Langit Menangis Tanda Perpisahan di Malam Terakhir Ramadan
Wadas. Senin, 08 April 2024, pukul 16:01 waktu Indonesia bagian barat...
Cukup sedih hati ku...
Tak terasa Ramadan sudah dipenghujung...
Semoga iman di hati ini selalu bertumbuh lebih kuat...
Ramadhan aku mencintai mu...
Dibulan ini aku mampu penuh mengkaji Al-Qur'an...
Tadarusan bisa sampai khatam...
Walau aku masih belajar membacanya dengan pelan-pelan...
Kini tinggal juz 30 yang sudah sampai surat Al-Lail dan tinggal mengkhatamkan sampai An-Nas...
Insyaalloh aku khatamkan nanti seusai tahlilan...
Dan semoga selanjutnya aku bisa terus konsisteb belajar membaca Al-Qur'an...
One day one juz, seterusnya konsisten jangan ada bosan...
Hingga kelak aku bisa lanyah alias lancar membaca Al-Qur'an...
Biarkan kini bacaan ku terbata-bata dan banyak ditertawakan...
Aku tidak peduli dengan penilaian orang...
Yang aku pedulikan hanya diri ku bersama Alloh subhanahu wata'ala Tuhan pencipta alam...
Pun aku tak peduli dengan pujian orang...
Mau semua orang benci, mencaci, memaki dan berpaling dari ku, tak ku hiraukan...
Semua tak penting bagi ku...
Yang terpenting adalah Alloh subhanahu wata'ala tidak mengabaikan ku...
Maafkan aku Ramadan...
Aku belum bisa membersihkan hati keseluruhan...
Masih banyak hawa nafsu ku yang mememenangkan...
Atas diri ini yang belum bisa menahan...
Gejolak batin yang terkadang susah untuk ku kendalikan...
Emosi yang terkadang datang dengan dadakan...
Bahkan nafsu birahi yang tiba-tiba meninggi hanya ku coba menahan...
Terus ku tekan sebisa ku untuk mengalahkan...
Mataku yang masih suka jelalatan...
Melihat lawan jenis berseliweran disepanjang jalan...
Telinga yang masih mendengarkan obrolan kemaksiatan...
Mulut ku yang masih suka mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan...
Sungguh puasa ku masih sekedar lapar dan dahaga yang ku hasilkan...
Puasa lahir dan batin belum bisa sempurna kujalankan...
Ya Robb maafkan diri ini yang masih suka asal-asalan...
Terserah amal ku Engkau terima atau Engkau tolaknya...
Yang ku harap Engkau ridho atas segala ibadah yang ku lakukan atas dasar cinta...
Dan benar kata Maulana Rumi...
"pada akhirnya, hanya mereka yang melihat keindahan jiwa mu yang akan tetap bersama mu. Adapun mereka yang hanya terkesan oleh penampilan mu, mereka akan pergi satu per satu saat tak lagi memerlukan mu"...
Ya Robb, terima kasih atas indahnya segala ketetapan-Mu terhadap ku...
Sungguh hanya cinta yang ku miliki dan ku persembahkan untuk mu...
Tak ada sepeserpun rupiah yang menjadikan syarat cinta ku...
Semua murni untuk-Mu...
Tak masalah bagi ku yang saat ini miskin...
Karena ku tahu mencintai-Mu tak bersyarat...
Betapa indah dan asyiknya mencintai-Mu...
Alhamdulillah, tahlilan penutup tadi terakhiran...
Sudah tujuh hari wafatnya mbah Karman...
Semoga beliau termasuk golongan ummat rosululloh yang khusnul khotimah...
Semoga keluarga dan anak-cucunya salih dan salihah...
Usai tahlil tadi bapak dari suaminya adik ku menjemput kesini...
Beliau bersama dua anak perempuannya, si kembar...
Yang selalu malu-malau ketemu dengan aku...
Dulu masih kecil ketemu aku, sekrang sudah SD entah kelas berapa...
Kami ngobrol sejenak lalu membantu mereka berkemas...
Hampir maghrib mereka pulang kerumah suami...
Kami minta untuk berbuka disini saja...
Mereka menolaknya, berbuka dijalan, mungkin ngebakso atau mie ayam...
Tak lama waktu berbuka tiba...
Aku segera membatalkan puasa...
Minum air mineral dan langsung makan besar...
Makan nasi berkat tahlilan...
Lalu bergegas aku sholat dan tadarus tiga surat cinta andalan ku...
Biasa surat Yasin, surat Waqi'ah, surat Mulk dan asma'ul khusna...
Tak lama waktu isya' tiba...
Bersamaan dengan kumandang adzannya...
Hujan turun begitu lebat...
Pun petir bergemuruh dahsyat...
Subhanalloh, semesta nampak masih belum rela ditinggal ramadhan...
Turut menjadi sedih, karena tak pasti jika aku masih bisa menemui ramadhan tahun depan...
Do'a ku hanya semoga dan semoga, semoga masih bisa bertemu dengan Ramadan selanjutnya...
Malam ini aku khataman...
Meneruskan tadarus dan merampungkan...
Jadi cukup sekian latihan menulis hari ini...
Mohon maaf maaf lahir batin atas segala salah kalimat dan kata...
Nitip sehat wal afiat, semangArt dan jangan lupa bahagia...
Salam cinta dari manusia pelosok desa...
Dengan cinta kehidupan penuh berwarna...
Indonesia sejahtera damaikan dunia...
Palestina merdeka...
Palestina merdeka...
Palestina merdeka...
Alhamdulillahi robbil aalamiin...
Barokalloh...
Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh...