Sultani
Sultani Freelancer

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

5 Kiat untuk Lansia yang Hendak Berpuasa

11 Maret 2024   09:21 Diperbarui: 11 Maret 2024   09:22 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
5 Kiat untuk Lansia yang Hendak Berpuasa
Sumber: Timesindonesia.co.id

Lansia yang hendak berpuasa wajib untuk peka terhadap gejala yang perlu diperhatikan selama puasa, seperti dehidrasi, penurunan gula darah, atau masalah kesehatan lainnya. Konsultasikan gejala tersebut sejelas mungkin dengan dokter agar bisa membantu lansia untuk tetap waspada terhadap kondisi kesehatannya dan mengambil tindakan yang diperlukan jika ada masalah.

2. Menjaga Hidrasi yang Cukup

Salah satu aspek penting dalam menjalani puasa adalah menjaga hidrasi yang cukup, terutama bagi lansia yang rentan terhadap dehidrasi. Meskipun puasa melarang konsumsi makanan dan minuman selama periode tertentu, lansia masih harus memastikan bahwa mereka minum air yang cukup selama periode sahur dan berbuka. Kekurangan cairan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti pusing, kelelahan, atau masalah ginjal.

Isu dehidrasi untuk lansia berpuasa selalu menjadi perhatian karena tingkat kerentanannya terhadap kekurangan cairan. Pada umumnya dehidrasi pada lansia bisa diidentifikasi dari tanda-tanda berikut:

Mulut kering dan haus yang berlebihan. Jika tubuh lansia kekurangan asupan air, mereka akan merasa haus terus-menerus dan mengalami kesulitan menelan karena kurangnya air liur. Untuk mencegah dehidrasi selama puasa, harus dipastikan bahwa lansia minum air dalam jumlah yang mencukupi saat sahur dan berbuka. Selain itu, harus dipastikan juga bahwa asupan cairan di antara waktu berbuka dan sahur juga cukup.

Sumber: Liputan6.com
Sumber: Liputan6.com

Gejala dehidrasi yang lain adalah kulit yang tampak kering, kusam, dan kurang elastis. Untuk mencegah terjadinya dehidrasi pada kulit, hindari konsumsi minuman ber-kafein atau beralkohol. Jadi, jangan memberikan minuman seperti kopi, teh, atau minuman berenergi kepada lansia, karena berisiko meningkatkan dehidrasi.

Pusing pada lansia juga bisa menandakan gejala dehidrasi karena terjadi penurunan tekanan darah akibat kekurangan cairan. Lansia harus mengonsumsi makanan yang tinggi kadar airnya, seperti buah-buahan dan sayuran segar, serta makanan berserat tinggi untuk  membantu mempertahankan kadar cairan tubuh.

Gejala lain dehidrasi pada lansia bisa juga berupa kelelahan atau kelemahan karena penurunan energi dan kelemahan umum pada lansia. Untuk mencegah kelelahan atau kelemahan ketika berpuasa, lansia harus mengunyah permen peppermint atau menggunakan penyegar mulut yang bebas gula, untuk merangsang produksi air liur dan membantu mengatasi rasa mulut kering.

Konstipasi atau gangguan pencernaan juga bisa menjadi gejala dehidrasi pada lansia. Supaya pencernaannya tidak mengganggu aktivitas puasa karena konstipasi, lansia harus memastikan untuk mengambil istirahat yang cukup selama puasa dan menghindari aktivitas fisik yang berlebihan yang dapat meningkatkan risiko dehidrasi.

3. Mengonsumsi Makanan Sehat dan Seimbang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun