Ketika Agama Serupa Pil Ekstasi di Grup WhatsApp
Di antara mereka ada yang menamakan diri Amish, Old Order Mennonite dan Hutterites. Semua dari rumpun teologi Anabaptis. Kelompok ini sangat ketat dalam mentaati dan mencontoh aturan, perilaku dan adat-kebiasaan serta menjauhi hal-ikhwal yang tidak pernah dilakukan oleh pendiri agama mereka (Yesus Kristus) dan generasi Kristen awal ("salafus shalih")."
Salafi-Wahabi ada yang keren kok. Kita (termasuk saya) punya akhi dari Salafi. Belakangan saya baru tahu. Ternyata Salafi "terpecah" dua," kataku.
Selanjutnya, saya bertambah penasaran.
"Kenapa ada Salafi yg keren dan tidak?" Total ulasan di bawah dari Profesor Sumanto agar saya tidak sendirian berpendapat. Dibantah dia seorang pakar yang mumpuni.
"Banyak orang salah paham atau kurang cermat dalam melihat fenomena Salafisme dan Wahabisme. Bagi banyak orang, "kaum Wahabi" dan Salafi selalu diidentikkan dengan intoleransi dan kekerasan. Saya rasa pandangan ini tidak tepat. Tidak semua kaum "sawah" (Salafi-Wahabi) itu bersikap intoleran, anti-pluralisme, dan pro-kekerasan.
Dengan kata lain, selain kelompok "Sawah ekstrim" yang gemar melakukan pemaksaan dan kekerasan terhadap orang dan kelompok lain itu, juga ada kaum "Sawah moderat" yang meskipun memiliki pandangan keagamaan konservatif (seperti kaum "Sawah ekstrim") tetapi tidak memaksakan pandangan dan keyakinannya itu kepada orang atau kelompok lain."
"Maka lahirlah Islam moderat alias moderasi beragama." Ini komentarku.
Masih dari Doktor Siswanto. "Kencangnya persekusi saudara-saudara kita yang dicap Salafi-Wahabi karena konten dakwahnya tidak lepas dari pembiaran dan justifikasi pandangan kita sesama muslim."
Komentar ini dari Doktor Siswanto. "Itulah saya pertanyakan apa konten ceramahnya selama ini? Corak berpikir Ustadz Khalid bagaimana?" Begitu kataku.
Lantas, komentarku pun dibalas lagi oleh Doktor Siswanto. "Berhati-hatilah kita yg mengaku Muslim. Jika menghambat sesama Muslim yang berdakwah menyampaikan risalah Allah dan Nabi-Nya maka Laknat Allah pasti menunggu.
Bagi seorang Muslim yang paham, tidak ada alasan pembenaran apa pun untuk menghalang-halangi orang berdakwah. Lawannya penghambat itu adalah Allah SWT." Saya tidak bisa membedakan sentilan Doktor Siswanto dengan iklan bahaya rokok (he he).