Chill and Heal: Kutemukan "Hidden Gems" di Pulau Lombok
Saya suka sekali bisa berbusana Suku Sasak dengan diizinkan untuk mengenakan sarung dan bajunya. Saya abadikan untuk kenangan bagaimana saya pernah melihat busana suku Sasak.
Rumah Adat Desa Sade
Perjalanan dilanjutkan menuju ke Rumat adat desa Sade. Setelah mobil diparkir, kami harus menyeberang dan disambut seorang guide dengan memberikan donasi serelanya.
Bale merupakan rumah adat suku Sasak. Jumlah suku sasak yang tinggal di lokasi ini tinggal sedikit, 400 orang dan 150 Kepala Keluarga.Keunikan rumah sasak ini adalah rumah adat ini tertata rapi, menggunakan bahan alami, tidak ada semen.
Tiang terbuat dari kayu, dining dari anyaman bambu, atapnya alang-alang dan jerami, lantainya masih tanah. Lantai tanah dilapisi dengan kotoran kerbau tidak meninggalkan bau. Dibagi dalam dua ruangan yaitu bale luar untuk tamu dan tidur kamu lelaki dan bale dalam untuk kaum perempuan. Bale dalam dibangun lebih dari bale luar dengan tiga anak tangga yang merupakan kepercayaan Islam Wetu Telu.
Di tengah rumah-rumah adat Desa Sade, terletak lumbung padi. Lumbung padi ini disebut Berugak. Bangunan juga dibagi jadi dua. Bagian atas yang berdinding untuk wadah menyimpan hasil bumi dan bagian bawah tidak ada dinding . Mayoritas warga lelaki bekerja sebagai petani, para perempuan sangat pandai untuk menjadi penenun ikat tradisional.
Pantai Mandalika Kuta