Ramadan Buat Sinten
Guru yang lembut dan cantik itu bertandang ke rumah Sinten, muridnya. Namun gadis itu tidak di rumah. Tetangganya yang menemuinya.
"Neneknya sedang sakit Bu.:"
"Woo, sudah di bawa ke dokter ?"
"Boro-boro ke dokter. Buat makan sehari-hari juga tidak menentu."
"Orang tuanya ke mana ?"
"Mereka berpisah. Ibunya jadi TKI. Tapi malang nasibnya, ia kena musibah. Sekarang masuk penjara. Ayahnya pergi, tak tahu kabar beritanya. Kini Sinten hidup berdua dengan neneknya."
Bu guru itu mengangguk-anggukkan kepala.
"Sekarang dia pergi kemana ?"
"Ke rumah Pak Kambali, juragan tape di desa ini. Ikut membantu mengupas kulit ketela. Bayarannya buat beli beras. Biasanya jelang magrib sudah pulang."
"Jadi pulang sekolah ia langsung kerja ?"
"Iya siapa lagi yang menanggung hidupnya, kalau nggak begitu ? Ia menggantikan kerja neneknya."