RAMADAN

Sekadar Teks Tertulis yang Kacau

14 Maret 2024   21:51 Diperbarui: 19 April 2024   14:40 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekadar Teks Tertulis yang Kacau
DOK. PRI

Sebaliknya, kedalaman selera yang kosong akan dibuat jelas di tengah ruang penuh warna-warni, tanpa teka-teki saat kanvas dilepaskan dari celah lubang cahaya. Bayangan tubuh tanpa tubuh memenuhi pantulan cahaya terakhir, kedangkalan gambar tengkorak prajurit sisa perang muncul kembali ke permukaan tubuh dengan mimpi di balik sebuah ruang nyata.

Dari aliran cahaya yang menembus celah dinding yang tidak nyata, citra menampilkan dirinya di depan sautu pantulan cahaya figur yang membelakangi dinding yang sama. 

Setelah ini, ada gagasan dalam obyek selera yang ‘tidak rasional’ melintasi wilayah mimpi panjang dan citra tentang dunia.

Misalnya, peti kayu jenazah dari figur agung berbeda dengan kain yang menutupi dua muatan lukisan sempurna dibanjiri cahaya tidak menghentikan produksi teka-teki dari tubuh, bukan citra masa lalu membebani lukisan bertema keindahan tubuh dan lukisan bermuatan sosok horor menakutkan; tengkorak memiliki kedalaman mata yang kosong dari pupil, mungkin salah satu korban akibat peristiwa tragis hanya tidak ditemukan di museum atau monumen peringatan perang sebagai tanda heroik yang sulit dituliskan dan digambarkan.  

Tidak mungkin ada suatu gagasan mengenai kemiripan menerobos citra horor menakutkan dalam ruang penyimpanan jenazah, kecuali korban-korban citra asal-usul dan citra kebebasan akibat eksploitasi dan represi nafsu terpenuhi dalam lintasan citra waktu, dan tidak mungkin juga bersifat material, karenanya menghilangkan ketegasan obyek dari citra gurun pasir dan citra fatamorgana, tanpa bayangan nafsu bertubi-tubi. 

Keterasingan diatasi dengan citra gurun pasir. Ketemporalan, penguapan, dan pembiasan dikenal sebagai citra fatamorgana.

Sebaliknya, hasrat untuk kuasa digiring Dalam pendekatan geometri dan aritmetika. Di luar perhitungan ini merupakan strategi permainan tanda kuasa sama merangsangnya dengan libido. Ia tidak sekadar kontrol.atas tubuh.

Tubuh bisa dikenal dalam relasi kuasa. Strategi kuasa diantaranya bertujuan untuk melenturkan kembali pengaturan yang ketat atas tubuh.

Kuasa sebagai rezim kebenaran yang bertopeng perlahan-lahan terkuak. Secara simpel, kuasa sebagai rezim kebenaran memiliki kata-kata dan pendapat yang dibentuk oleh diskursus, yang kerap abai terhadap pendapat dari pihak lain.

Tetapi, kedalaman selera yang kosong melepaskan siksaan tubuh dalam kaitannya dengan materialitas kesadaran melebihi tyrannus infinitus (penindasan yang tidak terhingga) yang nyata sebagaimana mekanisme hasrat mengambil-alih kebutuhan. Karena itu, jika ia melampaui selera tinggi, maka hasrat dan kesenangan masih tetap nyata sejauh melibatkan tubuh.  

Sejak bahasa atau logika kemiripan dan pembalikan, suatu diskursus kuasa nampak belum berhenti sejenak di ranah hukum. Dalil-dalil hukum disantuni dengan strategi permainan kuasa menciptakan sesuatu yang nyata, dimana keguncangan politik bisa dikendalikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun