Mang Pram
Mang Pram Freelancer

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

[Cerpen] Bandit Bertopeng Sarung

14 Mei 2020   22:27 Diperbarui: 14 Mei 2020   22:48 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
[Cerpen] Bandit Bertopeng Sarung
Ilustrasi (Dokpri)

"Ayo cepat kejar Bandit itu, jangan sampai lepas melewati sungai," perintah Kapten.

"Siap, Kapten," Prajurit menjawab dengan kompak.

Bandit merasa bahagia sekali ketika sampai ke jembatan. Perlahan langsung meniti jembatan kayu dengan hati-hati. Permukaan jembatan basah oleh sisa hujan. 

Si Bandit sangat pelan menapakan kaki. Mendapatkan keseimbangan dengan beban barang bawaan yang berat sungguh menyulitkan.

Si Kapten kemudian menyusul sampai ke jembatan. Kaki lebih lincah meniti jembatan kayu. Si Bandit hanya tinggal beberapa langkah di depannya.

"Jangan harap bisa menangkapku," kelakar si Bandit yang sudah sampai di ujung jembatan.

Si Bandit mulai iseng. Di ujung jembatan kakinya menghentak-hentak. Membuat jembatan kayu bergoyang. Kapten sudah sampai di tengah jembatan tidak terpengaruh, begitu juga dengan prajurit pertama yang sudah menyusul.

"Jangan digoyang-goyang, aku tidak bisa berjalan," kata Prajurit dua yang merasa kesulitan. 

Jembatan kayu yang bergoyang membuat Prajurit dua kehilangan keseimbangan. Kaki salah langkah dan terjun ke dalam sungai.

Byurrr... Percikan air sungai terlontar ke atas ketika tubuh gembul itu terjatuh.

"Rasakan!" teriak si Bandit sambil ngacir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun