Ina Tanaya
Ina Tanaya Penulis

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Chill and Heal: Kutemukan "Hidden Gems" di Pulau Lombok

28 April 2023   16:23 Diperbarui: 28 April 2023   16:28 2020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chill and Heal: Kutemukan "Hidden Gems" di Pulau Lombok
Pantai Senggigi-dokpri

Penulis dengan busana Adat Sasak-dokpri
Penulis dengan busana Adat Sasak-dokpri

Saya suka sekali bisa  berbusana Suku Sasak dengan diizinkan untuk mengenakan sarung dan bajunya.  Saya abadikan untuk kenangan bagaimana saya pernah melihat  busana suku Sasak.

Rumah Adat Desa Sade

Rumah Adat Desa Sade-Dokpri
Rumah Adat Desa Sade-Dokpri

Perjalanan dilanjutkan menuju ke Rumat adat desa Sade.   Setelah mobil diparkir, kami harus menyeberang dan disambut seorang guide dengan memberikan donasi serelanya.  

Rumah Sade-dokpri
Rumah Sade-dokpri

Bale merupakan rumah adat suku Sasak. Jumlah suku sasak yang tinggal di lokasi ini tinggal  sedikit,  400 orang dan 150 Kepala Keluarga.Keunikan rumah sasak ini adalah rumah adat ini tertata rapi, menggunakan bahan alami, tidak ada semen. 

Ibu bermain dengan Anak di Rumah Sade-dokpri
Ibu bermain dengan Anak di Rumah Sade-dokpri

Tiang terbuat dari kayu, dining dari anyaman bambu, atapnya alang-alang dan jerami, lantainya masih tanah.   Lantai tanah dilapisi dengan kotoran kerbau tidak meninggalkan bau.  Dibagi dalam dua ruangan yaitu bale luar untuk tamu dan tidur kamu lelaki dan bale dalam untuk kaum perempuan.   Bale dalam dibangun lebih dari bale luar  dengan tiga anak tangga yang merupakan kepercayaan Islam Wetu Telu.

Di tengah rumah-rumah adat Desa Sade, terletak lumbung padi.   Lumbung padi ini disebut Berugak.  Bangunan juga dibagi jadi dua.  Bagian atas yang berdinding untuk wadah menyimpan hasil bumi dan bagian bawah tidak ada dinding . Mayoritas warga lelaki bekerja sebagai petani, para perempuan sangat pandai untuk menjadi penenun ikat tradisional.

Pantai Mandalika Kuta

Mandalika Kuta-dokpri
Mandalika Kuta-dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun