SRI PATMI
SRI PATMI Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Lakukan 4 Hal Ini Agar Puasa Lebih Produktif

4 April 2022   04:15 Diperbarui: 30 April 2022   21:45 2550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lakukan 4 Hal Ini Agar Puasa Lebih Produktif
Lakukan 4 Hal ini Agar Puasa Lebih Produktif (Sumber: tirto.id)

Berkah Ramadhan telah tiba. Berbagai aktivitas keagamaan, sosial dan rutinitas berjalan bersinergi. Bekerja, belajar, berjualan, acara filantropi, mempersiapkan menu sahur dan buka, tadarus serta aktivitas solat malam. Puasa Bulan Ramadhan bertujuan untuk melemahkan sisi fisik untuk meninggikan dan memuliakan sisi batin. Lalu bagaimana puasa dapat produktif sementara fisik sedang lemas dan lemah? Yuk ikuti 4 cara ini

1. Jangan Kebanyakan Tidur

Sumber: klikdokter.com
Sumber: klikdokter.com

Bulan Ramadhan memang sayang sekali untuk dilewatkan dengan bersantai ria. Sebagaimana yang diketahui bahwa Bulan Ramadhan memiliki keutamaan dan karomah bagi umat muslim. Keistimewaan ini dirayakan umat muslim dengan memberikan jamuan terbaik bagi Ramadhan. 

Mulai dari persiapan sahur, buka puasa atau iftor, menyambutnya dengan suka cita bersama lantunan ayat-ayat suci Al Quran yang menyejukkan, berbagi kepada sesama. Banyak orang berlomba-lomba dalam kebaikan. Alhamdulillah berkah berkah menyertai semesta di Bulan penuh rahmat.

Aktivitas padat akan mengurangi kuantitas tidur. Biasanya tidur 7 -- 8 jam, selama puasa hanya 5-6 jam. Biasanya momen paling enak untuk tidur adalah setelah solat subuh, tidur pagi sampai siang, dan tidur siang disela waktu istirahat kerja. Memang kesannya enak, ternyata malah bikin pusing, keliyengan dan kurang segar seperti rasa-rasa meriang. Mengapa demikian?

Tidur berasal dari Bahasa Latin "sumnus" yang berarti proses alami periode pemulihan fisiologis dari istirahat tubuh dan pikiran. Secara Bahasa dan makna tidur dapat memberikan efek pemulihan, kebugaran dan penyegaran badan dan pikiran. Sayangnya kebanyakan tidur malah berdampak buruk bagi kesegaran badan.

Menurut penelitian Sleep Cycle Tahun 2015, beberapa negara memiliki pola tidur yang berbeda. Belanda 7 jam 54 menit, Jepang 5 jam 43 menit, Indonesia 6 jam 46 menit. Bagaimana jika kuantitasnya yang berkurang selama bulan puasa.?

Ketika kuantitas tidur berkurang, maka tingkatkan kualitas tidur dengan sleep hygiene. Sleep hygiene sangat dipengaruhi oleh penyakit, lingkungan, kelelahan, gaya hidup, stress, kondisi emosional, simultan dan alkohol, diet dan merokok. Kualitas tidur dalam sleep hygiene akan mempengaruhi neurobehavioral, neurocognitive, psychomotoric yang membantu memori, daya ingat dan produktivitas.

Untuk mencapai kualitas tidur yang baik dipengaruhi oleh waktu dan perasaan. Maka pilihlah waktu dan durasi yang tepat saat tidur. Pertama, jangan tidur waktu pagi dan sore. Sebaiknya pilih waktu siang untuk memperoleh sleep hygiene.

Lama tidur siang memiliki manfaat yang bervariasi berikut manfaat tidur siang dipublikasikan oleh World Treat Journal. Jika jadwal padat, tidur siang 10 hingga 20 menit dapat mengembalikan kesegaran tubuh sehingga saat terbangun tubuh akan lebih mudah berkonsentrasi menjalani rutinitas. 

Waktu tidur selama 30 menit adalah waktu yang kurang maksimal karena tubuh hanya beristirahat namun kesadaran belum memasuki gelombang tidur yang tepat sehingga saat terbangun akan terasa pusing untuk mengendalikan kesadaran. Mengapa demikian? Pada fase 30 menit awal, kesadaran sedang menuju pada fase-fase tidur pulas namun harus terbangun pada waktu yang tidak tepat.

Tidur siang selama 60 menit akan terasa manfaatnya dibandingkan tidur 30 menit. Meski saat terbangun akan merasa pusing, namun dalam waktu tidur ini, gelombang tubuh akan mengistirahatkan tubuh dan otak dengan baik. Manfaat yang dapat dirasakan adalah menambah daya ingat otak seperti mengingat nama, wajah, otak dan kejadian. Waktu tidur siang selama 60 menit sama dengan istirahat semalaman.

Waktu tidur siang yang baik adalah 90 menit. Selain mempertahankan daya ingat, tidur siang 1,5 jam ini juga mampu menjaga kestabilan emosional, keadaan jiwa dan meningkatkan kreativitas.

Selain tidur siang, rentang waktu tidur malam harus memperoleh sleep hygiene dengan cara menjauhkan gadget atau smartphone dari mata. Alasannya karena sinar spektrum biru pada layer gawai dapat mempengaruhi otak dalam menunda perintah kerja sekresi melatonin sehingga main handphone sebelum tidur malah membuat susah tidur dan durasi tidur lebih panjang.

2. Susun Rencana Kegiatan yang Terstruktur

Sumber: kampoengngawi.com
Sumber: kampoengngawi.com

Menyusun rencana kegiatan berdampak positif terhadap penjadwalan dan keteraturan. Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan dalam penyusunan rencana kegiatan Ramadhan adalah logis, realistik, sistematik, objektif, fleksibel, bermanfaat dan efisien. Jangan sampai kegiatan yang dilakukan tidak seimbang. Susun rencana kegiatan dengan membagi dalam 4 bagian yaitu rencana hirarki.

Maksudnya buat skala prioritas dan pemilihan kegiatan yang tepat. Misalnya setelah subuh digunakan untuk tadarus Al Quran, berangkat kerja, tidur siang disela istirahat, pulang bekerja, solat tarawih dan istirahat. Acara filantropi lakukan jadwalkan dalam kegiatan tunggal atau sekali pakai. 

Maka dibutuhkan persiapan yang matang baik dari anggaran, waktu, tenaga dan jadwal kegiatan pribadi. Jangan sampai kegiatan yang tidak tersusun dengan rapi menyebabkan urusan pribadi berbenturan dengan kegiatan sosial.

3. Mengubah Gaya Hidup dan Kebiasaan Konsumsi

Sumber: wowkeren.com
Sumber: wowkeren.com

Dari waktu ke waktu gaya hidup manusia berubah signifikan. Ditambah lagi dengan perubahan lingkungan yang mulai tidak bersahabat dengan manusia. Hal ini akan mempengaruhi kesehatan fisik. 

Jika orang tua zaman dulu mengenal tradisi "nyirih" atau "nyuruh" sekarang digantikan dengan kebiasaan merokok. Sekilas tentang nyirih adalah tradisi mengunyah daun sirih dengan kapur enjit/ kapur sirih. Makanya gigi mereka kuat, sehat dan membunuh kuman, virus dan bakteri.

Fadilah puasa adalah untuk kesehatan fisik dan batin. Tapi, ada gaya hidup yang kurang tepat saat berbuka puasa. Gaya konsumsi yang terjadi saat ini adalah perut kosong, dihajar dengan minuman dingin, minuman bersoda, gorengan, kurang konsumsi air bening, merokok dan diet berlebihan. Efek yang paling gampang dirasakan sakit radang tenggorokan, batuk, pilek, meriang. Jadi kalau begini, bukan puasanya yang salah tapi gaya konsumsinya yang kurang tepat.

Memang susah menghadapi godaan es batu menjelang buka puasa. Selain menyegarkan, seakan-akan es batu menjadi penawar dahaga yang berkepanjangan. Tapi efeknya ternyata berbahaya untuk kesehatan. Ditambah lagi dengan konsumsi pedas dan gorengan yang sangat berminyak.

Hindari makanan yang memicu dehidrasi diantaranya : pertama, dessert yang mengandung kadar gula tinggi. Gula yang berlebih dalam makanan akan menyebabkan darah menyimpan kandungan gula dalam pembuluh darah dan mengental pada urin. Efeknya jadi sering buang air kecil. Kedua, makanan pedas karena tubuh akan lebih banyak bersekresi sehingga mudah dehidrasi dan lemas. Ketiga, makanan ringan atau snack karena kandungan sodium menyebabkan produksi urin yang semakin meningkat.

Keempat, gorengan. Memang godaan puasa paling berat adalah melihat lambaian bakwan, tempe, lontong dan sambal kacang dipinggir jalan ya? Apalagi kalo sudah jam-jam pulang kantor, masih harus buka di perjalanan. Menu ini menjadi alternatif sebelum makan nasi pada malam hari. Ternyata kandungan minyak didalam gorengan dapat menyebabkan begah dan kembung.

Mulai saat ini, ubah konsumsi dengan makanan sehat jangan asal kenyang, asal sahur. Pilih gizi yang seimbang 4 sehat 5 sempurna dan makan kurma sesuai sunnah nabi.

4. Meditasi

Sumber: liputan6.com
Sumber: liputan6.com

Puasa bertujuan untuk memberikan pengaruh baik pada fisik dan batin. Bertepatan dengan bulan Ramadhan ini, ada baiknya untuk belajar menenangkan diri agar tidak stres dengan cara menahan nafsu, mengendalikan emosi dan banyak bersyukur. Namun, Sekjen Asosiasi Psikologi Positif Indonesia Abdul Rahman Shaleh berpendapat ada juga orang-orang yang tidak merasakan manfaat berpuasa dari segi kesehatan mental.

Hal tersebut karena puasa hanya berfokus pada puasa fisik sebatas menahan lapar dan haus tanpa belajar untuk mengontrol emosi dan mental. Meditasi saat berpuasa berfungsi untuk obat penenang. Ketika bermeditasi, seseorang akan melepaskan ego dan emosi yang berlebihan. Secara agama, meditasi dipahami sebagai bentuk keikhlasan. Secara psikologis dipahami sebagai Latihan mengolah batin.

Meditasi saat berpuasa berdampak positif mindfulness. Secara fisik, badan didetoksifikasi. Fuller mengatakan puasa dan kesehatan mental itu terjadi setelah berbuka puasa atau tersedia makanan.

"Sejumlah orang merasa lepas kendali tentang makanan. Mereka merasa tidak bisa menolak, tidak bisa berhenti. Bukan itu masalahnya. Saya punya lebih banyak pilihan dalam hidup. Apa yang sangat inginkan sekarang?"

  

Beberapa manfaat meditasi saat berpuasa adalah membantu mengatur nafsu makan, membantu menghilangkan rasa stress, membantu meningkatkan imun tubuh, menjaga kesehatan jantung dan memperbaiki kualitas tidur. Beberapa Teknik yang dapat digunakan adalah Teknik meditasi kesadaran dan meditasi jalan.

Semoga dapat ibadah puasa memberikan ketentraman, ketenangan dan berdampak pada kehidupan dunia dan akhirat.

Tangerang, 3 April 2022

Salam,

Sri Patmi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun