Chill and Heal: Kutemukan "Hidden Gems" di Pulau Lombok
Selama hampir sebulan kita, umat Islam di seluruh Indonesia diberikan kesempatan untuk berpuasa . Berpuasa secara fisik dan Spiritual. Fisik yang harus menanggung lapar, dahaga dan haus selama hampir 13 jam. Tak kalah pentingnya, selama bulan suci Ramadan, spiritual terus dikendalikan untuk menyusikan tubh , pikiran dan mengendalikan diri dan semakin dengan Tuhan.
Nach, tibalah Hari Kemenangan pun , Lebaran datang. Semuanya hiruk pikuk untuk pulang mudik, bertemu, bersilaturahmi dengan orang terdekat dan tercinta.
Pertemuan dengan orang tercinta sudah selesai, lalu apa yang perlu dilakukan karena tubuh dan jiwa yang capek ,banyaknya kegiatan yang menyita waktu selama Lebaran.
Yuk, lakukanlah "Chill and Heal". Pengertian idiom "Chill and Heal" itu adalah menenangkan diri, relax , menyembuhkan. Tubuh dan jiwa yang capek karena penuh dengan kegiatan , perlu istirahat dengan bertemu dengan teman dekat, atau pergi wisata di tempat yang sepi dan menyenangkan sehingga menyembuhkan fisik, jiwa raga.
Gimana bisa pergi ke tempat sepi dan menenangkan? Semua serba penuh. Kita tidak perlu mencari tempat yang biasanya populer seperti Bali, Yogyakarta. Tetapi kita bisa menemukan destinasi wisata yang tidak populer tapi jadi andalan #BanggaBerwisatadiIndonesia.
Bangga Berwisata di Indonesia
Jika ingin wisata di saat liburan Lebaran tak perlu jauh-jauh ke luar negeri. Cukup di Indonesia saja. Di Indonesia , tempat-tempat destinasi wisata yang diandalkan. Salah satunya adalah Lombok.
Menurut situs perjalanan TripAdvisor, pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat berada di peringkat lima besar dalam destinasi alam terbaik di dunia tahun 2023. Destinasi terbaik ini merupakan pilihan dari Travellers Choice 2023.
Lombok memang tidak sepopuler Bali . Tapi Lombok sangat mirip dengan bali dari segi hidden gems wisata alam di Lombok. Sekarang sudah jadi salah satu Destinasi Super Prioritas yang ada di #DiIndonesiaAJa.
Mulai dari sejumlah Gili yang dapat dikunjungi , salah satunya adalah Gili Meno, dikenal sebagai penangkaran dari habitat penyu hijau dan penyu sisik, sampai pantai-pantai yang indah di Lombok seperti pantai Pink, Senggigi, Kuta Mandalika yang sangat menakjubkan. Juga gunung Rinjani yang sangat terkenal keindahannya.
Pengalamanku Berwisata di Lombok, Indonesia
Perjalanan wisata saya ke Lombok sangat singkat sekali, 4 hari 3 malam. Namun, perjalanan ini sangat santai, relax dan membawa wawasan budaya dan keindahan alam yang memukau bagi saya.
Menginjak Lombok adalah kesempatan wisata yang sangat menyenangkan bagi saya. Begitu pesawat yang sempat "delay" tiba di Lombok International Airport , seorang supir sekaligus guide yang telah kami sewa sudah menunggu.
Berhubung sudah sore hari, kami segera mencari tempat makan menuju Hotel Holiday Resort. Senggi. Selesai makan siang yang sudah sore, kami segera tiba di Hotel Holiday Resort . Perjalanan kira-kira 1 jam dan sangat lancar tanpa macet.
Begitu balkon kamar atas dibuka, pemandangan dari pohon-pohon kelapa yang menaungi sekitar taman , kolam renang untuk anak dan dewasa , dari kejauhan terlihatlah laut yang membiru . Suasana tenang dengan semilir angin membuat saya bisa menikmati keindahan sore itu.
Untuk mengisi sore itu, kami datang ke suatu tempat deretan restoran di daerah Senggigi. REstoran-restoran ini menawarkan makan malam seafood yang lezat. Pengunjung bisa duduk di bibir pantai , menikmati pasir putih, ada yang naik kuda, ada yang snorkeling, naik perahu , banana boat.
Setelah memesan makan malam saya minta dimasak setelah "sunset" jika dingin, ikan bakar kurang enak disantap.
Sambil menikmati semilirnya angin laut dan menunggu sunset, akhirnya waktu "sunset" pun tiba, Detik-detik yang dinantikan sangat menakjubkan. Mula-mula matahari turun perlahan-lahan dari belahan langit, hingga akhirnya menghilang. Lensa kamera saya menangkap sesuatu yang sangat indah tanpa dapat ditangkap mata. Cakrawala berpendar di antara riak air berwarna jingga dan nelayan pun siapkan perahunya.
Langit jadi gelap, kami masuk ke restoran untuk menyantap makan malam yang telah tersedia.
Bukit Sembalun
Pada hari kedua, tujuan kami adalah Bukit Sembalun. Perjalanannya cukup jauh dari Senggigi hampir 3 jam, jalan lurus lalu menanjak dan berkelok-kelok pada saat akan tiba di Taman Wisata Pusuk Sembalun.
Saya berdecak kagum melihat pemandangan yang disuguhkan di sekeliling Bukit Sembalun. Bukit Sembalun yang merupakan kaki Gunung Rinjani. Tapi saya tidak mendaki ke Gunung Rinjani. Bukit Sembalun dengan ketinggiannya yang mencapai 2.000 mdpl itu memiliki 7 bukit , Bukit Anak Dara, Bukit Inspirasi, Bukit Pengasingan, Bukit Kondo, Bukit Tanaq Abang, Bukit Lembah Gedong, Bukit Nanggi.
Begitu saya melihat ke bawah terlihat pemandangan persawahan dan suatu desa yang terlihat seperti permadani, dan kotak-kotak kehijauan .
Setelah makan siang, kami ingin mengunjungi air terjun Benang Kelambu. Sayangnya, hujan deras membuat rencana kami batal. Di tempat itu akan licin dan berbahaya bagi pejalan kaki.
Desa Banyumulek
Pada hari ketiga, tujuan kami adalah ke desa-desa Banyumulek, Desa Sade dan Mandalika Kuta.
Menuju desa Banyumulek dari Senggigi sekitar 60 menit, dari jalan highway, kamu masuk ke jalan yang sempit . Tibalah di satu tempat yang halaman rumahnya luas dan terbuka. Rumah dengan ruang terbuka sangat luas sekali dipakai untuk display semua hasil kerajinan pembuatan tembikar dari tanah liat yang halus dan unik. Hasil karya berupa alat rumah tangga, asbak, tempayan, kendil, tempat minum, hiasan dinding, dibuat dengan tangan oleh para pengrajin desa warga desa Banyumulek.
Desa Sukarara
Dari desa Banyumulek kami meluncur ke Desa Sukarara. Begitu sampai di tempat parkir, kami disambut oleh seorang perempuan muda yang mengantar kami ke tempat dua orang penenun songket. Saya melihat bagaimana dua perempuan paruh baya itu menenun dari benang emas menjadi kain yang sangat halus dan sering disebut dengan kain songket.
Kain Songket dikerjakan secara turun temurun, dan diceritakan bahwa sebagai perempuan suku Sasak dilahirkan dengan talenta sebagai penenun sejak kecil. Apabila pada usia 17 tahun seorang perempuan belum bisa menenun, perempuan itu tak diizinkan untuk menikah. Lamanya menenun kain songket sekitar 1 bulan, tergantung kesulitan dari kain tenun yang ingin dihasilkan.
Saya suka sekali bisa berbusana Suku Sasak dengan diizinkan untuk mengenakan sarung dan bajunya. Saya abadikan untuk kenangan bagaimana saya pernah melihat busana suku Sasak.
Rumah Adat Desa Sade
Perjalanan dilanjutkan menuju ke Rumat adat desa Sade. Setelah mobil diparkir, kami harus menyeberang dan disambut seorang guide dengan memberikan donasi serelanya.
Bale merupakan rumah adat suku Sasak. Jumlah suku sasak yang tinggal di lokasi ini tinggal sedikit, 400 orang dan 150 Kepala Keluarga.Keunikan rumah sasak ini adalah rumah adat ini tertata rapi, menggunakan bahan alami, tidak ada semen.
Tiang terbuat dari kayu, dining dari anyaman bambu, atapnya alang-alang dan jerami, lantainya masih tanah. Lantai tanah dilapisi dengan kotoran kerbau tidak meninggalkan bau. Dibagi dalam dua ruangan yaitu bale luar untuk tamu dan tidur kamu lelaki dan bale dalam untuk kaum perempuan. Bale dalam dibangun lebih dari bale luar dengan tiga anak tangga yang merupakan kepercayaan Islam Wetu Telu.
Di tengah rumah-rumah adat Desa Sade, terletak lumbung padi. Lumbung padi ini disebut Berugak. Bangunan juga dibagi jadi dua. Bagian atas yang berdinding untuk wadah menyimpan hasil bumi dan bagian bawah tidak ada dinding . Mayoritas warga lelaki bekerja sebagai petani, para perempuan sangat pandai untuk menjadi penenun ikat tradisional.
Pantai Mandalika Kuta
Setelah mengenal budaya suku adat Sasak, kami menuju pantai Mandalika Kuta. Pantai ini berada di Kawasan Mandalika. Pesona dari wawasan ini sangat unik ditambah dengan beberapa fakta lainnya.
Fakta itu antara lain, mengetahui asal usul nama Mandalika:
Tokoh legenda dari suku Sasak adalah Putri Mandalika dari sebuah kerajaan yang dipimpin oleh raja dan ratu bijaksana. Paras putri Mandalika sangat cantik, banyak lamaran yang ditolak, hingga putri terpaksa bersemedi untuk mendapatkan keputusan siapa yang akan dapat mendampinginya. Sayangnya saat bersemedi, itu Putri mandalika justru terjun menceburkan diri dan tidak dapat diselamatkan .
Untuk memperingati kematiannya, diadakan upacara Bau Nyale yaitu ritual cacing laut sebagai jelmaan Putri mandalika yang terjun ke Bukit Seger .
Begitu sampai di Pantai Kuta Mandalika, kami makan siang dan memandang dari kejauhan bukit-bukit yang yang mengelilingi pantai. Oh ternyata potensi pariwisata ini telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK pada tahun 2014. Adanya program sport tourism, mulai dari acara kelas dunia MotoGP 2021, di sirkuit yang sangat indah dikelilingi pantai yang sangat indah.
Jadi banyak sekali hidden gem yang saya temukan di pantai Kuta Mandalika, pemandangan, legenda, sport tourism (belum bisa lihat karena ditutup).
Singkat wisatanya, tapi saya telah dapat menemukan "chill dan heal" sepulang dari Pulau Lombok. Menemukan keindahan, kesegaran jiwa dan mata dan pulang dengan kesembuhan untuk bisa beraktivitas kembali.
Yuk jangan lupa untuk bangga berwisata di Indonesia karena wisatanya lengkap (budaya, alam, dan sport).
Sumber referensi:
- #Ceritakota-Legenda Putri hingga Perbukitan Eksotik, Ini 6 Fakta Unik Tentang Mandalika Lombok! https://www.indonesia.travel/id/id/ide-liburan/cerita-kota-legenda-putri-hingga-perbukitan-eksotik-ini-6-fakta-unik-tentang-mandalika-lombok
- Rumah Adat NTB yang MEnarik Dikunjungihttp://www.disbudpar.ntbprov.go.id/rumah-adat-ntb-yang-menarik-dikunjungi-wisatawan/