Mang Pram
Mang Pram Freelancer

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

[Cerpen] Bandit Bertopeng Sarung

14 Mei 2020   22:27 Diperbarui: 14 Mei 2020   22:48 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
[Cerpen] Bandit Bertopeng Sarung
Ilustrasi (Dokpri)

Kapten dan Prajurit satu tertawa dengan puasnya. Kali ini si Bandit tidak bisa lolos dari kejarannya. 

Si Bandit kemudian diseret menuju gerbang desa. Kesal sekali tidak bisa lolos kali ini.

Saat si Bandit merontah, ujung tali di tangan Kapten terlepas. Ia langsung berlari. 

"Bruk!!!" baru beberapa langkah tubuh si Bandit menghantam sesuatu. 

Rupanya tubuh lelaki tambun berbuju lengan panjang berwarna putih dengan sarung kotak-kotak. 

Wajah Bandit mendongak ke atas. Tangan lelaki itu langsung menarik sarung yang menutupi wajah si Bandit.

"Halah, kalian lagi," katanya sambil geleng-geleng kepala.

Wajah si Bandit dengan perawakan kurus dengan hidungnya yang lancip itu nyengir bagai kuda.

"Assalamualaikum, Kiyai" kata Si Bandit. Kemudian ia membuka kain sarung yang masih menutupi kepalanya.

Si Bandit, Kapten, dan Prajurit satu rebutan meraih tangan Kiyai, bersalaman dengan mencium punggung tangan.

"Disuruh ke pasar malah main-main. Kalian kan puasa, jangan main kejar-kejaran. Nanti capek lagi," kata Kiyai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun