Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan
Risalah tentang Idul Fitri
Bobot kesyahduan akan sangat berbeda jika merayakan Idul Fitri ketika orang tua masih hidup dibanding dengan seandainya sudah mendahului ke alam baka.
Sebagian suku di Indonesia bahkan memiliki tradisi sungkeman pada momentum Idul Fitri. Praktiknya, anak kepada ayah-bundanya, adik kepada kakak-kakaknya, yang muda kepada yang lebih tua, akan memohon maaf dalam posisi mencium tangan sambil meminta nasehat kehidupan.
*-*-*
Momentum perenungan
Setiap hari raya yang dirayakan sebagai ritual tahunan juga dapat dijadikan momentum perenungan: mengenang masa lalu sembari menatap masa depan dan berupaya berbuat sesuatu yang lebih baik.
Imam Syafii pernah menggubah sebait syair yang sangat menyentuh:
...
"Wahai hari id, dengan apa engkau datang kali ini?... Dengan sesuatu seperti tahun-tahun sebelumnya atau engkau datang sesuatu yang baru."
Renungan kelas tinggi seperti syair Imam Syafii ini mengirim pesan betapa penting merenungkan kemajuan dan keutamaan yang diperoleh setiap Muslim/Muslimah dari tahun ke tahun, baik pada level individu atau kelompok atau bahkan tingkat bangsa sebuah negara.
*-*-*
Silaturahmi