berasal dari luar tubuhnya.
Ganasnya Covid-19 dan beragam variannya mencoba menggedor-gedor pertahanan tubuh seorang muslim yang berpuasa tadi. Untuk itu selain menjaga daya tahan tubuh karena merupakan satu-satunya benteng pertahanan yang paling berharga, kita semua termasuk mereka yang berpuasa diwajibkan melakukan disiplin ketat terhadap poin-poin protokol kesehatan (prokes) yang ada.
Apalagi kini mulai merebak varian baru B1525 setelah sebelumnya muncul E484K, dimana dikhawatirkan virus temuan baru tadi tidak mempan dengan jenis-jenis vaksin yang ada. Selain itu penyebarannya juga sangat cepat mengingat virus-virus itu bisa melakukan replikasi di daerah rongga hidung atau bagian sistem pernafasan lainnya.
Harus diakui, dengan menunaikan ibadah puasa menyebabkan badan seseorang terasa lemah karena asupan gizi dan beragam nutrisi yang masuk ke dalam tubuh berkurang, tidak sebagaimana mestinya ketika dalam keadaan tidak berpuasa.
Kondisi tubuh yang sedikit melemah itu bukan tidak mungkin akan menyebabkan penurunan sistem imunitas (daya tahan / kekebalan) tubuh. Yang terjadi adalah tubuh menjadi mudah sakit karena dengan mudahnya bakteri dan virus penyebab berbagai penyakit merangsek, menerobos dinding pertahanan tubuh yang lemah (menurun) itu.
Lalu bagaimana cara mengatasi masalah itu?
Jawabannya sangat simpel nih, ketika sedang berbuka puasa atau sahur di tengah malam, konsumsi saja makanan dan minuman yang sehat serta jangan lupa diimbangi dengan minum KOJIMA secara rutin dua (2) kali sehari satu (1) sendok makan.
Tadinya saya mengira Kojima itu nama produk minuman dari Jepang. Sebab, kata atau nama itu sepertinya merupakan unsur perbendaharaan bahasa Jepang. Ternyata Kojima merupakan akronim dari korma, jinten dan madu.
Setelah mengonsumsi makanan dan minuman sehat saat sahur dan berbuka puasa untuk lebih afdolnya ditemani Kojima.
Kojima merupakan suplemen alami tanpa efek samping yang berkhasiat memelihara dan meningkatkan sistem imun tubuh.
Ekstrak alami (sirup) Kojima berisi tiga (3) kebaikan (keutamaan) herbal berkhasiat yaitu korma (kurma), jinten hitam (habbatussauda) dan madu.
Kebaikan kurma, jinten dan madu seperti tercantum dalam Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW
Tidak main-main saudara, kurma, jinten hitam dan madu merupakan nama-nama bahan herbal yang ribuan tahun silam sudah dikenal orang di dunia ini, terutama umat Islam serta telah disebutkan dalam kitab suci Al-Quran dan hadis Nabi Besar Muhammad SAW.
Keutamaan buah kurma seperti disebutkan dalam Surat Maryam 24-25 yang artinya : "Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah : "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini".
Sabda Rasulullah Muhammad SAW seperti diriwayatkan dalam hadis Shahih Bukhari tentang keutamaan (manfaat) buah kurma, bunyinya : "Siapa saja yang pada pagi hari memakan tujuh buah kurma aliyah, tidak akan terkena racun atau sihir pada hari itu".
Jinten hitam atau istilah Arabnya habbatussauda memiliki berbagai manfaat seperti tersebut dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim. Adapun bunyinya : "Sesungguhnya di dalam Habbatussauda (jinten hitam) terdapat penyembuh bagi segala macam penyakit kecuali kematian".
Demikian pula dengan madu, kebaikan madu juga telah disebutkan dalam Al-Quran surat An-Nahl (surat ke-16) ayat 68-69.
Ayat 68 berbunyi : "Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah : Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibikin manusia".
Ayat 69 berbunyi : "Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan".
Kandungan nutrisi kurma, jinten hitam dan madu
Kurma
Kurma merupakan salah satu jenis buah yang paling cocok dikonsumsi di saat bulan Ramadan karena rasanya manis sesuai benar dengan sunah rasul "Berbukalah dengan yang manis".
Tidak hanya rasanya yang manis dan mengenyangkan karena kandungan karbohidrat dan proteinnya, buah kurma atau yang bernama ilmiah Phoenix dactylifera itu juga mengandung berbagai nutrisi (vitamin dan mineral) atau zat gizi penting lainnya yang sangat diperlukan oleh tubuh kita.
Kalium : 20 persen dari kebutuhan harian yang direkomendasikan. Magnesium : 14 persen, tembaga : 18 persen, mangan : 15 persen, besi : 5 persen dan vitamin B6 : 12 persen.
Beberapa manfaat kurma diantaranya :
Melancarkan sistem pencernaan dan menyeimbangkan kadar gula dalam darah. Mengonsumsi kurma secara rutin dapat membantu mengatasi sembelit dan masalah BAB yang kurang lancar.
Kandungan antioksidan pada kurma membantu melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas yaitu zat yang dapat menyebabkan reaksi berbahaya dalam tubuh dan menimbulkan berbagai penyakit berbahaya.
Salah satu jenis antioksidan yang terdapat dalam daging buah kurma yaitu : flavonoid merupakan antioksidan kuat yang dapat membantu mengurangi peradangan dan mengurangi risiko diabetes, penyakit alzheimer dan beberapa jenis kanker.
Membantu melancarkan persalinan. Mengonsumsi kurma menjelang hari persalinan dapat meningkatkan dilatasi (perubahan ukuran) serviks (leher rahim) sehingga menurunkan kebutuhan akan induksi (proses merangsang kontraksi rahim) saat persalinan.
Buah kurma dapat mengikat reseptor oksitosin, yaitu hormon yang berfungsi untuk merangsang kontraksi yang kuat pada dinding rahim (uterus) sehingga mempermudah proses kelahiran.
Jinten hitam
Masyarakat Arab menyebutnya dengan nama habbatussauda yang berarti biji hitam karena memang bentuknya yang berupa biji-bijian berwarna hitam.
Adapun manfaat mengonsumsi jinten hitam, beberapa diantaranya ialah :
Menguatkan daya tahan atau sistem kekebalan tubuh sekaligus sebagai bio regulator.
Meningkatkan daya ingat dan konsentrasi otak. Kandungan asam linoleat (omega 3 dan omega 6), merupakan nutrisi bagi sel otak yang berguna untuk meningkatkan daya ingat dan kecerdasan.
Jinten hitam juga berperan memperbaiki sirkulasi darah ke otak.
Zat sterol pada jinten hitam berfungsi meningkatkan bioaktivitas dan mensintesis hormon.
Kandungan saponin dalam jinten hitam berperan menetralkan racun dan membersihkan racun dalam tubuh. Selain itu, berfungsi seperti kortikosteroid yang dapat mempengaruhi jumlah karbohidrat, protein, lemak serta mempengaruhi fungsi jantung, ginjal, otot tubuh, insomnia, stres dan sistem saraf.
Kombinasi lemak tak jenuh dan struktur hormonal jinten hitam dapat melancarkan air susu ibu (ASI).
Jinten hitam berguna merangsang sumsum tulang dan sel-sel kekebalan. Interferon (semacam anti bodi, zat yang dihasilkan tubuh bila sel tubuh terserang virus) nya menghancurkan sel-sel tumor dan meningkatkan zat antibodi.
Dalam 100 gram jinten hitam terkandung vitamin dan mineral dengan kadar sebagai berikut : energi sebesar 531 kilo joule (kilo kalori), protein sebesar 20,8 gram, thiamin (B1) sebesar 1,5 miligram, riboflavin (B2) sebesar 0,1 miligram, piridoksin sebesar 0,5 miligram, niacin sebesar 5,7 miligram, kalsium sebesar 185,9 miligram, besi sebesar 10,5 miligram, tembaga sebesar 1,8 miligram, seng sebesar 6 miligram, posfor sebesar 536 miligram dan folasin sebesar 0, 061 miligram.
Madu
Kalium : 26,9 miligram, tembaga : 0,04 miligram, seng : 0,2 miligram. Riboflavin atau vitamin B2 : 0,04 miligram, niacin atau vitamin B3 : 0,1 miligram, vitamin C : 4 miligram.
Antioksidan pada madu bisa dibilang cukup lengkap, karena terdiri dari flavonoid, polifenol, vitamin C dan monofenol. Semua antioksidan ini berfungsi memberikan perlindungan pada kesehatan jantung.
Madu memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga dapat membantu penderita diabetes menjaga kadar gula darahnya tetap stabil.
Dengan rajin mengonsumsi madu agar kadar kolesterol dan tekanan darah tetap normal. Sebab kandungan kolesterol dan tekanan darah yang tinggi akan membahayakan kesehatan jantung.
Tidak semua madu kandungan nutrisinya lengkap. Padahal menunaikan ibadah puasa di tengah masih merebaknya pandemi menuntut kita untuk selalu memelihara kesehatan terutama sistem imun tubuh kita agar puasa kita berjalan lancar dan pastinya paripurna. Untuk itu Kojima solusinya, ganbatte!