Sultani
Sultani Freelancer

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

5 Kiat untuk Lansia yang Hendak Berpuasa

11 Maret 2024   09:21 Diperbarui: 11 Maret 2024   09:22 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
5 Kiat untuk Lansia yang Hendak Berpuasa
Sumber: Timesindonesia.co.id

Model puasa yang ideal adalah yang memperhitungkan kebutuhan nutrisi dan hidrasi yang tepat, serta memberikan ruang bagi tubuh untuk beristirahat dan pulih kembali. Oleh karena itu, puasa penuh –dari waktu fajar hingga maghrib – di mana tidak ada asupan makanan atau minuman selama periode tersebut, boleh jadi tidak cocok untuk sebagian besar lansia. Meskipun puasa penuh adalah ibadah yang mulia, bagi mereka yang hidupnya telah melewati masa muda ini, harus mengambil langkah-langkah ekstra agar tetap sehat dan kuat.

Sebaliknya, model puasa yang disesuaikan seperti puasa sebagian, di mana lansia dapat mengonsumsi makanan ringan dan air saat diperlukan, bisa menjadi pilihan yang cocok untuk lansia. Ini memungkinkan mereka untuk menjaga energi dan hidrasi yang cukup tanpa memberikan beban berlebih pada tubuh mereka.

Untuk itu penting bagi lansia untuk melakukan ritual sahur yang sehat untuk memulai hari puasa. Mereka harus mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi dan menghindari makanan yang berlemak atau berat. Sahur adalah bekal bagi tubuh para lansia untuk menyelesaikan perjalanan panjang puasa. Selama periode puasa jangan pernah membiarkan tubuh lansia menjadi lemah.

Selain membekali tubuh dengan nutrisi yang mencukupi, para lansia juga perlu membatasi aktivitas fisik selama siang hari. Kekuatan masa muda mereka sudah pudar, sehingga disarankan untuk menggunakan energi dengan bijaksana. Jangan terlalu banyak bergerak atau beraktivitas agar tubuh yang sudah renta tersebut tidak mudah lelah. Jika merasa lelah atau lemah, jangan ragu untuk beristirahat atau mengonsumsi makanan ringan yang diperlukan. Itu tandanya tubuh memberi sinyal yang benar tentang apa yang harus dilakukan oleh lansia, kesehatan adalah prioritas utama.

Agar lansia bisa berpuasa dengan nyaman dan aman serta bisa meraih keutamaan ibadah puasa Ramadan, simak 5 tips berikut ini:

1. Konsultasi Medis Sebelum Memulai Puasa

Langkah pertama yang harus dilakukan oleh lansia sebelum memulai puasa adalah berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis yang berpengalaman. Kondisi kesehatan individu dapat bervariasi, dan dokter akan memberikan evaluasi yang akurat tentang apakah puasa cocok bagi lansia tersebut. Konsultasi ini juga memungkinkan untuk menyesuaikan regimen puasa sesuai dengan kondisi kesehatan yang spesifik.

Hal yang harus diperhatikan ketika konsultasi medis adalah soal riwayat kesehatan. Lansia yang hendak berpuasa hendaknya memberikan informasi yang lengkap dan akurat tentang riwayat kesehatan lansia, termasuk penyakit yang pernah diderita, kondisi kesehatan saat ini, dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Informasi ini akan menjadi pedoman bagi dokter untuk menentukan keamanan berpuasa dan model puasa yang dikerjakan.

Sumber: Herminahospitals.com
Sumber: Herminahospitals.com

Lansia juga perlu berinisiatif untuk mendiskusikan risiko dan manfaat puasa. Diskusi tersebut akan memberikan wawasan kepada dokter tentang pemahaman lansia terhadap potensi risiko dan manfaat puasa berdasarkan kondisi kesehatannya sendiri. Dengan pemahaman yang jelas akan membantu dokter untuk mengarahkan lansia membuat keputusan yang tepat terkait kesehatannya.

Lansia juga bisa bekerja sama dengan dokter untuk membuat rencana puasa yang sesuai dengan kondisi kesehatannya. Rencana tersebut bisa soal penyesuaian jam makan, dosis obat, atau pemantauan lebih ketat terhadap kondisi kesehatan tertentu,  agar tidak mengganggu kesehatan tubuh lansia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun