Chill and Heal: Kutemukan "Hidden Gems" di Pulau Lombok
Pada hari kedua, tujuan kami adalah Bukit Sembalun. Perjalanannya cukup jauh dari Senggigi hampir 3 jam, jalan lurus lalu menanjak dan berkelok-kelok pada saat akan tiba di Taman Wisata Pusuk Sembalun.
Saya berdecak kagum melihat pemandangan yang disuguhkan di sekeliling Bukit Sembalun. Bukit Sembalun yang merupakan kaki Gunung Rinjani. Tapi saya tidak mendaki ke Gunung Rinjani. Bukit Sembalun dengan ketinggiannya yang mencapai 2.000 mdpl itu memiliki 7 bukit , Bukit Anak Dara, Bukit Inspirasi, Bukit Pengasingan, Bukit Kondo, Bukit Tanaq Abang, Bukit Lembah Gedong, Bukit Nanggi.
Begitu saya melihat ke bawah terlihat pemandangan persawahan dan suatu desa yang terlihat seperti permadani, dan kotak-kotak kehijauan .
Setelah makan siang, kami ingin mengunjungi air terjun Benang Kelambu. Sayangnya, hujan deras membuat rencana kami batal. Di tempat itu akan licin dan berbahaya bagi pejalan kaki.
Desa Banyumulek
Pada hari ketiga, tujuan kami adalah ke desa-desa Banyumulek, Desa Sade dan Mandalika Kuta.
Menuju desa Banyumulek dari Senggigi sekitar 60 menit, dari jalan highway, kamu masuk ke jalan yang sempit . Tibalah di satu tempat yang halaman rumahnya luas dan terbuka. Rumah dengan ruang terbuka sangat luas sekali dipakai untuk display semua hasil kerajinan pembuatan tembikar dari tanah liat yang halus dan unik. Hasil karya berupa alat rumah tangga, asbak, tempayan, kendil, tempat minum, hiasan dinding, dibuat dengan tangan oleh para pengrajin desa warga desa Banyumulek.
Desa Sukarara
Dari desa Banyumulek kami meluncur ke Desa Sukarara. Begitu sampai di tempat parkir, kami disambut oleh seorang perempuan muda yang mengantar kami ke tempat dua orang penenun songket. Saya melihat bagaimana dua perempuan paruh baya itu menenun dari benang emas menjadi kain yang sangat halus dan sering disebut dengan kain songket.
Kain Songket dikerjakan secara turun temurun, dan diceritakan bahwa sebagai perempuan suku Sasak dilahirkan dengan talenta sebagai penenun sejak kecil. Apabila pada usia 17 tahun seorang perempuan belum bisa menenun, perempuan itu tak diizinkan untuk menikah. Lamanya menenun kain songket sekitar 1 bulan, tergantung kesulitan dari kain tenun yang ingin dihasilkan.