Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Dosen

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Nutrisi, Rasa dan Dompet: Trilema Kreasi Makanan Berbuka Anak Kost

22 Maret 2024   13:50 Diperbarui: 4 April 2024   00:15 1381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nutrisi, Rasa dan Dompet: Trilema Kreasi Makanan Berbuka Anak Kost
Takjil dan makanan berbuka dari sebuah masjid di Kota Malang. (Dokumen pribadi)

Mystery Topic hari ke-12 ini cukup unik. Saya kira akan banyak kompasianer yang memberikan opini mereka tentang berbagai bentuk dan cita rasa makanan serta makanan yang murah-meriah dan tentu saja bergizi. 

Saya mencoba membuat perspektif berbeda dari teman-teman kompasianer. 

Sebagai seorang dosen, saya menerima tantangan mystery topic ini dengan membuat artikel yang sedikit ilmiah. 

Saya melakukan survei dan wawancara tertulis dengan beberapa mahasiswa saya. Cukup panjang juga dan sedikit melelahkan, sehingga saya terlambat memposting opini hari ke-12 ini. 

***

Pendahuluan

Dalam kehidupan seorang anak kost, berbuka puasa bukan sekadar mengisi perut setelah seharian berpuasa, melainkan juga tentang bagaimana menjaga keseimbangan antara nutrisi, rasa, dan keterbatasan anggaran. 

Data yang dianalisis mengungkap dinamika pemilihan makanan berbuka di kalangan mahasiswa yang tinggal di kost-an. 

Dari 56 responden, mayoritas berusia sekitar 20 tahun, dengan proporsi perempuan dan laki-laki yang cukup seimbang, menunjukkan keberagaman perspektif. 

Sebagian besar berasal dari Jawa Timur, mencerminkan pola konsumsi khas daerah tersebut dalam pemilihan makanan berbuka.

Distribusi usia responden (Dokumen pribadi)
Distribusi usia responden (Dokumen pribadi)

Analisis ini menyoroti pentingnya nutrisi bagi anak kost dalam memilih makanan berbuka, dengan 39% menyatakan sangat penting dan 36% menyatakan cukup penting. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun