Sultani
Sultani Freelancer

Senang menulis kreatif berbasis data

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Indahnya Berbuka Puasa di Teluk Kendari

24 Maret 2024   13:39 Diperbarui: 29 Maret 2024   15:45 1282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indahnya Berbuka Puasa di Teluk Kendari
Suasana di Ruang Terbuka Hijau Puday-Lapulu di pesisir Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (25/1/2023). (Foto: KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS)

Salah satu tempat yang saya highlight akan menjadi agenda buka puasa adalah Kendari Beach atau Teluk Kendari ini. Informasi lokasi dan kondisi teluk sudah langsung saya kantongi sebagai bekal pengetahuan tentang tentang situasi dan tipikal orang-orang yang akan saya temui nanti.

Saya ditemani dengan rekan kerja menggunakan mobil rental berangkat dari hotel yang kebetulan letaknya tidak jauh dari spot ini. Hotel tersebut berdiri di pinggir jalan yang memisahkan Teluk Kendari dengan area yang menjadi pusat bisnis dan keramaian masyarakat.

Ketika pertama kali menapakkan kaki di Teluk Kendari kesan yang memukau langsung menyelimuti diri saya. Suasana sore di teluk itu begitu damai dan penuh keakraban. 

Saya menyapa beberapa warga yang sudah bercengkerama di atas kursi mereka sambil menyalami mereka. Sementara warga yang lain di sekitarnya terlihat sibuk menyiapkan diri untuk berbuka puasa. Kegembiraan dan keramahan selalu terpancar dari wajah mereka.

Di sepanjang tepi teluk, aktivitas warga yang menunggu buka puasa terlihat begitu beragam. Ada yang duduk bersama keluarga di tepi pantai, menikmati indahnya senja sambil menunggu waktu berbuka tiba. Sedangkan yang lain sibuk berjalan-jalan menikmati udara segar dan pemandangan yang memesona.

Ilustrasi pemandangan Teluk Kendari (Dokumentasi Pribadi)
Ilustrasi pemandangan Teluk Kendari (Dokumentasi Pribadi)

Keramahan pedagang kuliner di sekitar teluk juga menjadi salah satu hal yang mencolok. Mereka dengan ramah menyambut pengunjung, menawarkan berbagai hidangan lezat untuk berbuka puasa. Aroma harum pisang ijo, makanan khas Ramadan masyarakat Kendari merangsek ke hidung Saya, mengundang selera untuk segera berbuka.

Tidak hanya itu, suara-suara pengajian yang samar-samar terdengar dari kejauhan menambahkan nuansa spiritual dan ketenangan. 

Teluk Kendari sore itu menjadi tempat di mana indahnya alam bersatu dengan kehangatan dan keramahan manusia. Kemesraan alam dan manusia di sisi teluk semakin berkesan ketika waktu berbuka puasa tiba.

Suasana sepetak lahan di sisi teluk menjadi begitu hidup dan penuh kehangatan. Kali ini para pedagang pisang ijo yang sejak tadi meracik makanan dan menyediakan untuk para pelanggannya mulai bergerak. 

Mereka dengan cekatan mengantarkan makanan khas Makassar yang telah dipesan oleh konsumen langsung ke tempat duduknya. Mereka selalu tersenyum ceria, memastikan setiap pengunjung merasa dihargai dan nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun