Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Penulis

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menu Sahur Tinggi Serat: Rahasia Kesehatan dalam Puasa

17 Maret 2024   15:30 Diperbarui: 17 Maret 2024   15:35 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu Sahur Tinggi Serat: Rahasia Kesehatan dalam Puasa
Ilustrasi jenis sayuran tinggi serat - sumber gambar: hellosehat.com

Di sebuah sudut kecil Kota Sejuk, di sebuah kos-kosan sederhana, Ali duduk di meja makan dengan temannya, Rizal, sambil menjelaskan dengan antusias tentang menu sahur tinggi serat.

Rizal, dengan penuh perhatian siap mendengarkan penjelasan dari Ali.

"Jadi, Rizal," ucap Ali sambil menyendok nasi ke dalam mulutnya, "kamu harus tahu bahwa menu sahur tinggi serat itu sangat penting. Ini tidak hanya membuat kita kenyang lebih lama, tapi juga menjaga stamina kita selama puasa."

Rizal mengangguk, menyeruput teh hangatnya, "Tapi, serat itu apa sebenarnya?"

Ali tersenyum, "Serat adalah bagian dari makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh kita. Ini penting karena membantu mencerna makanan lainnya dan menjaga kesehatan pencernaan kita. Nah, ada dua jenis serat: serat larut dalam air dan serat tidak larut dalam air."

"Misalnya apa saja makanan yang mengandung serat tinggi?" tanya Rizal, semakin tertarik.

Ali mulai menggambarkan berbagai makanan berserat tinggi kepada Rizal, sambil sesekali menyantap kurma yang ada di depannya. 

"Pertama, ada buah-buahan seperti apel, pir, dan jeruk. Kemudian, ada sayuran seperti brokoli, bayam, dan wortel. Tidak lupa, biji-bijian seperti beras merah, oatmeal, dan biji-bijian utuh juga mengandung serat tinggi."

Rizal mengangguk mengerti, "Tapi, apa manfaatnya bagi kesehatan kita?"

"Manfaatnya banyak, Rizal," jawab Ali dengan semangat.

"Pertama, makanan berserat tinggi dapat membantu menjaga berat badan kita karena membuat kita merasa kenyang lebih lama. Selain itu, serat juga membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengontrol gula darah. Yang tidak kalah penting, serat juga membantu mencegah sembelit dan menjaga kesehatan jantung kita."

Rizal mengangguk memahami, "Tapi, bagaimana cara mengatur pola makanan yang mengandung serat?"

Ali tersenyum, "Nah, ini penting. Pertama, pastikan untuk mengonsumsi makanan berserat tinggi setiap hari, baik di sahur maupun berbuka. Kedua, pastikan untuk minum banyak air karena serat membutuhkan air untuk bekerja secara efektif. Dan yang terakhir, hindari makanan olahan dan makanan cepat saji yang kurang mengandung serat."

"Mmm, jadi itu sebabnya kamu selalu menyarankan kita untuk makanan berserat tinggi di sahur," kata Rizal, sambil memperhatikan dengan serius.

Ali mengangguk, "Bener banget. Nah, untuk bulan puasa ini, aku punya rekomendasi makanan berserat tinggi yang cocok untuk sahur."

Rizal menyimak dengan seksama saat Ali menyebutkan beberapa makanan, dari bubur oatmeal dengan potongan buah-buahan segar, sampai roti gandum dengan selai kacang dan irisan pisang.

"Cukup mudah, kan?" ujar Ali, sambil meneguk sisa tehnya.

Rizal mengangguk, "Iya, aku akan mencoba menu sahur tinggi serat ini mulai besok. Terima kasih banyak, Ali, sudah berbagi pengetahuan ini."

Ali tersenyum, "Sama-sama, Rizal. Semoga kita semua mendapatkan manfaatnya selama bulan puasa ini."

Ali menatap Rizal dengan semangat, "Tapi ingat, Rizal, menjaga pola makan seimbang itu penting, terutama saat bulan puasa. Jadi, selain makanan berserat tinggi, pastikan kamu juga mendapatkan protein yang cukup dan mengonsumsi karbohidrat kompleks untuk energi yang bertahan lama."

Rizal mengangguk, mencerna informasi baru ini dengan serius, "Jadi, bukan hanya makanan berserat, tapi juga perlu memperhatikan nutrisi lainnya ya?"

"Betul sekali," jawab Ali. 

"Kita butuh semua nutrisi tersebut untuk menjaga tubuh tetap sehat dan berenergi selama puasa. Jadi, pastikan untuk mengonsumsi daging tanpa lemak, ikan, telur, dan produk susu rendah lemak juga."

Rizal mencatat dengan cermat, "Oke, aku akan memperhatikannya. Tapi, bagaimana jika kita tidak punya banyak waktu untuk memasak menu sahur yang sehat?"

Ali tersenyum, "Jangan khawatir, Rizal. Ada banyak cara untuk mempersiapkan menu sahur yang sehat dengan cepat. Misalnya, kamu bisa menyiapkan beberapa makanan sehat sekaligus pada malam sebelumnya atau memilih menu sahur yang sederhana tapi bergizi, seperti smoothie buah dengan tambahan protein whey atau yoghurt rendah lemak."

Rizal mengangguk mengerti, "Aku akan mencoba tips-tips itu. Terima kasih banyak, Ali, sudah berbagi pengetahuan ini."

"Tidak perlu terima kasih, Rizal. Kesehatan adalah investasi terbaik yang bisa kita lakukan untuk diri kita sendiri," ujar Ali, dengan senyum hangat.

Ali tersenyum melihat Rizal semakin tertarik dengan topik ini, "Tapi tahu tidak, Rizal, menu sahur tinggi serat ini juga bisa kita variasikan dengan cara yang kreatif. Misalnya, kita bisa membuat salad sayuran segar dengan tambahan protein seperti ayam panggang atau tahu. Atau bisa juga membuat smoothie bowl dengan campuran buah-buahan dan granola sebagai toppingnya. Semua itu membuat sahur menjadi lebih menarik dan tetap sehat!"

Rizal mengangguk antusias, "Wow, terdengar menggiurkan! Aku akan mencoba beberapa ide itu."

Ali menyunggingkan senyum, "Pasti akan jadi sahur yang lezat dan bergizi. Dan ingat, Rizal, tidak ada salahnya untuk mencampurkan menu sahur kita dengan olahan makanan tradisional juga. Seperti bubur kacang hijau, bubur sumsum, atau bubur ketan hitam. Selain memberikan energi, mereka juga kaya akan serat dan nutrisi lainnya."

Rizal mengangguk setuju, "Aku suka ide itu! Tampaknya bulan puasa ini akan jadi kesempatan bagiku untuk mencoba banyak makanan baru."

Ali tertawa, "Betul sekali! Bulan Ramadan memang momen yang tepat untuk bereksperimen dengan makanan sehat dan bergizi. Ini juga bisa menjadi kesempatan untuk meningkatkan kreativitas dalam memasak."

Dengan raut wajah penuh semangat, Ali dan Rizal melanjutkan sahur mereka, dengan harapan bahwa menu sahur tinggi serat akan membantu menjaga kesehatan dan stamina mereka selama bulan puasa yang penuh berkah.

Percakapan mereka dipenuhi dengan tawa dan semangat untuk menjalani bulan puasa dengan penuh kesadaran akan pentingnya pola makan yang sehat.

Percakapan mereka bukan hanya tentang makanan, tapi juga tentang peduli akan kesehatan, saling mendukung, dan menjaga kebersamaan dalam menjalani ibadah puasa.

Saat adzan subuh berkumandang, Ali dan Rizal berdiri bersama untuk menunaikan sholat subuh ke Masjid, dan mereka siap untuk memulai puasa mereka dengan penuh semangat dan keyakinan.

Mereka tahu bahwa dengan menjaga pola makan yang sehat dan bergizi, mereka akan mampu melewati bulan puasa dengan lancar dan mendapatkan berkah yang melimpah dari Allah SWT.

Dengan hati yang penuh syukur dan semangat yang membara, mereka memulai hari ke tujuh puasa dengan penuh kebahagiaan dan harapan akan kebaikan yang akan datang.

Dan dengan persahabatan mereka yang kokoh, mereka yakin bahwa tidak ada tantangan yang tidak bisa mereka hadapi bersama-sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun