Ina Tanaya
Ina Tanaya Penulis

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Chill and Heal: Kutemukan "Hidden Gems" di Pulau Lombok

28 April 2023   16:23 Diperbarui: 28 April 2023   16:28 2020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chill and Heal: Kutemukan "Hidden Gems" di Pulau Lombok
Pantai Senggigi-dokpri

Selama hampir sebulan kita, umat Islam di seluruh Indonesia  diberikan kesempatan untuk  berpuasa .  Berpuasa secara fisik dan Spiritual.   Fisik yang harus menanggung lapar, dahaga dan haus selama hampir 13 jam. Tak kalah pentingnya, selama bulan suci Ramadan, spiritual  terus dikendalikan untuk menyusikan tubh , pikiran dan mengendalikan diri dan semakin dengan Tuhan.

Nach, tibalah Hari Kemenangan pun , Lebaran datang.   Semuanya hiruk pikuk untuk pulang mudik, bertemu, bersilaturahmi dengan orang terdekat dan tercinta.

Pertemuan dengan orang tercinta sudah selesai, lalu apa yang perlu dilakukan karena tubuh dan jiwa yang capek ,banyaknya kegiatan yang menyita waktu selama Lebaran.  

Yuk, lakukanlah  "Chill and Heal".    Pengertian idiom "Chill and Heal" itu  adalah menenangkan diri,  relax , menyembuhkan.  Tubuh dan jiwa yang capek  karena penuh dengan kegiatan , perlu istirahat dengan bertemu dengan teman dekat, atau  pergi wisata di tempat yang sepi dan menyenangkan sehingga menyembuhkan fisik, jiwa raga.

Gimana bisa pergi ke tempat sepi dan menenangkan?  Semua serba penuh. Kita  tidak perlu mencari tempat yang biasanya  populer seperti Bali, Yogyakarta.  Tetapi  kita bisa menemukan destinasi wisata yang tidak populer tapi jadi andalan #BanggaBerwisatadiIndonesia.

Bangga Berwisata di Indonesia

Jika ingin wisata di saat liburan Lebaran tak perlu jauh-jauh ke luar negeri. Cukup di Indonesia saja.  Di Indonesia , tempat-tempat destinasi wisata yang diandalkan.  Salah satunya adalah Lombok.

Menurut situs perjalanan TripAdvisor, pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat berada di peringkat lima besar dalam destinasi alam terbaik di dunia tahun 2023.   Destinasi terbaik ini merupakan pilihan  dari Travellers Choice 2023.

 Lombok memang tidak sepopuler Bali . Tapi Lombok sangat mirip dengan bali dari segi hidden gems wisata alam di Lombok. Sekarang sudah jadi salah satu Destinasi Super Prioritas yang ada di #DiIndonesiaAJa.

Mulai dari sejumlah Gili yang dapat dikunjungi , salah satunya  adalah Gili Meno, dikenal sebagai penangkaran dari habitat penyu hijau dan penyu sisik, sampai pantai-pantai yang indah di Lombok seperti pantai Pink, Senggigi, Kuta Mandalika yang sangat menakjubkan.   Juga gunung Rinjani yang sangat terkenal keindahannya.

Pengalamanku Berwisata di Lombok, Indonesia

Perjalanan wisata  saya ke Lombok sangat singkat sekali, 4 hari 3 malam.   Namun,  perjalanan ini sangat santai, relax dan  membawa wawasan budaya dan keindahan alam yang memukau bagi saya.

Menginjak Lombok adalah kesempatan wisata yang sangat menyenangkan bagi saya.  Begitu pesawat yang sempat "delay" tiba di Lombok International Airport , seorang supir sekaligus guide yang telah kami sewa sudah menunggu.  

Berhubung sudah sore hari, kami segera mencari tempat makan menuju Hotel Holiday Resort. Senggi.   Selesai makan siang yang sudah sore, kami segera  tiba di Hotel Holiday Resort . Perjalanan kira-kira  1 jam dan sangat lancar tanpa macet.

Holiday Resort Senggigi-dokpri
Holiday Resort Senggigi-dokpri

Holiday Resort Senggigi-Dokpri
Holiday Resort Senggigi-Dokpri

Begitu balkon kamar atas dibuka, pemandangan dari pohon-pohon kelapa yang menaungi sekitar taman , kolam renang untuk anak dan dewasa , dari kejauhan terlihatlah laut yang membiru .  Suasana tenang dengan semilir angin membuat saya bisa menikmati  keindahan sore itu.

Pantai Senggigi-dokpri
Pantai Senggigi-dokpri

Untuk mengisi sore itu, kami datang ke suatu tempat deretan restoran di daerah Senggigi.   REstoran-restoran ini menawarkan makan malam seafood yang lezat.  Pengunjung bisa duduk di bibir  pantai , menikmati pasir putih, ada yang naik kuda, ada yang snorkeling, naik perahu , banana boat.   

Setelah memesan makan malam saya minta dimasak  setelah "sunset"  jika dingin, ikan bakar kurang enak disantap.   

Sambil menikmati semilirnya angin laut dan menunggu sunset,  akhirnya waktu "sunset" pun tiba, Detik-detik yang  dinantikan sangat menakjubkan.   Mula-mula matahari turun perlahan-lahan dari belahan langit,  hingga akhirnya menghilang.  Lensa kamera saya menangkap sesuatu yang sangat indah tanpa dapat ditangkap mata.  Cakrawala berpendar di antara riak air berwarna jingga dan nelayan pun siapkan perahunya.

Langit jadi gelap, kami masuk ke restoran untuk menyantap makan malam yang telah tersedia.

Bukit Sembalun

BUkit Sembalun-Dokpri
BUkit Sembalun-Dokpri

Pada hari kedua,  tujuan kami adalah  Bukit Sembalun.   Perjalanannya  cukup jauh dari Senggigi hampir 3 jam, jalan lurus lalu menanjak dan berkelok-kelok pada saat akan tiba di Taman Wisata Pusuk Sembalun.

Taman Wisata Pusuk Sembalun-dokkpri
Taman Wisata Pusuk Sembalun-dokkpri

Saya berdecak kagum melihat pemandangan yang disuguhkan di sekeliling Bukit Sembalun.  Bukit Sembalun yang merupakan kaki Gunung Rinjani.  Tapi saya tidak mendaki ke Gunung Rinjani.   Bukit Sembalun dengan ketinggiannya yang mencapai 2.000 mdpl itu memiliki 7 bukit , Bukit Anak Dara, Bukit Inspirasi, Bukit Pengasingan, Bukit Kondo, Bukit Tanaq Abang, Bukit Lembah Gedong, Bukit Nanggi.

Begitu saya melihat ke bawah terlihat pemandangan persawahan dan suatu desa yang terlihat seperti permadani,  dan kotak-kotak kehijauan .     

Setelah makan siang, kami ingin mengunjungi  air terjun Benang Kelambu. Sayangnya, hujan deras membuat rencana kami batal.  Di  tempat itu  akan licin dan berbahaya bagi pejalan kaki.

Desa Banyumulek

Tembikar di Desa Banyumulek-dokpri
Tembikar di Desa Banyumulek-dokpri

Pada hari ketiga, tujuan kami adalah ke desa-desa Banyumulek, Desa Sade dan Mandalika Kuta.       

Menuju desa Banyumulek  dari Senggigi sekitar 60 menit, dari jalan highway, kamu masuk ke jalan yang sempit .  Tibalah di satu tempat yang halaman rumahnya luas dan terbuka.    Rumah dengan ruang terbuka sangat luas sekali dipakai untuk display semua hasil kerajinan pembuatan tembikar dari tanah liat yang halus dan unik.   Hasil karya berupa alat rumah tangga, asbak, tempayan, kendil, tempat minum, hiasan dinding, dibuat dengan tangan oleh para pengrajin desa warga desa Banyumulek.   

Penenun desa Banyumulek-dokpri
Penenun desa Banyumulek-dokpri

Desa Sukarara

Dari desa Banyumulek kami meluncur ke Desa Sukarara.   Begitu sampai di tempat parkir, kami disambut oleh seorang perempuan muda yang mengantar kami ke tempat dua orang penenun songket.  Saya  melihat bagaimana dua perempuan paruh baya itu menenun dari benang emas menjadi kain yang sangat halus dan sering disebut dengan kain songket.  

 Kain Songket dikerjakan secara turun temurun, dan diceritakan bahwa sebagai perempuan suku Sasak dilahirkan dengan talenta sebagai penenun sejak kecil.  Apabila pada usia 17 tahun seorang perempuan belum bisa menenun,  perempuan itu tak diizinkan untuk menikah.  Lamanya menenun kain songket sekitar 1 bulan, tergantung kesulitan dari kain tenun yang ingin dihasilkan.  

Penulis dengan busana Adat Sasak-dokpri
Penulis dengan busana Adat Sasak-dokpri

Saya suka sekali bisa  berbusana Suku Sasak dengan diizinkan untuk mengenakan sarung dan bajunya.  Saya abadikan untuk kenangan bagaimana saya pernah melihat  busana suku Sasak.

Rumah Adat Desa Sade

Rumah Adat Desa Sade-Dokpri
Rumah Adat Desa Sade-Dokpri

Perjalanan dilanjutkan menuju ke Rumat adat desa Sade.   Setelah mobil diparkir, kami harus menyeberang dan disambut seorang guide dengan memberikan donasi serelanya.  

Rumah Sade-dokpri
Rumah Sade-dokpri

Bale merupakan rumah adat suku Sasak. Jumlah suku sasak yang tinggal di lokasi ini tinggal  sedikit,  400 orang dan 150 Kepala Keluarga.Keunikan rumah sasak ini adalah rumah adat ini tertata rapi, menggunakan bahan alami, tidak ada semen. 

Ibu bermain dengan Anak di Rumah Sade-dokpri
Ibu bermain dengan Anak di Rumah Sade-dokpri

Tiang terbuat dari kayu, dining dari anyaman bambu, atapnya alang-alang dan jerami, lantainya masih tanah.   Lantai tanah dilapisi dengan kotoran kerbau tidak meninggalkan bau.  Dibagi dalam dua ruangan yaitu bale luar untuk tamu dan tidur kamu lelaki dan bale dalam untuk kaum perempuan.   Bale dalam dibangun lebih dari bale luar  dengan tiga anak tangga yang merupakan kepercayaan Islam Wetu Telu.

Di tengah rumah-rumah adat Desa Sade, terletak lumbung padi.   Lumbung padi ini disebut Berugak.  Bangunan juga dibagi jadi dua.  Bagian atas yang berdinding untuk wadah menyimpan hasil bumi dan bagian bawah tidak ada dinding . Mayoritas warga lelaki bekerja sebagai petani, para perempuan sangat pandai untuk menjadi penenun ikat tradisional.

Pantai Mandalika Kuta

Mandalika Kuta-dokpri
Mandalika Kuta-dokpri

Setelah mengenal budaya suku adat Sasak, kami menuju pantai Mandalika Kuta.    Pantai ini berada di Kawasan Mandalika.    Pesona dari wawasan ini sangat unik ditambah dengan beberapa fakta lainnya.

Mandalika Kuta-dokpri
Mandalika Kuta-dokpri

Fakta itu antara lain, mengetahui asal usul nama Mandalika:

Tokoh legenda dari suku Sasak adalah Putri Mandalika dari  sebuah kerajaan yang dipimpin oleh raja dan ratu bijaksana. Paras putri Mandalika sangat cantik, banyak lamaran yang ditolak, hingga putri terpaksa bersemedi untuk mendapatkan keputusan siapa yang akan dapat mendampinginya.   Sayangnya saat bersemedi, itu Putri mandalika justru terjun menceburkan diri dan tidak dapat diselamatkan  .

Untuk memperingati kematiannya, diadakan upacara Bau Nyale yaitu ritual cacing laut sebagai jelmaan Putri mandalika yang terjun ke Bukit Seger .

Begitu sampai di Pantai Kuta Mandalika, kami makan siang dan memandang dari kejauhan bukit-bukit yang  yang mengelilingi pantai.  Oh ternyata  potensi pariwisata ini telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK pada tahun 2014.   Adanya  program sport tourism, mulai dari acara kelas dunia MotoGP 2021, di sirkuit yang sangat indah dikelilingi  pantai yang sangat indah.

Jadi banyak sekali hidden gem yang saya temukan di pantai Kuta Mandalika, pemandangan, legenda, sport tourism (belum bisa lihat karena ditutup).  

Singkat wisatanya, tapi  saya telah  dapat menemukan "chill dan heal" sepulang dari  Pulau Lombok.   Menemukan keindahan, kesegaran jiwa dan mata dan pulang dengan kesembuhan untuk bisa beraktivitas kembali.

Yuk jangan lupa untuk bangga berwisata di Indonesia karena wisatanya lengkap (budaya, alam, dan sport).

Sumber referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun